8 Film Indonesia Skenario Asli yang Sukses Raih Jutaan Penonton

Dalam beberapa tahun terakhir, industri perfilman Indonesia diramaikan oleh film yang diadaptasi dari novel, webtoon, ataupun cerita-cerita viral. Biasanya, film-film adaptasi memang cukup ramai mendapatkan perhatian penonton dan membuat film tersebut ditonton banyak orang. Bahkan, film terlaris Indonesia sepanjang masa dipegang oleh KKN di Desa Penari yang merupakan adaptasi dari cerita viral karya SimpleMan.
Namun, ada pula beberapa film Indonesia dengan skenario asli yang juga sukses di pasaran dan meraih jutaan penonton, lho. Film apa saja itu? Yuk, langsung simak deretan film skenario asli yang sukses meraih jutaan penonton. Agak Laen masih memimpin!
1. Terinspirasi peristiwa di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Tahun 2018, Sayap-Sayap Patah (2022) meraih 2,42 juta penonton

2. Dua Garis Biru (2019) meraup 2,53 juta penonton dan menjadi film drama remaja dengan skenario asli terlaris di Indonesia

3. Meraih total 2,55 juta penonton, Jailangkung (2017) kembali mempertemukan Jefri Nichol dan Amanda Rawles sebagai pemeran utama

4. Berkisah tentang sejumlah publik figur yang mendapat undangan misterius ke sebuah pulau terpencil, Hangout (2016) ditonton 2,62 juta orang

5. Masih di tahun yang sama, Cek Toko Sebelah (2016) yang disutradarai Ernest Prakasa juga berhasil mengumpulkan penonton sebanyak 2,64 juta

6. Menjadi film pertama dari Imajinari Pictures, Ngeri-Ngeri Sedap (2022) langsung mendapat respons positif dan sukses menjual 2,88 juta tiket

7. Film drama religi skenario asli terlaris Indonesia saat ini di pegang oleh Air Mata di Ujung Sajadah (2023) dengan raihan penonton sebanyak 3,12 juta

8. Agak Laen (2024) masih memimpin dengan total 7,6 juta penonton. Jumlah ini masih bisa bertambah karena sampai sekarang filmnya masih tayang, lho

Jika dilihat dari daftar di atas, film-film garapan komika mendominasi deretan film skenario asli terlaris di Indonesia. Mereka adalah Raditya Dika (Hangout), Ernest Prakasa (Cek Toko Sebelah), Bene Dion (Ngeri-Ngeri Sedap), dan Muhadkly Acho (Agak Laen).