Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tegang sampai Kocak, 7 Momen Tak Terlupakan MasterChef Indonesia 2021 

MasterChef Indonesia Season 8 (instagram.com/masterchefina)
MasterChef Indonesia Season 8 (instagram.com/masterchefina)

Master Chef Indonesia (MCI) yang kembali tayang di RCTI menjadi salah satu acara tersukses tahun ini. Terbukti dari raihan rating dan share yang tinggi di setiap episodenya, terutama saat koloborasi dengan Ikatan Cinta yang meraih rating 6.6 dengan audience share 31.1%. Dan rekor ini pun menjadi pencapai terbaik MCI selama penayangannya sejak 2011.

Masih diisi Juna Rorimpandey, Renatta Moeloek dan Arnold Poernomo diformasi juri, kepopuleran MCI juga tidak terlepas dari karakter 18 peserta yang beragam dan jago masak tentunya. Ada banyak momen tidak terlupakan mulai dari sedih, kocak hingga yang membuat jantungan, seperti beberapa momen berikut ini...

1. Piring terbang

Piring kotor Seto sungguh membuat emosi, bahkan Chef Juna yang dari tadi diam pun melakukan aksi tidak terduga. Penyajian makanan yang dianggap jorok menjadi kesalahan yang tidak termaafkan, diakui chef Juna bahwa ini pertama kalinya dia melempar piring selama menjadi juri Master Chef Indonesia.

2. Piring terjun bebas ke tempat sampah

Masih soal piring kotor, namun kali ini milik La Ode. Pada awalnya Chef Arnold yang tidak senang melihat bekas jari di pinggiran piring, memindahkan hidangan La Ode ke piring lain dan menyuci piring tersebut. Sempat ada ketegangan akibat kesalahan pahaman, Chef Juna pun datang dan membuang piring ke tempat sampah seraya menjelaskan kesalahan yang tidak disadari La Ode dan memberi nasihat.

3. Momen Dudiek terelimasi yang berubah kocak

Pulang di galeri 3 menyisakan kesedihan di wajah Dudiek juga para peserta yang masih tersisa. Setengah berlari, Yogi menuruni anak tangga hendak memberikan semangat dan mengucapkan kata perpisahan. Namun terlambat, Dudiek sudah tidak ada di tempat itu, Yogi yang sudah berada di bawah pun menjadi bahan tertawaan seluruh galeri

4. Kata 'Too Long' yang diucapkan Pak Adi berujung protes

Pak Edi mungkin akan menyesali keusilannya menjawab pertanyaan juri. Kata ‘Too long’ yang keluar dari mulutnya pun membuat beberapa peserta marah, karena waktu memasak yang awalnya 60 menit dipotong menjadi 45 menit. Seolah susah move on, peserta dari Tanah Datar ini selalu dibuat tersipu malu, ketika juri kembali mengingatkannya soal waktu.

5. Inisiatif La Ode ambil centong Judges

Setelah menyelesaikan mini games memarut kelapa, La Ode maju ke depan untuk menimbang hasil yang didapatnya. Ia kemudian berinisiatif mengambil centong di meja juri, yang tidak lama langsung diambil kembali oleh Chef Juna disertai gestur ingin memukul. Dengan tersenyum malu La Ode berusaha untuk menjelaskan tindakan spontannya tersebut.

6. Pidato panjang lebar, ternyata bukan Brian yang pulang

Brian tampak mulus mengucapkan kalimat perpisahan, sebelum akhirnya diam mematung saat juri mengumumkan jika dia masih lanjut ke babak selanjutnya. Galeri pun dipenuhi gelak tawa dari para peserta juga Chef Renata yang kemudian meminta Brian untuk membuat pidato yang berbeda saat dia benar-benar harus pulang nantinya.

7. Chef Arnold yang kembali merusak palu ditantangan lelang

Salah satu episode yang paling seru adalah tantangan membeli bahan makanan dengan sistem lelang, bukan hanya jago menawar para peserta juga harus mengatur stategi dalam memperjuangkan atau melepaskan bahan makanan yang diinginkan, mengingat waktu memasak yang menjadi taruhannya.

Untuk tantangan ini, jangan lupakan Chef Arnold yang begitu menghayati perannya sebagai juru lelang. Saking bersemangatnya mengetuk palu, benda itu sampai jatuh ke lantai, dan ternyata hal ini juga pernah terjadi di tantangan lelang MCI Season 7.

Tayang pada 29 Mei 2021, tidak terasa MasterChef Indonesia season 8 sudah mencapai grand final pada 28 dan 29 Agustus 2021. Dikemas apik, MCI telah menciptakan hiburan di masa pandemi lewat berbagai momen yang tidak terlupakan, pun kekompakan peserta juga ketiga juri menjadikan acara unggulan RCTI ini menjadi tontonan yang seru di sore hari. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us