8 Cowok Green Flag dalam Sejarah Perfilman, Setel Standar Baru!

Bergenre family saga dengan linimasa cerita yang membentang selama puluhan tahun, kamu bakal disuguhi beragam jenis karakter saat nonton Pachinko. Drakor yang tayang perdana pada 2022 ini bakal memperkenalkanmu pada beberapa sosok laki-laki berlabel red flag dan green flag sekaligus. Label bendera merah paling jelas ditampakkan karakter Koh Hansu (Lee Min Ho) lewat kepiawaiannya manipulasi demi kepentingan pribadinya.

Bertolak belakang dengan itu, kamu tak bisa menampik eksistensi Baek Isak (Steve Sanghyun Noh). Ia layak dapat label cowok green flag dalam film karena kualitas-kualitas positif yang ia borong, seperti tulus, tanpa pamrih, penolong, dan penyayang. Selain Isak, sebenarnya ayah sang lakon utama Sunja (Kim Minha) juga punya kualitas serupa. 

Dinobatkan sebagai karakter pria paling green flag pada 2023 oleh warga X (dulunya Twitter), Sadam (Derby Romero) memang sukses bikin penonton meleleh saat nonton Petualangan Sherina 2. Sadam yang saat kecil dikenal bandel dan slengean, diceritakan tumbuh jadi laki-laki dewasa yang matang secara emosional. Ia juga pendengar yang baik dan bisa diandalkan. Semua kualitasnya benar-benar bikin siapa pun yang sedang mencari pasangan tak ragu menetapkan standar yang tinggi. 

Sosok Arthur (John Magaro) dalam film Past Lives juga sukses bikin satu bioskop meleleh. Ini karena ia pun berhasil melatih intelijensi emosionalnya hingga jadi sosok yang penyabar dan bisa berpikir dengan kepala dingin.

Saat tahu istrinya berencana bertemu kawan lama sekaligus cinta pertamanya, Arthur tak serta merta menolak maupun menghalanginya. Ia justru melihatnya sebagai proses bagi sang istri untuk menemukan closure dan jawaban dari segala keresahannya. Keikhlasannya terbukti berdampak baik untuk rumah tangga mereka. 

Cowok green flag dan red flag juga bisa kamu temukan sekaligus dalam film coming-of-age indie berjudul How to Have Sex. Film ini awalnya mengikuti liburan Tara (Mia McKenna-Bruce) dan kedua sahabatnya di Yunani. Mereka kemudian bertemu sekelompok anak muda lain yang tinggal di seberang kamar mereka. Dua di antaranya bernama Badger (Shaun Thomas) dan Paddy (Samuel Bottomley). 

Penampilan memang menipu. Walau berlagak rebel dan bawel, ternyata Badger justru menunjukkan tanda-tanda green flag, seperti punya kepedulian tinggi dan mampu membaca situasi. Lain halnya dengan Paddy yang meski punya persona tenang dan kalem ternyata menyimpan sisi gelap. 

Diadaptasi dari novel klasik, Far from Madding Crowd bisa jadi pelajaran berharga buat banyak orang. Ceritanya ditulis dari sudut pandang Bathsheba (Carey Mulligan), perempuan independen yang mendadak kaya setelah dapat warisan dari kerabat jauhnya. Ia sudah berusaha berhati-hati dan berhasil mengelola hartanya dengan baik. Namun, ia justru jatuh ke lubang jebakan seorang pria tak bertanggung jawab yang hanya ingin memanfaatkannya. 

Sampai akhirnya ia sadar, selama ini ada sosok Gabriel (Matthias Schoenaerts), laki-laki yang sejak lama menaruh hati padanya. Namun, karena perbedaan kasta, Gabriel enggan mengutarakan perasaannya. Gabriel memang lebih banyak berada di tepian, tetapi ia benar-benar sosok yang mencerminkan maskulinitas positif. Ia tulus, penolong, pekerja keras, dan sadar akan batasannya. 

Cowok green flag juga diglorifikasi kreator drakor Hometown Cha-Cha-Cha. Itu mereka lakukan dengan memperkenalkan kita pada protagonis utama laki-laki bernama Hong Du Shik (Kim Seon Ho). Ia diceritakan sebagai pemuda cerdas yang memilih pulang ke kampung halamannya untuk menikmati hidup. Meski hidupnya terlihat santai, ia bukan tipe lelaki pemalas. Du Shik serbabisa, mindful, dan tak pelit menolong orang di sekitar.

Saat dapat tuduhan berat, ibu satu anak Sandra (Sandra Huller) merekrut Vincent (Swann Arlaud) untuk membelanya. Vincent sendiri diceritakan sebagai teman lama Sandra yang meski minim ekspresi ternyata penuh empati. Ia dengan sabar menjelaskan posisi Sandra dalam kasus tersebut dan berusaha memahami keresahannya. Bahkan dalam beberapa bagian, ia bisa mengerti bagaimana bias gender turut mempengaruhi proses persidangan. Pemahamannya itu jelas bikin siapa pun meleleh. 

Didominasi cast laki-laki, film Victoria punya satu protagonis laki-laki yang menunjukkan ciri-ciri green flag. Namanya Sonne (Frederick Lau), satu laki-laki dari segerombolan pemuda yang pertama kali mengajak lakon kita berkenalan.

Pada awal film, kamu mungkin menaruh curiga pada Sonne. Namun, di antara ketiga temannya, Sonne satu-satunya laki-laki yang tulus dan peduli pada sang lakon. Kepeduliannya bahkan bertahan sampai adegan penutup, sukses bikin siapapun terpana. 

Delapan film dan serial di atas secara tak langsung membantu mengubah narasi yang selama ini berkembang. Mereka sadar atau tidak sudah memberikan platform bagi laki-laki green flag untuk dapat perhatian dan apresiasi yang sepantasnya. Setuju?