Ada banyak sekali aspek yang bisa menunjang kualitas sebuah film. Salah satunya adalah efek komputer atau biasa disebut CGI (Computer Graphic Image). Keberadaan CGI sangat membantu sineas film yang gemar mengumbar kehebohan dan kemegahan dalam film-filmnya. Dengan dilibatkannya CGI di film mereka maka ketegangan atau kemewahan yang tersaji akan terasa nyata.
Berikut beberapa sineas yang sangat gemar menggunakan teknologi tersebut di film-film mereka.
Film Star Wars: Episode IV - A New Hope yang rilis pada tahun 1977 membuat seorang supir truk bernama James Cameron membelokkan jalan hidupnya ke jalur perfilm-an. James muda yang tergila-gila dengan film fiksi ilmiah pun tak mau ketinggalan menyuguhkan karyanya ke hadapan pecinta film.
Hasilnya adalah ia membuat Titanic (1997) menjadi pemuncak daftar film terlaris di dunia dan memecahkan rekornya sendiri 11 tahun kemudian lewat film Avatar (2008) yang hingga kini memimpin daftar itu dengan perolehan 2,7 miliar dolar AS. Cameron merupakan salah satu sineas yang suka menggunakan CGI dalam film-filmnya.
Pecinta Transformers tentu tak asing dengan sineas satu ini. Beliau sangat doyan menghambur-hamburkan efek CGI lewat adegan pertarungan robot, ledakan, dan kehancuran properti. Beberapa film lain yang menunjukkan kebolehan Bay dalam meracik efek CGI dalam filmnya bisa kalian saksikan lewat film Armageddon (1998) dan Pearl Harbor (2001).
Berbicara film yang kaya dengan efek CGI tentu tidak afdhol jika tidak menyebut nama Peter Jackson. Ya, beliau juga merupakan salah satu sineas yang sangat menggemari penggunaan efek tersebut untuk memaksimalkan kualitas film-filmnya. Tidak perlu waktu lama untuk memikirkan film-film karya beliau yang menakjubkan, sebut saja King Kong (2005), Trilogi Lord of the Rings, dan Trilogi The Hobbit.
Sutradara berdarah Meksiko ini sangat gemar menggarap film bertema Dark Fantasy. Mengandalkan sisi cerita yang tidak biasa dan mengotimalkan penggunaan CGI dengan takaran yang pas membuat Del Toro selalu berhasil menciptakan sebuah karya yang istimewa. Pans Labyrinth (2006) dan The Shape of Water (2017) adalah contoh nyata sebuah mahakarya dari beliau.
JJ Abrams adalah salah satu sineas yang sangat pandai memvisualkan cerita tentang pertempuran luar angkasa. Abrams seperti sangat nyaman bermain-main di ranah sci-fi dengan penggunaan CGI yang menakjubkan. Tengok saja karya beliau berjudul Star Trek: Into Darkness (2013) dan Super 8 (2011).
Sineas berusia 52 tahun ini sangat gemar menampilkan unsur fiksi yang kental dalam setiap film-filmnya. Untuk menunjang kegemarannya itu, Zack banyak menggunakan teknologi CGI. Lihat saja film karya beliau seperti Man of Steel (2013) dan Batman v Superman: Dawn of Justice (2016).
Salah satu sineas yang mendapat berkah dari adanya efek CGI adalah Ang Lee. Salah satu filmnya berjudul Life of Pie (2012) yang banyak melibatkan teknologi tersebut membawanya menyabet Oscar kategori 'Sutradara Terbaik' untuk yang kedua kalinya setelah sebelumnya menang kategori yang sama lewat film Brokeback Mountain pada 2006.
Penggunaan CGI yang sangat ideal untuk film Gravity (2013) membawa Cuaron menyabet penghargaan Oscar kategori 'Sutradara Terbaik' pada 2014 lalu. Film karya Cuaron lainnya yang melibatkan CGI antara lain adalah Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004) dan Children of Men (2006).
Nah itu tadi beberapa sutradara film yang sangat menggemari efek CGI. Terbukti teknologi tersebut memang pilihan tepat untuk menyempurnakan karya-karya mereka. Kamu punya nama sineas lain yang juga doyan mengandalkan CGI untuk film mereka? Tulis di kolom komentar ya!