7 Villain Marvel dengan Kostum Terburuk, Gagal Menakutkan!

Dark Elf adalah ras jahat yang ratusan tahun menjadi musuh Asgard. Mereka berasal dari Svartalfheim atau biasa disebut The Dark World. Malekith the Accursed adalah pemimpin dari Dark Elf yang menjadi antagonis utama di film Thor: The Dark World (2014).

Sebagai pemimpin pasukan yang ditakuti oleh Asgard, seharusnya Malekith berpenampilan sangar dan gagah. Namun, desain dari karakter ini malah terlihat sangat membingungkan.

Malektih mengenakan armor yang sama persis dengan yang dipakai pasukan Dark Elf. Belum lagi desain pakaian dan rias wajah dengan practical effect yang kurang polesan membuatnya terlihat seperti monster mingguan di serial Power Rangers dan Ultraman.

Apa yang membuat karakter fiksional menjadi memorable? Desain outfit yang unik adalah salah satunya. Itulah hal yang tidak bisa didapat dari Aldrich Killian, villain utama di Iron Man 3 (2013).

Bagaimana mau ikonik kalau yang dipakai Killian untuk beraksi hanyalah celana bahan dengan atasan tanpa pakaian. Karakter yang seharusnya digambarkan sangat kuat dengan virus extremisnya ini benar-benar terlihat konyol. Meskipun mampu merusak armor-armor Iron Man dengan mudah, namun Killian terlihat seperti pria mabuk yang baru pulang pesta. Killian akhirnya jadi salah satu villain yang terlupakan di MCU.

Killomonger adalah villain ikonik di komik Marvel yang berpenampilan tribal dengan didukung senjata berteknologi tinggi. Sebenarnya, penampilanya di awal film Black Panther (2018) sudah cukup menarik. Namun, saat mendapat vibranium suit, Killmonger berubah menjadi kloning Black Panther dengan kostum dan kekuatan yang sama.

Killmonger tidak harus mendapat kostum Black Panther untuk bisa menang. Setelah meminum ramuan daun hati, harusnya Killmonger sudah setara kekuatanya. Killmonger lebih berpengalaman dalam persenjataan yang bisa ia gunakan untuk melawan T'Challa. Hal tersebut sepertinya lebih menarik dibanding dua pria berkostum kucing CGI cakar-cakaran di akhir film ini.

Iron Man memang menjadi pahlawan MCU paling populer, namun film solonya sering mendapat kritik. Salah satunya adalah villain yang kurang memorable.

Whiplash yang diperankan Mickey Rourke di Iron Man 2 (2010) terasa kurang membekas di hati, karena narasi cerita yang kurang memberinya fokus. Apalagi kostum Whiplash dalam film ini bertentangan dengan desain Whiplash di komik Marvel.

Whiplash aslinya memiliki armor ramping untuk membantunya bermanuver, karena ia mengandalkan kelincahan dan gerak cambuknya untuk menghajar Iron Man. Tak heran Whiplash yang malah mirip Iron Monger ini dikalahkan dengan mudah oleh Iron Man dan War Machine.

Taskmaster di film Black Widow (2021) adalah salah satu contoh adaptasi yang dianggap gagal. Karakter ini tidak punya kemiripan sema sekali dengan versi komik, selain kemampuanya meniru gerakan para superhero. Bahkan, topeng tengkorak ikonik dari karakter ini diganti dengan helm yang hanya sedikit menampilkan gimik motif tengkorak.

Selain itu, skema warna kostum dan tidak adanya jubah yang jadi ciri khas karakter ini juga menjadi poin minus. Taskmaster di MCU seperti bukan Taskmaster, apalagi gender dari karakter ini juga dirubah.

Apakah penampilanya nanti di film Thunderbolts (2024) bakal dirombak menyerupai versi komik? Mari kita berharap saja, ya!

Mungkin kebanyakan dari kamu sudah lupa dengan Kro. Karakter villain di film Eternal (2021) ini tidak memiliki pesona sama sekali bahkan di filmnya. Kro sepertinya hanya diciptakan untuk bikin repot para Eternal sebelum konflik yang terjadi pada puncak film.

Desain dari karakter ini juga beda banget dari versi komik. MCU membuat Kro dengan CGI yang malah membuatnya terlihat mirip monster dalam game RPG. Apalagi wujud evolusinya yang malah bikin Kro terlihat semakin aneh. 

Thor: Love and Thunder (2022) adalah film keempat dari franchise Thor. Film ini kembali menceritakan aksi Dewa Petir tersebut yang kali ini harus berhadapan dengan dewa bernama Gorr the God Butcher. Gorr adalah seorang pembenci dewa yang aktif membunuh para dewa dengan pedang yang disebut Necrosword.

Sayangnya, Gorr dirombak habis-habisan di MCU, hingga jadi tidak mengitimidasi seperti di komiknya. Desain karakter ini juga mengalami perubahan signifikan. Jika di versi komiknya Gorr terlihat seperti manusia tentakel yang garang, di MCU Gorr terlihat seperti karakter Voldemort di seri Harry Potter dengan kepala botak dan wajah pucatnya.

Untungnya, aktor Christian Bale masih mampu menyelamatkan Gorr dari predikat villain terburuk MCU. Aktingnya juara banget!

Memang sepertinya melakukan remake pada karakter komik itu seperti gambling. Kadang dipuji, kadang malah dihujat. Yang jelas, semoga Marvel Studio semakin memahami selera fans di film-film superhero mereka yang akan datang.