7 Rekomendasi Film Terbaik dari Sinema Skandinavia, Wajib Ditonton!

Terpencil di ujung utara dunia yang dingin, Skandinavia sempat dikenal sebagai tanah bangsa Viking yang meneror Eropa di Abad Pertengahan. Sekarang, Skandinavia memiliki banyak pencapaian mengejutkan, mulai dari indeks kebahagian yang tinggi, gaya hidup yang santai dan minimalis, hingga film-filmnya yang inovatif dan menawan.
Dalam susunan kronologis, artikel ini akan membahas tujuh mahakarya sinematik dari Norwegia, Swedia, dan Denmark, yang bersama-sama menunjukkan visi unik dari sinema Skandinavia. Berikut daftarnya.
1. The Phantom Carriage (1921)
Dirilis seratus tahun yang lalu, The Phantom Carriage adalah sebuah film horor bisu yang disutradai oleh Victor Sjöström. Menggabungkan unsur-unsur dari karya Charles Dickens, budaya Kristen, dan cerita rakyat Skandinavia, film ini didasarkan pada novel Thy Soul Shall Bear Witness! karya penulis Swedia, Selma Lagerlöf.
Salah satu sutradara kawakan Hollywood, Ingmar Bergman, menyebut The Phantom Carriage sebagai "film dari semua film" dan mengutipnya sebagai inspirasi penting bagi karyanya.
Pembukaan film ini berlatar pada malam tahun baru, memperlihatkan seorang wanita yang sedang sekarat dan ingin berbicara dengan seorang pria bernama David Holm, yang secara luar biasa diperankan oleh Sjöström sendiri.
Meski diproduksi seabad yang lalu, The Phantom Carriage sama sekali tidak ketinggalan zaman dan tetap menjadi pengaruh penting dalam perfilman Skandinavia. Inventif dan memesona, The Phantom Carriage harus dilihat oleh kalian yang menyukai film horor bisu.
2. The Passion of Joan of Arc (1928)
Gak hanya dalam sejarah perfilman Skandinavia, The Passion of Joan of Arc juga secara luas dianggap sebagai mahakarya penting dalam sejarah perfilman dunia. Film bisu ini adalah karya dari sutradara Denmark, Carl Theodor Dreyer.
Meski tidak memakai kata-kata, The Passion of Joan of Arc tetap dapat mengkomunikasikan intensitas psikologis narasinya dengan kuat lewat akting yang luar biasa dari aktor utamanya, Renée Jeanne Falconetti.
Film ini mengisahkan kembali pengadilan Joan of Arc dengan menggunakan transkrip sejarah dari pengadilan sebenarnya, sampai kematian tragisnya pada tahun 1431. Bisa dibilang kalau The Passion of Joan of Arc adalah salah satu film penting pada era film bisu.
3. Insomnia (1997)
Insomnia adalah film debut Erik Skjoldbjærg yang rilis pada tahun 1997. Skjoldbjærg sendiri menggambarkan film ini sebagai film noir "terbalik" yang memanfaatkan cahaya alih-alih kegelapan untuk menghasilkan efek dramatisnya.
Film ini dimulai dari kedatangan seorang detektif di kota yang tenang untuk menyelidiki kasus pembunuhan seorang gadis di sana. Saat detektif itu menelusuri jalan untuk mencari petunjuk, dia menyadari kalau dia telah masuk ke dalam permainan "kucing dan tikus" dengan si pembunuh sendiri.
Pada tahun 2002, Insomnia diremake oleh Christopher Nolan, yang turut dibintangi oleh Al Pacino dan Robin Williams.
4. The Girl With The Dragon Tattoo (2009)
Disutradai oleh Niels Arden Oplev, The Girl With The Dragon Tattoo adalah salah satu film paling ikonik dalam sejarah perfilman Skandinavia. Berdasarkan novel karangan Stieg Larsson dengan judul yang sama, film ini adalah sebuah perjalanan genre thriller-crime yang kompleks dan misterius.
The Girl With The Dragon Tattoo sendiri sangat konfrontatif, terutama dalam adegan kekerasan terhadap wanita di dalamnya. Meskipun mengejutkan, film ini berhasil membahas masalah yang sangat nyata di Skandinavia dan mungkin di seluruh dunia sampai hari ini.
Sementara banyak audiens yang lebih akrab dengan versi remake buatan David Fincher di tahun 2011, film ini tetap menjadi salah satu mahakarya dari sinema Skandinavia modern.
5. Melancholia (2011)
Planet Bumi mulai hancur. Burung-burung jatuh dari langit yang penuh dengan badai. Di sebuah lereng bukit, seorang wanita mencengkeram putranya, bersiap untuk menghadapi benturan. Singkatnya, seperti inilah adegan pertama Melancholia.
Diarahkan oleh sutradara terkenal asal Denmark, Lars Von Trier, Melancholia mengisahkan kehidupan dua saudari, Justine dan Claire, yang mengetahui kalau ada planet bernama Melancholia yang sedang mendekati dan akan bertabrakan dengan Bumi. Plotnya berkisar pada pandangan berbeda dari dua saudari itu tentang akhir dari dunia.
Simbolisme apokaliptik dalam film ini sendiri terinspirasi oleh pengalaman Von Trier tentang kondisi melankolia. Lebih tepatnya, Melancholia adalah karya sinematik yang merangkum simbolisme internal dari saat-saat kehancuran dan depresi yang dialami oleh seseorang.
6. The Hunt (2012)
Bagaimana rasanya kalau kalian dituduh telah melakukan sebuah kejahatan, kemudian dipaksa hidup dengan tuduhan itu? Pertanyaan seputar tuduhan kriminal dan ketidakbersalahan tersebut dirangkum dalam film arahan Thomas Vinterberg, The Hunt. Vinterberg sendiri memakai salah satu isu yang masih relevan hingga hari ini, yaitu pelecehan anak.
The Hunt mengisahkan Lucas (Mads Mikkelsen), seorang penjaga anak yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap salah satu anak. Setelah mendapat tuduhan itu, kehidupan dan reputasi sosialnya hancur. Namun di saat yang bersamaan, Lucas tetap berjuang untuk meyangkal tuduhan tersebut.
Bertempo cepat dan bisa dibilang sempurna, film ini berhasil memberikan kedalaman emosi tanpa pernah meninggalkan realitas dari kisah yang diceritakannya. The Hunt adalah mahakarya Skandinavia yang sangat menyentuh, sekaligus sebuah peringatan tentang konsekuensi dari tuduhan yang tidak terbukti benar.
7. The Day Will Come (2016)
Film ini mengisahkan peristiwa nyata yang terjadi di sebuah panti asuhan Belanda pada tahun 60-an. Setelah ibu mereka dirawat di rumah sakit dan tidak dapat bekerja lagi, Elmer yang berusia sepuluh tahun dan saudara laki-lakinya yang berusia tiga belas tahun dikirim ke panti asuhan Gudbjerg.
Alih-alih diayomi, dua bersaudara itu malah mengalami pelecehan, viktimisasi, dan terus-menerus dieksploitasi oleh kepala panti asuhan. The Day Will Come adalah film satire yang benar-benar memilukan. Meski begitu, gambaran yang ada di dalamnya tetap relevan sampai saat ini sehingga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Nah, itu tadi 7 rekomendasi film terbaik dari sinema Skandinavia. Bagaimana, tertarik untuk menonton semuanya?