Drama Korea Navillera adalah salah satu drama ringan dari tvN yang menceritakan tentang kisah kehidupan. Berbalut tema balet, isi drama ini mampu membuat penonton merefleksikan apa yang terjadi di kehidupan nyata.
Sebagian dari cuplikan drama tersebut, mengandung makna yang sesuai dengan fakta kehidupan. Berjumlah 12 episode, kira-kira kisah kehidupan apa saja ya yang bisa dipetik dari drama Navillera ini? Berikut ulasannya.
Dalam drama ini, masing-masing tokoh mempunyai kekhawatiran yang tidak memandang usia. Misalnya pada pemeran utama, Sim Deok Chool, di masa pensiunnya, ia merasa tidak bahagia karena keinginannya menjadi ballerino semasa muda tak terpenuhi.
Si Nenek, istri dari Deok Chool khawatir dengan masa depan anak-anaknya. Begitu pula anak-anaknya yang diliputi dengan kebimbangan.
Kemudian Lee Chae Rok, ia terpaksa minum obat pereda nyeri saat kakinya cedera dikarenakan takut tidak lolos audisi.
Cucu pertama Deok Chool, Shim Eun Ho, seorang sarjana yang kini tengah mencari apa yang membuatnya bahagia. Sebelumnya, ia dinyatakan tidak lolos menjadi pegawai tetap padahal sudah membantu manajer dalam membuat tesis.
Berkaca pada Lee Chae Rok sebelum sang Kakek menjadi manajernya, terlihat ia begitu mengambil semuanya hingga mempertaruhkan waktu istirahatnya. Sudah latihan balet, ia pun bekerja paruh waktu di restoran dan kedai mi.
Hal ini dikarenakan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Namun, di balik niatnya tersebut, ia pun menjadi tidak fokus terhadap baletnya. Begitu Kakek hadir dalam kehidupannya, ia pun lebih fokus pada balet.
Hal ini terjadi pada Lee Chae Rok dan Shim Eun Ho. Mereka mempunyai Ayah yang cenderung menentukan minat sang anak. Misal, Lee Chae Rok harus menjadi pesepak bola, meski pada akhirnya ia pun tetap berminat pada balet.
Shim Eun Ho, dari kecil sudah banyak diatur oleh Ayahnya. Mulai dari pendidikan hingga karier, Shim Eun Ho tidak mempunyai pilihannya sendiri. Bahkan untuk makan saja, Ayahnya pun tidak tahu apa yang tidak disukainya.
Atas apa yang telah terjadi, Shim Eun Ho merasa tidak bahagia dalam menjalani hidup. Ia selalu dibayangi oleh standar Ayahnya yang mana setelah lulus kuliah harus mendapat pekerjaan bergengsi.
Lee Chae Rok mempunyai teman bernama Yang Ho Beom. Dulu semasa sekolah, mereka bersahabat, bahkan satu tim dalam klub sepak bola. Hingga sesuatu terjadi mengakibatkan Ayah Lee Chae Rok sekaligus pelatih sepak bola di penjara.
Karier mereka menjadi hancur. Yang Ho Boem bertahun-tahun menyimpan dendam pada Lee Chae Rok, karena Ayah Chae Rok telah menghancurkan masa depannya. Akibat dari dendam, Yang Ho Boem menjadi tidak menghargai dirinya sendiri.
Bahkan Ho Boem tidak senang jika Chae Rok lebih maju. Hingga berujung pada kaki Chae Rok yang cedera akibat bertengkar. Ho Boem diliputi oleh pikiran yang ingin menjatuhkan Chae Rok.
Hal ini terjadi pada kedua anak Shim Deok Chool, yakni si sulung dan anak keduanya. Anak kedua meminjam uang kepada Kakaknya untuk mendukung karier sang suami bidang politik.
Lama tak dibayar, sang Kakak pun membahas hutang di acara makan bersama. Dari kejadian tersebut, hubungan keduanya pun menjadi lebih renggang.
Hal tersebut terjadi pada Shim Eun Ho yang membantu manajer dalam mengerjakan tesis. Eun Ho bersedia karena manajer memberikan harapan, bahwa ia akan menjadi pegawai tetap.
Jika dilihat dari ekspresinya, Shim Eun Ho sebenarnya merasa berat hati dalam mengerjakan tesis tersebut. Ditambah manajer menghubunginya dalam keadaan apapun. Sampai waktu tiba penilaian karyawan, Eun Ho dinyatakan tidak lulus. Ia pun kecewa berat.
Shim Deok Chool, seorang pensiunan berusia 70 tahun tak malu untuk meraih mimpi di masa mudanya. Kalau dipikir di usianya yang renta, kondisi fisiknya pun sudah mulai melemah untuk melakukan gerakan balet.
Berkat semangatnya yang tak pernah pudar, ia pun sampai rela membeli baju balet. Di samping itu, ia juga harus menghadapi keluarga yang menentangnya. Pada akhirnya, mereka melepaskan si Kakek, terserah apa yang akan sang Kakek lakukan.
Seorang suami yang ingin minta dipahami oleh istri, begitu juga sebaliknya. Tidak hanya itu, hubungan anak dan orang tua, sesama saudara, teman, dan atasan. Mereka masing-masing mempunyai konflik, tentu tak lepas dari kurangnya komunikasi.
Sebagai contoh, Shim Deok Chool ditentang oleh anak dan istrinya ketika ingin menari balet. Bahkan kostum balet Deok Chool sampai digunting oleh istrinya.
Akhirnya, Shim Deok Chool pun selalu murung di rumah. Melihat keadaanya seperti itu, istrinya pun menyetujui keinginan Deok Chool meski anak-anaknya tak menyukai.
Drama Navillera ini bisa dibilang minim adegan romantis untuk sejauh ini. Meski begitu, tanpa adanya adegan romantis, drama ini bersifat self-healing. Yakin, masih ragu untuk menonton drama ini?