7 Peran Ikonik Ralph Ineson sebelum Galactus di The Fantastic Four

Sebelum versi Amerika mendunia, The Office asal Inggris sudah lebih dulu memikat penonton dengan humor yang cerdas dan potret kantor yang begitu nyata. Kreasi Ricky Gervais dan Stephen Merchant ini menawarkan pandangan yang tajam dan mengundang tawa tentang dinamika kerja sehari-hari. Dan di antara deretan karakter yang menghiasi serial ini, Chris "Finchy" Finch, yang diperankan oleh Ralph Ineson, tampil sebagai sosok yang tak terlupakan.

Dalam The Office, Finchy sering kali menjadi pusat perhatian, baik karena kejenakaannya maupun karena sikapnya yang terkadang kontroversial. Ineson berhasil membawa karakter Finchy hidup dengan penuh warna, menciptakan momen-momen yang kini menjadi ikonik dalam sejarah The Office. Peran ini bukan hanya menandai salah satu tonggak penting dalam karier Ineson, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai aktor yang mampu memberikan nuansa unik dalam setiap karakter yang dibawakannya.

Sudah menjadi fakta kalau seri Harry Potter gemar melibatkan aktor-aktor berbakat asal Britania Raya untuk mengisi peran-peran pendukungnya. Namun, mungkin banyak "Potterheads" yang belum menyadari keberadaan Ralph Ineson sebagai Amycus Carrow, salah satu Pelahap Maut yang paling ditakuti. Yap, Ralph Ineson turut memeriahkan tiga film terakhir dari seri ini, yaitu Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009), Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 1 (2010), dan Harry Potter and the Deathly Hallows – Part 2 (2011).

Sebagai Amycus Carrow, Ineson memberikan nuansa yang menegangkan dalam setiap kemunculannya di seri Harry Potter. Dengan suara serak khas dan tatapan yang tajam, ia menghidupkan karakter Pelahap Maut yang kejam dan setia kepada Lord Voldemort (Ralph Fiennes). Meskipun kemunculannya tak sebanyak di versi novel karya J. K. Rowling, peranannya meninggalkan impresi yang kuat bagi alur cerita ketiga film tersebut.

Dari peran sebagai karyawan yang jenaka dalam The Office hingga sosok penyihir yang menyeramkan dalam seri Harry Potter, Ralph Ineson terus menunjukkan keberagaman kapasitas aktingnya. Dalam musim kedua Game of Thrones, ia memerankan Dagmer Cleftjaw, seorang kapten kapal yang berpengaruh dari Iron Islands. Kehadiran Ineson sebagai Dagmer menambahkan dimensi baru pada narasi, meski hanya muncul sebanyak lima episode.

Di atas kertas, Dagmer Cleftjaw mungkin tampak hanya sebagai seorang pendukung dalam pertempuran laut. Namun, ia adalah otak di balik rencana penyerangan Theon Greyjoy (Alfie Allen) terhadap Winterfell, memberikan saran kunci yang mengarah pada penaklukan singkat kastil tersebut. Momen ikoniknya adalah ketika ia mendorong Theon untuk membayar “iron price” dengan mengeksekusi Ser Rodrik Cassel (Ron Donachie), sebuah tindakan yang menegaskan brutalitas dunia Game of Thrones.

Hampir satu dekade lalu, The Witch muncul sebagai karya yang mengguncang industri film horor. Film arahan Robert Eggers ini tak hanya berhasil memukau penonton dengan cerita dan estetika yang unik, tetapi juga menjadi permulaan bagi tren elevated horror yang menjamur di kalangan pencinta genre ini. Salah satu aktor yang beruntung terlibat dalam proyek ambisius ini adalah Ralph Ineson yang berperan sebagai William, seorang ayah yang teguh dan penuh prinsip.

The Witch sendiri bercerita tentang sebuah keluarga puritan yang terasing di pinggiran hutan New England pada abad ke-17, yang kehidupannya terganggu oleh kekuatan gaib. Dalam peran William, Ineson membawa kedalaman karakter yang luar biasa, menggambarkan seorang pria yang keimanannya diuji seiring dengan kehancuran keluarganya. Di sisi lain, chemistry yang terjalin antara dirinya dan Anya Taylor-Joy, yang berperan sebagai anaknya, menambahkan intrik psikologis yang intens pada film besutan A24 ini.

Rick, paman dari karakter utama Wade Watts (Tye Sheridan) dalam Ready Player One, adalah sosok yang kasar dan tak simpatik. Ia menggambarkan sisi gelap dari dunia nyata yang kontras dengan kebebasan yang ditawarkan oleh OASIS, dunia virtual tempat Wade menghabiskan sebagian besar waktunya. Walau hanya muncul sebentar di film arahan Steven Spielberg ini, peran Rick berhasil menunjukkan kebolehan Ralph Ineson dalam memerankan karakter yang keras dan menimbulkan emosi penonton.

Penampilan memikat Ralph Ineson sebagai Dagmer Cleftjaw di musim kedua Game of Thrones membuat HBO kembali menggandengnya dalam sebuah miniseri. Kali ini, ia bertransformasi menjadi Jenderal Tarakanov dalam serial disaster bertajuk Chernobyl. Mengangkat kisah nyata tragedi nuklir yang mengguncang dunia, serial ini menjadi salah satu produksi HBO yang masih diperbincangkan sampai hari ini.

Karakter Tarakanov menunjukkan ketegasan dan kepemimpinan dalam situasi genting, mencerminkan realitas keras para pemimpin militer di era Soviet. Meskipun tak mendapatkan nominasi penghargaan individu, performa Ineson yang kuat dan meyakinkan telah meninggalkan kesan mendalam bagi penonton. Chernobyl sendiri telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Outstanding Limited Series di Emmy 2019.

Selain The Witch, kolaborasi apik Ralph Ineson dan A24 juga dapat kamu tengok dalam The Green Knight arahan David Lowery. Film ini mengisahkan Sir Gawain (Dev Patel), seorang kesatria muda yang ambisius, yang menerima tantangan dari Green Knight yang misterius. Ralph Ineson memerankan sang karakter tituler dengan suara yang berat dan mendalam, menambahkan kesan intimidatif pada sosok yang penuh teka-teki dan simbolisme.

Kehadiran Ineson sebagai Green Knight menawarkan sebuah interpretasi yang segar akan konsep kehormatan dan keberanian, sambil menghidupkan kembali legenda Arthurian dengan sentuhan modernitas dan realisme magis. Performanya yang kuat dan penuh nuansa ini digadang-gadang menjadi salah satu faktor yang meyakinkan Marvel Studios untuk memilihnya sebagai Galactus di The Fantastic Four. Kamu sendiri sudah menyaksikan transformasi luar biasanya di The Green Knight?

Tujuh peran tersebut menjadi bukti kalau Ralph Ineson tak cuma aktor serbabisa, tetapi juga mempunyai skill khusus yang membuat setiap karakter yang ia perankan menjadi unik dan menancap di hati. Hal ini tentunya sesuai dengan konsep Galactus, yang dikenal sebagai entitas kosmik yang kuat dan menakutkan dalam semesta Marvel. Sambil menunggu debutnya di The Fantastic Four pada 25 Juli 2025, yuk, tonton deretan akting terbaiknya di atas!