7 Rekomendasi Film Paling Realistis Sepanjang Masa, Ada Favoritmu?

Secara umum, terdapat dua jenis film (bukan dokumenter). Satu menawarkan kita gambaran langsung dari dunia nyata, yang mungkin terlalu mengerikan untuk dialami secara langsung; yang lain menawarkan kita "pelarian" dari kehidupan nyata melalui dunia fantasi yang telah diciptakan sedemikian rupa.
Apapun jenisnya, kualitas dalam film tetap ditentukan oleh ketelitian dan kecerdasan sang pembuat, sehingga dapat membuat penonton merasa masuk ke dunia di dalamnya. Entah apakah itu adalah mimpi buruk dari kehidupan atau fantasi dari dunia lain, film-film terbaik di luar sana tetap menjadi keajaiban teknis yang patut untuk dikagumi.
Tanpa basa-basi lagi, berikut 7 film paling realistis dan mendalam yang pernah dibuat.
1. 1917
Jika boleh jujur, 1917 lebih pantas disebut sebagai sebuah film sinematografer. Bukan tidak menghargai sang sutradara, Sam Mendes yang luar biasa, tetapi 1917 sendiri dibuat dengan baik lewat adegan-adegan one-shot yang mendalam yang dibuat oleh ahli sinematografi terkenal, Roger Deakins.
Film-film perang terbaik memang selalu diberkati oleh pencampuran dan penyuntingan suara yang fantastis. Dalam kasus 1917, perpaduan sinematografi yang cemerlang dan pencampuran suara yang spektakuler menghasilkan efek yang mengejutkan di dalamnya.
1917 tidak pernah statis karena dipengaruhi oleh visi estetika Deakins, ditambah dengan kemampuan pementasan dan koreografi hebat Mendes. Pengambilan berkelanjutan dari film ini adalah pencapaian teknis yang spektakuler dan pemandangan yang sangat indah untuk dilihat.
Keakuratan historis yang nyaris sempurna, teknis yang luar biasa, dan drama yang menghantui membuat 1917 menjadi representasi sinematik sejarah yang penting bagi generasi mendatang, juga menjadi rekomendasi yang jelas untuk menjadi salah satu film paling imersif dan realistis sepanjang masa.
2. Rope
Karier cemerlang sutradara hebat asal Inggris, Alfred Hitchcock, secara signifikan dicapai lewat film revolusionernya, Rope. Film yang dibuat dengan teknik one-shot mungkin tidak terlalu istimewa pada hari ini — Russian Ark, Birdman, 1917, tetapi Rope adalah salah satu film pertama yang sudah memakai teknik ini pada masanya.
Meskipun demikian, secara teknis Rope bukanlah film one-shot murni, karena pada saat itu pengambilan gambar film memakai kamera analog yang gulungannya harus sering diganti. Dengan demikian, Hitchcock merencanakan jadwal pemotretan dengan sangat hati-hati sehingga tidak akan memengaruhi kesan realistis di dalamnya.
Perencanaan yang teliti ini nantinya akan dianut oleh sutradara di masa depan seperti Alejandro G. Inarritu, Sam Mendes, dan sutradara lainnya.
3. There Will Be Blood
Bagaikan merawat anak yang baru lahir, Paul Thomas Anderson secara perlahan dan mantap membangun narasi sejarah dalam There Will Be Blood. Lewat film ini, Daniel Day-Lewis berubah menjadi "versi sinematik" dari tokoh aslinya dengan metode aktingnya yang khas sehingga penonton menjadi terpikat padanya.
Diadaptasi dari novel Upton Sinclair berjudul "Oil!," There Will Be Blood diisi dengan tensi dan ketegangan yang sebagian berasal dari tempo lambat yang sengaja dibuat, akting dari Day-Lewis yang memukau, dan sebagian lagi dari sinematografi hebat Robert Elswit.
Dalam film ini Anderson menggunakan lagu-lagu daerah dan not-not musik berirama kecil dalam adegan kekerasan di dalamnya. Film ini adalah gambaran dari sisi "liar" peradaban Barat yang identik dengan kapitalistik brutal, di mana kompetisi harus dimenangkan dengan cara apa pun dan dengan pengorbanan apa pun.
Agama selalu menjadi pesaing dari pola pikir industrialis kapitalis, dan di sini Anderson dengan cemerlang menyelubunginya dalam subteks melalui gerak dan bahasa tubuh. Dalam There Will Be Blood para penonton akan tenggelam dalam sebuah dunia yang mengolok-olok kenaifan dalam sistem masyarakat dan rasa takut manusia terhadap kematian.
4. 2001: A Space Odyssey
Tidak ada sisi yang belum dibahas dari 2001: A Space Odyssey. Film ini adalah candu, sebuah opera luar angkasa buatan auteur Stanley Kubrick pada tahun 1968 yang telah menginspirasi dan disalin oleh banyak film lain sejak saat itu.
Semua orang tahu tentang kehebatan teknologi buatan Kubrick dalam film ini. Hal ini adalah salah satu pencapaian yang langka, terutama ketika membahas keakuratan ilmiah dalam sebuah film yang melampaui angka 90 persen, di mana teknologi modern telah diperkenalkan di dalamnya bahkan sebelum mereka ditemukan (seperti panggilan video, misalnya).
Namun, hal yang paling menakjubkan dalam film ini adalah pembentukan kondisi yang terasing dan rasa kesepian di luar angkasa. Ketika menonton film ini, kita akan terbenam dan hilang ke dalam labirin halusinasi yang menggambarkan kegilaan luar angkasa sinematik dan kekosongan di dalamnya.
5. The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford
Sebuah prestasi sinematik lainnya dari Roger Deakins, The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford adalah salah satu karya sinematis terbaik yang pernah dibuat. Bacalah sebuah manual atau buku sinematografi apa pun, dan pasti ada beberapa contoh yang diambil dari film ini.
Pertama, pencahayaan film ini sangat bagus, diimbangi dengan cahaya dari sumber alami dan buatan sehingga menghidupkan legenda lama Jesse James. Saat menonton film, secara otomatis kalian akan dipindahkan ke zaman Jesse James dan Robert Ford.
Ada beberapa aktor hebat dalam film ini juga, seperti Brad Pitt, Casey Affleck, dan Sam Rockwell. Masterpiece sinematik ini juga menyoroti keterampilan yang fantastis dari sutradara asal Australia, Andrew Dominik.
6. Blade Runner
Ridley Scott memang dikenal lewat Alien, tetapi ia juga menjadi "ayah" dari film-film cyberpunk seperti Blade Runner, dan membuktikan kalau keberhasilannya dalam Alien bukan sekadar keajaiban. Scott sendiri berhasil menghidupkan dunia dalam Blade Runner lewat pencampuran suara yang brilian dan pembangunan teror visual di dalamnya.
Sejak awal film, penonton akan tenggelam di sebuah kota metropolitan dystopian yang dilengkapi dengan hujan dan pencahayaan yang suram. Mobil luar angkasa dan korporasi Tyrell yang direkayasa ulang juga berhasil menggambarkan kondisi dunia di masa depan.
Harrison Ford memberikan salah satu penampilannya yang paling cemerlang dalam film ini, walau hal itu juga disebabkan karena Scott telah berhasil membangun sebuah dunia yang fantastis. Pada saat Ford diperkenalkan ke dalam film, penonton sudah asyik dengan keindahan visual dan labirin spektakuler kota Los Angeles yang futuristik.
Scott sendiri tidak terburu-buru dengan membuat tempo film menjadi agak lambat, sehingga ia dapat menyuguhkan kondisi geografi yang akan membenamkan penonton ke dalamnya.
7. Apocalypse Now
Deskripsi Joseph Conrad yang teliti tentang kengerian perang di buku "Heart of Darkness" telah dilengkapi dan dihidupkan dalam adaptasi film imajinatif karya Francis Ford Coppola di tahun 1979, Apocalypse Now.
Dalam film ini, Coppola mengubah latar belakangnya menjadi Perang Vietnam dan dampaknya pada para veterannya. Walau sempat berjuang dengan masalah produksi yang mengerikan, Coppola tetap berhasil menciptakan gambar dan tata suara yang tidak hanya menggambarkan kondisi nyata perang tetapi juga menggambarkan kekejaman perang di dalamnya.
Adegan pertama Apocalypse Now, yang diambil dalam pengaturan interior sendiri telah menciptakan dasar bagi kengerian dan kelelahan yang akan datang, yang hanya semakin diperluas dengan setiap momen yang akan muncul di sepanjang film.
Penggabungan desain suara yang fantastis, visual berbingkai lebar, dan metode akting yang spektakuler telah menciptakan sebuah visi sejarah dalam dunia sinematik. Hanya dengan menyebutkan "aroma napalm" saja telah membawa kembali kenangan bagi yang sudah menonton Apocalypse Now, menjadikannya salah satu film yang memengaruhi budaya populer.
Nah, itu tadi 7 film paling realistis dan mendalam yang pernah dibuat. Bagaimana, tertatik untuk menonton semuanya?