8 Film Sci-Fi Ini Memiliki Keakuratan Sains, Lho!

Selain menggambarkan kesulitan membangun kehidupan di Mars, The Martian juga sangat teliti dengan detail yang diberikan para ahli sains yang terlibat. Dilansir CBS News, Hayden Planetarium dan astrofisikawan Neil deGrasse Tyson memuji film tersebut karena keakuratannya dengan beberapa detail halus, seperti penggambaran gravitasi di Mars.

Karena gravitasi Mars hanya 30 sampai 40 persen dari Bumi, hal itu menyebabkan penurunan yang lambat ketika benda-benda jatuh. Juga, itulah yang memungkinkan Matt Damon membawa tank seberat 200 pon yang seolah-olah tidak ada beratnya, karena gravitasi di Mars tersebut.

Selain itu, Dr. Robert Zubrin mengatakan kepada The Guardian bahwa katapel gravitasi yang digunakan untuk menyelamatkan Matt Damon itu memang mungkin, karena hal itu juga dapat terjadi dalam kehidupan nyata. Teknik ini dikembangkan oleh ahli matematika Michael Minovitch dan digunakan untuk melemparkan probe Pioneer 10, Mariner 10, dan Voyager 1 ke Jupiter dan sekitarnya.

Sebelum Moon muncul di bioskop pada tahun 2009, Duncan Jones mempresentasikan pemutaran filmnya untuk NASA di Space Center Houston, dan ia menyambut baik pertanyaan serta kritikan dari mereka. Namun sebenarnya, NASA kagum dengan pengetahuan yang dipelajarinya.

Misalnya, seorang ilmuwan menyebutkan bahwa dia sedang mencari cara untuk menggunakan "regolit bulan — batu bulan dan tanah — untuk membuat beton. Dia juga menerima pujian untuk penggambaran adegan operasi otomatis dengan satu pengawas manusia, karena operasi semacam itu lebih hemat biaya.

Dalam film Primer, ilmu perjalanan waktu bukanlah fakta. Namun, yang akurat dari film ini adalah degradasi gravitasi di mana Aaron dan Abe melakukan penelitian. Menurut efek Meissner, superkonduktor dapat digunakan untuk menurunkan gravitasi, yang berarti membuat benda mengapung. Hal akurat lainnya di Primer adalah bahwa perjalanan waktu ditemukan secara tidak sengaja.

Menurut Village Voice, sineas Carruth memuji penciptaan transistor yang tidak disengaja oleh John Bardeen, dengan mengatakan "ada banyak cerita dalam sejarah inovasi di mana Anda menuju satu hal dan ada efek samping yang ternyata menjadi hal yang berharga."

Film yang agak rumit dari Darren Aronofsky ini salah satu film yang memiliki akurasi brilian, tetapi ada sedikit petunjuk tentangnya. Selama film tersebut, Izzi, yang didiagnosis mengidap tumor otak terminal, menjelaskan filosofis tentang makna kehidupan dan semua ciptaan, yang saling terhubung.

Dilansir dari CNET, menurut almarhum, Carl Sagan, pernyataan ini benar. Apa yang Sagan katakan mengungkapkan kenyataan bahwa setiap elemen pada tabel periodik ditempa di inti bintang dan dikirim ke seluruh alam semesta saat bintang-bintang ini terbakar dan meledak. (Fakta: ledakan bisa berlangsung sekitar satu bulan.) Jadi seperti yang dikatakan Sagan, segala sesuatu di planet ini mulai dari manusia hingga sehelai rumput terbuat dari bahan yang sama. 

Eternal Sunshine of the Spotless Mind yang dibintangi Jim Carrey menyajikan penggambaran yang akurat tentang kehilangan memori secara selektif atau terarah. Dilansir dari Slate, cara kerjanya ditunjukkan secara akurat dalam film. Yakni, sintesis protein di otak harus diblokir saat memori dipicu. Saat kita belajar dan mengingat berbagai hal, bentuk otak kita akan berubah, meskipun pada tingkat yang sangat kecil sekalipun.

Meskipun memprediksi kapan kejahatan akan terjadi secara akurat itu hampir tidak mungkin, beberapa ilmu pengetahuan aktual lainnya yang ditunjukkan dalam film Minority Report sangat akurat. Menurut The Guardian, sepanjang film, Tom Cruise dan rekan-rekannya menggunakan segala macam gadget yang menampilkan antarmuka multi-touch dan pemindai retina.

Sutradara Spielberg tidak hanya mampu memprediksi teknologi ini, dia dengan cukup akurat meramalkan betapa luasnya hal itu di masa depan. Juga sejak film tersebut tayang di bioskop, perusahaan teknologi mulai mengembangkan beberapa hal yang muncul dalam film, seperti serangga robotik dan iklan yang dipersonalisasi.

Interstellar, lingkaran luar angkasa Christopher Nolan menjadi mangsa para ilmuwan untuk membuktikan keakuratannya. Film ini memiliki keakuratan terkait penggambaran lubang hitam dan lubang cacing. Menurut Space, dengan bantuan produser Kip Thorne PhD., Nolan menggunakan persamaan relativitas umum Einstein dengan merepresentasikannya secara visual.

Menurut Thorne, penggambaran tersebut begitu metodis dan dengan keakuratan setiap detailnya, sehingga mereka menghasilkan 23 juta piksel dalam gambar, seluruhnya berdasarkan pemecahan [persamaan] Einstein. Thorne juga menunjukkan bahwa mereka tidak membuat sesuatu yang baru, tetapi mengembangkan cara baru untuk membuat simulasi ini. Jadi, film tersebut tidak hanya akurat dalam hal ini, tetapi juga sedikit berkontribusi pada sains. 

Selain menggambarkan teknologi yang sekarang kita miliki, film epik klasik Stanley Kubrick berjudul 2001: A Space Odyssey patut mendapat perhatian karena penggambarannya tentang keheningan ruang angkasa, di mana tidak ada yang bisa mendengar mesin pesawat ulang-alik, apalagi teriakan. Selain itu, Kubrick berkonsultasi dengan spesialis kedirgantaraan untuk desain kapal film, Discovery One, dan juga setelan yang dikenakan oleh para astronot.

Menurut Wired, dia menugaskan spesialisnya dengan merancang pesawat ruang angkasa yang akurat hingga ke tombol, tuas, dan lampu. Kontribusi desain terbesar mereka adalah kurangnya bentuk aerodinamis pada pesawat ulang-alik, karena hal seperti itu tidak diperlukan dalam ruang hampa udara. Hasilnya, bukan hanya film yang akurat secara ilmiah, tetapi juga dengan akurasi yang jauh di depan zamannya. 

Wah, delapan film di atas sangat relevan dengan ilmu pengetahun ilmiah yang ada di kehidupan nyata. Bagaimana, tertarik untuk belajar sains dari film-film di atas?