8 Film yang Tunjukkan jika Marriage is Scary, Tonton sebelum Nikah!

Walk the Line adalah film dengan gambaran nyata dari tren Marriage is Scary. Film ini merangkum perjalanan hidup Johnny Cash dari kecil hingga mendulang ketenaran.

Istri pertama Johnny Cash,  Vivian Liberto, mendukung penuh karier sang suami. Namun, dukungan itu tidak membuat Cash menetap pada sang istri setelah ia bertemu penyanyi bernama June Carter. Di puncak kariernya, Johnny Cash bercerai dengan Vivian, lalu menikahi June hingga akhir hayatnya.

Dampak perceraian bisa memperngaruhi kondisi mental seluruh anggota keluarga. Itulah pesan yang ditawarkan dalam Kramer vs. Kramer.

Ted Kramer (Dustin Hoffman) adalah suami super sibuk yang tak pernah meluangkan waktu untuk istri dan anaknya. Hingga akhirnya, sang istri memilih bercerai karena diabaikan.

Ted tak tinggal diam. Ia memperebutkan hak asuk sang anak dengan lebih memperhatikannya. Sang anak yang baru merasakan kedekatakan emosional dari sang ayah terpaksa menelan kekecewaan setelah mengetahui orangtuanya tetap bercerai. 

Pasangan yang terlihat sempurna di American Beauty ternyata hidup jauh dari kata bahagia. Lester Burnham (Kevin Spacey) menyadari bahwa ia tidak mencintai Carolyn, istrinya yang mengidap tekanan mental.

Ketidakpuasan dalam rumah tangganya mendorong Lester mencintai Angela, yang tak lain adalah sahabat putrinya. Sementara itu, Carolyn mencari kesenangan di luar dengan berselingkuh dengan pesaing bisnis suaminya.

Film ini secara jujur menggambarkan keretakan rumah tangga yang dipicu oleh ketidakpuasan terhadap pasangannya. Sudah kamu tonton?

Bagaimana jadinya kalau kamu menikah dengan orang yang masih mencintai mantannya? Casino menceritakan Sam (Robert DeNiro) yang mengelola kasino di Las Vegas. Di sanalah Sam bertemu Ginger (Sharon Stone), mantan pelacur yang langsung dinikahinya.

Sayangnya, Ginger masih mencintai mantannya. Upaya Sam untuk menaklukan hati sang istri sia-sia. Ginger berselingkuh dengan teman lama Sam dan menggelapkan uang tunai sebelum akhirnya meninggal dunia.

I, Tonya menggambarkan betapa mengerikannya kalau kamu bertahan di pernikahan toksik. Berdasarkan kisah nyata, I, Tonya berfokus pada Tonya Harding (Margot Robbie), pemain seluncur es berbakat yang memiliki ibu dan pasangan yang toksik.

Tak punya pilihan lain, Tonya tetap bertahan dengan sang suami meskipun kerap dianiaya. Tentu saja, perlakuan itu membuat Tonya menjadi liar di lapangan dan mendorongnya memukul lawan mainnya, Nancy Kerrigan. Kekerasan fisik itu mengakibatkan sang pemain berbakat dilarang bertanding seumur hidupnya. Miris!

Amour adalah film karya sutradara Perancis yang memperlihatkan tantangan pernikahan di usia senja. Anne dan George adalah pensiunan yang tak terpisahkan selama hidupnya.

Hingga akhirnya, Anne mengalami stroke yang membuat George kewalahan merawatnya. Ujian semakin berat saat penyakit Anne semakin parah. Itu mendorong George melakukan tindakan yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Fences memotret dengan jelas bahwa komunikasi itu penting dalam pernikahan. Ceritanya berfokus pada Troy (Denzel Washington), pria Afrika—Amerika yang ingin menjadi pemain bisbol. Ia mengalami kesulitan mewujudkan mimpinya karena lingkungannya yang rasis, sehingga membuatnya terpuruk.

Hingga suatu ketika, Troy mendapatkan tempat yang nyaman dari wanita lain. Saat wanita itu hamil, Troy terpaksa memberitahu sang istri, sehingga membuat keluarga kecilnya hancur. Baru diketahui, bahwa Troy telah lama mengalami tekanan mental karena usahanya membuat keluarganya bahagia selalu gagal.

Blue Valentine adalah film yang menggambarkan penyesalan dalam pernikahan. Ceritanya berpusat pada Dean dan Cynthia, pasangan suami istri yang memiliki seorang anak.

Pasangan yang awalnya terllihat sempurna itu diuji oleh kepribadian mereka yang bertolak belakang. Kehidupan rumah tangga mereka semakin berantakan ketika bertahan hanya demi anak.

Blue Valentine adalah potret yang jujur dan realistis bahwa menikah dengan orang yang kita cintai tidak menjamin kebahagiaan. Relate sama kamu?

Film-film di atas memang menjadi bukti bahwa tren Marriage is Scary ada benarnya juga. Namun, akan lebih bijak jika kita mengambil hikmah dari film tersebut tanpa melabeli bahwa semua kehidupan pernikahan pasti menakutkan. Kamu setuju, kan?