Di Cannes Film Festival, terdapat beberapa penghargaan yang diberikan dewan juri, salah satunya Grand Prix. Penghargaan ini merupakan yang tertinggi kedua, setelah Palme d'Or. Tahun ini, The Zone of Interest karya sutradara Jonathan Glazer sukses membawa pulang Grand Prix.
Bagaimana dengan edisi sebelumnya? Nah, berikut ini tujuh rekomendasi film pemenang Grand Prix di Festival Film Cannes. Bisa jadi referensi tontonan di waktu senggang, nih!
The Zone of Interest merupakan film drama yang disutradarai oleh Jonathan Glazer. Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama tahun 2014 karya Martin Amis. The Zone of Interest diproduksi bersama antara Amerika Serikat, Inggris, dan Polandia.
Pada penayangan perdananya di Cannes Film Festival tahun 2023 ini, The Zone of Interest memenangkan penghargaan Grand Prix dan FIPRESCI (penghargaan yang diberikan oleh Federasi Kritikus Film Internasional).
The Zone of Interest bercerita tentang komandan kamp konsentrasi Auschwitz, Rudolf Hoss, dan istrinya, Hedwig. Mereka berusaha keras untuk membangun kehidupan impian bagi keluarga mereka di sebuah rumah dan taman di samping kamp.
Film thriller romantis Prancis ini disutradarai oleh Claire Denis. Diadaptasi dari novel tahun 1986, The Stars at Noon karya Denis Johnson. Film ini memenangkan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2022.
Bercerita tentang Trish, seorang jurnalis muda Amerika yang terdampar di Nikaragua. Liputannya tentang pembunuhan di luar hukum telah mengasingkannya dan paspornya telah disita.
Kini, ia tinggal di sebuah rumah singgah yang dibiayai oleh seorang menteri yang bersimpati. Namun, Trish tetap tidak bisa tenang karena ia merasa ada mata-mata di sekitar yang mengintainya.
Close merupakan film drama coming-of-age garapan sutradara Lukas Dhont. Menceritakan dua remaja laki-laki 13 tahun, Leo dan Remi yang menjalin persahabatan. Mereka menunjukkan kasih sayang yang sangat intim satu sama lain.
Namun, suatu hari pertemanan mereka mulai terganggu. Leo pun menemui ibu Remi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Close memenangkan Grand Prix pada Cannes Film Festival 2022, bersama dengan Stars at Noon. Film ini juga terpilih mewakili Belgia pada Oscar 2023 untuk Film Internasional Terbaik.
Film drama Iran ini disutradarai oleh Asghar Farhadi. Bercerita tentang seorang laki-laki bernama Rahim yang sedang menjalani hukuman penjara, karena utang yang belum terbayar. Saat sedang cuti dari penjara untuk mengurus masalah pribadinya, Rahim menemukan dompet yang berisi sejumlah besar uang serta dokumen penting.
Rahim memutuskan untuk mencoba mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya. Namun, situasinya semakin rumit ketika ia menemui berbagai tantangan dan dilema moral.
A Hero menggambarkan perjuangan Rahim dalam menghadapi tekanan sosial dan keinginannya untuk mendapatkan pengakuan di mata masyarakat. Di Cannes Film Festival 2021, A Hero memenangkan Grand Prix dan Francois Chalais Prize, yakni penghargaan kepada film yang didedikasikan untuk nilai-nilai jurnalisme.
Film drama Finlandia-Rusia ini disutradarai oleh Juho Kuosmanen. Didasarkan pada novel dengan judul yang sama karya Rosa Liksom. Mengisahkan tentang pertemuan tak terduga antara dua orang asing di kereta api Trans-Siberian yang sedang dalam perjalanan dari Moskow ke Murmansk. Mereka adalah Laura dan Ljoha.
Laura merupakan seorang mahasiswa Finlandia yang sedang berlibur. Sementara Ljoha adalah penambang Rusia yang karakternya penuh dengan teka-teki. Keduanya dipaksa untuk berbagi satu kompartemen kereta dalam perjalanan yang panjang.
Selama masa itu, Laura dan Ljoha menghadapi berbagai perbedaan budaya, bahasa, serta latar belakang keduanya yang memunculkan ketegangan. Film ini memenangkan Grand Prix di Festival Film Cannes 2021, bersama dengan A Hero.
Atlantics yang bergenre drama fantasi ini merupakan debut penyutradaraan film panjang Mati Diop. Film ini menampilkan kisah cinta antara Souleiman dan Ada dan mengambil latar di Kota Dakar, Senegal.
Ceritanya berfokus pada sosok Souleiman, seorang pekerja muda yang tidak dibayar dengan layak. Ia memutuskan untuk bermigrasi ke Eropa demi mencari kehidupan yang lebih baik.
Di Dakar, Ada pun dipaksa menikahi Omar, seorang laki-laki kaya yang tidak ia cintai sama sekali. Semenjak itu, berbagai kejadian supranatural pun bermunculan. Atlantics memenangkan penghargaan Grand Prix di Cannes Film Festival 2019.
Film drama komedi yang satu ini disutradarai oleh Spike Lee. BlacKkKlansman didasarkan pada kisah nyata tentang seorang detektif Afrika/Amerika yang berhasil menyusup ke dalam Ku Klux Klan, yaitu kelompok ekstrem dan rasis yang meyakini superioritas kulit putih.
Berlatar di Kota Colorado Springs sekitar tahun 1970-an, film ini mengikuti perjalanan Ron Stallworth, detektif kulit hitam di Departemen Kepolisian Kota Colorado Springs. Ia memiliki ide untuk menyusup ke dalam Ku Klux Klan.
Ron Stallworth bekerja sama dengan rekan kerjanya, seorang detektif kulit putih bernama Flip Zimmerman untuk menyelidiki kelompok tersebut. Film ini mengangkat isu-isu, seperti rasisme, fanatisme, dan identitas. BlacKkKlansman memenangkan Grand Prix di Cannes Film Festival 2018. Film ini juga mendapatkan enam nominasi Academy Awards.
Tujuh film di atas berhasil mendapat pengakuan dewan juri Cannes dengan menerima Grand Prix, penghargaan tertinggi kedua di festival tersebut. Dari genre drama, romantis, hingga komedi. Dari film komandan kamp konsentrasi, kisah seorang jurnalis, hingga cerita tentang narapidana dan detektif. Film mana saja yang tertarik untuk kamu tonton?