Setiap sutradara ataupun penulis mempunyai karakternya sendiri dalam berkarya pada film-filmnya. Pemilihan judul, kostum maupun karakter yang digambarkan sudah menjadi pekerjaan mereka.
Masing-masing dari mereka mempunyai ciri-ciri yang khas dalam film Bollywood yang dibuat maupun ditulisnya. Bahkan sudah menjadi karakter si aktor maupun sutradara atau penulisnya, lho. Penasaran siapa saja?
Yuk, simak ulasan berikut.
Berawal dari film pertama yang disutradarainya berjudul Khudgarz, di film-film selanjutnya ia selalu memakai awalan 'K' di awal judul filmnya. Menariknya lagi, film-filmnya yang berawalan huruf 'K' ini sukses di pasaran, sebut saja Karan Arjun, Khoon Bari Mang, Koyla, Kaho Naa Pyaar Hai, Koi Mil Gaya, Krrish, dan Krrissh 3.
Rohit Mehra dalam film Kaho Naa Pyaar Hai dan Koi Mil Gaya. Padahal karakter dari kedua film ini cukup berbeda. Rohit Mehra dalam film Kaho Naa Pyaar Hai adalah pemuda yang mempunyai suara bagus, sedangkan dalam film Koi Mil Gaya adalah seorang pemuda yang mempunyai keterbelakangan mental.
Uniknya lagi, dalam sequel Koi Mil Gaya, Krrish dan Krrish 3, nama dan karakter Rohit Mehra masih ada dalam filmnya.
Dalam film-film yang selalu dibuat Yash Chopra, penggambaran karakter wanita lemah selalu identik dengan kostum sari sifon berwarna putih, seperti dalam film Silsila, Deewar, Kabhi-Kabhi bahkan film terakhirnya Jab Tak Hai Jaan yang diperankan Shah Rukh Khan, karakter perempuan yang ceritakan dalam film itu memakai sari sifon putih.
Sama seperti Ayahnya, menciptakan Amit pada diri Amitabh Bachchan. Aditya Chopra menciptakan nama baru dalam film yang disutradarai dan ditulisnya sendiri. "Raj" dalam diri Shah Rukh Khan muncul pertama kali dalam film Dilwale Dulhania Le Jayenge. Karakter "Raj" dalam digambarkan Aditya Chopra sebagai karakter yang agak licik.
Setelah kesuksesan film pertama yang disutradarainya, rupanya Aditya kembali membawa "Raj" Shah Rukh Khan di film selanjutnya, Mohabbatein dan Rab Ne Bana Di Jodi.
Penyuka film Bollywood pasti sudah tidak asing lagi dengan film Kuch Kuch Hota Hai, Kabhi Khushi Kabhie Gham, Kabhi Alvida Naa Kehna ataupun My Name Is Khan. Film - film ini sangat terkenal, baik di India maupun Indonesia.
Siapa lagi kalau bukan berkat tangan dingin, Karan Kohar sebagai sutradara. Putra salah satu produser ternama Bollywood, Yash Johar ini mengawali dunia film saat menjadi asisten sutradara dalam film Dilwale Dulhania Le Jayenge.
Berawal dari obrolan biasa dengan Shah Rukh Khan dan Kajol di lokasi shooting, ia mengajak mereka berdua main di film pertamanyanya, Kuch Kuch Hota Hai. Shah Rukh Khan menjadi Rahul, sedangkan Kajol menjadi Anjali dalam film itu. Rahul dan Anjali digambarkan menjadi sosok karakter ceria.
Setelah kesuksesan, Kuch Kuch Hota Hai, Karan kembali mengulanginya dalam film setelahnya Kabhi Khushi Kabhie Gham. Filmnya pun sukses besar.
Walaupun di film My Name Is Khan Shah Rukh dan Kajol sebagai pasangan dan tidak ada nama "Rahul" dan "Anjali" dikarenakan karakter yang diciptakannya hanya untuk karakter pemuda-pemudi ceria yang salng mencintai. Bukan untuk, My Name Is Khan di mana karakter yang dimainkan Shah Rukh dan Kajol adalah pasangan suami istri dengan segala macam permasalahan.
Salim Khan dan Javed Akhtar yang lebih dikenal dengan Salim - Javed adalah penulis duo yang terkenal di era 70 hingga 80an. Kesuksesan "Vijay" pertama kali dalam film Zanjeer yang diperankan Amitabh Bachchan, seorang Inspektur Polisi muda pemarah.
Setelah diterima penonton, Salim - Javed lagi-lagi ada "Vijay" dalam karakter pemuda pemarah bila filmnya dimainkan oleh Amitabh Bachchan. Deewar, Trishul, Dostana, Don, Shakti adalah film-film yang diperankan Amitabh Bachchan dengan "Vijay."
Karena Salim - Javed jugalah, Amitabh Bachchan pada saat itu dijuluki The Angry Young Man.
Baru 5 film disutradarai, nama Rajkumar Hirani patut masuk sebagai salah satu sutradara terbaik yang dimiliki perfilman India dalam 1 dekade terakhir. Sebut saja, Munnabhai M.B.B.S, Lage Raho Munnabhai, 3 Idiots, P.K, dan yang terakhir, Sanju. Semuanya selalu masuk box office, bahkan film-film yang disutradarainya selalu mendapatkan penghargaan.
Duet Rajkumar Hirani dan Anushka Sharma baru dimulai saat film P.K pada tahun 2015. Saat itu, Anushka Sharma berperan menjadi wartawan hingga menulis buku.
Setelah itu, di film terakhir, Sanju, Rajkumar Hirani kembali mengajak Anushka Sharma dengan berperan sebagai wartawan dan penulis buku. Uniknya, film yang diperankan Anushka Sharma sebagai wartawan dan penulis buku diterima penonton, lho.
Penulis dan sutradara mana, nih yang menurutmu paling kece?