9 Celetukan Syahrini dan Najwa Shihab di Konser yang Bikin Ngakak

Bukan rahasia lagi kalau Syahrini merupakan artis yang sering menerima komentar julid netizen di sosial media. Syahrini pun membahas perihal tersebut dengan sebuah pesan.

Saya dulu kuliah di Universitas Pakuan Bogor jurusan hukum. Saya masih inget pasal 45 ayat 1 pencemaran nama baik. 
Saya tau konser ini banyak yang nyinyir saat diumumkan harga 25 juta. Tapi dibayar juga, pasti orang kaya nih. Semua terlihat mukanya air duit. Toh komentar mereka tidak mempengaruhi rekening saya, hahaha.

Tampil secara blak-blakan dan apa adanya, selain mengganti kostum di atas panggung, Syahrini juga membuat gelak tawa penonton pecah dengan menyapa para sahabat artis dengan cara yang tak biasa. Seperti saat menyapa Rossa yang berada di jajaran depan bersama artis lainnya.

Teh Oca? Mana? Afgan Syahreza?

Berduet dengan Mas Anang merupakan batu loncatan... bagi Mas Anang. Kan waktu itu yang terkenal mimi Krisdayanti. Tapi sekarang dia naik ke panggung politik. 

Jadi salah satu stasiun televisi saya dipertemukan sama mas Anang. Terus krunya bilang, "Mbak Syahrini ini segmen 3 kosong, boleh ya duet sama Mas Anang." Dianterin lah ke tenda Mas Anang, berkenalan lah sama Mas Anang, karena waktu itu Mas Anang masing single, maklum lah kalau single harus dipromoin, dulu mas Anang liat aku gini loh.

Duet Syahrini dan Anang saat itu memang membuat lagu "Jangan Memilih Aku" laku di pasaran. Hal tersebut tidak lepas dari duet mesra mereka yang jadi perbincangan. Di kesempatan semalam, Syahrini juga membahas momen tak terlupakan saat ia mendapat ciuman manis di keningnya dari Anang saat tampil bersama.

Lalu bibir mas Anang mendarat di kening saya, itu zaman dulu. Ketika itu saya mengiyakan aja karena saya menjaga nama baik mas Anang. Kalau saya tolak saat itu, pasti disangkanya mas Anang lebay, "Kenapa ya mas Anang abis cerai sama Mimi jari beringas?" Tapi saya berterima kasih kepada mas Anang. Saya berterima kasih sama maskapai yang delay. Karena saya percaya satu pesawat delay melahirkan satu Syahrini untuk Indonesia.

Selesai wawancara saya begadang membuat catatan-catatan apa yang bisa kita petik dari jambul khatulistiwa, kata kuncinya dari princess sebetulnya.
Ada 3 cara untuk menjadi Princess:
Pertama jadilah putri seorang raja yang ini jelas butuh garis tangan, tidak bisa memilih untuk dilahirkan siapa.
Cara kedua gaetlah hati seorang pangeran yang ini juga butuh campur tangan takdir, karena jodoh itu di tangan Tuhan.
Yang ketiga dan ini yang paling terjangkau oleh semua orang, cuek saja mengklaim diri sendiri sebagai princess dan syaratnya gampang, kombinasi dua hal keras kepala dan tebal muka. Juga kengototan meyakinkan orang lain dan kegigihan kalau saya ini Princess dan semua kombinasi itu membutuhkan satu hal saja percaya diri, kepercayaan Syahrini sudah seperti ratu sejagat. 

Melalu pidato santainya, Najwa juga tidak melewatkan ciri khas dari Syahrini dalam penampilannya. Yup, apa lagi kalau bukan jambul khatulistiwa? Najwa memuji jambul Syahrini dengan cara yang berbeda.

Apa pun yang dilakukan Syahrini bisa cetar membahana yang di tangan orang lain bisa jadi hal remeh, tapi di tangan Syahrini bisa jadi sesuatu. Misalnya jambul, di mana-mana princess itu identik dengan tiara, cuma Syahrini satu-satunya princess yang bangga berjambul. Jambul yang biasanya identik dengan komik Tintin hanya seorang Syahrini yang bisa menyulap, jambul sebermartabat mahkota.

Ada satu hal menarik lagi yang bisa saya catat dari Syahrini, kemampuannya unjuk diri, pamer. Tapi bedanya pamer yang biasanya dianggap perilaku buruk, di tangan Syahrini justru menjelma semacam metode untuk menjadi terkenal, saya menyebutnya mekanika popularitas. Kebanyakan akan banyak yang memandang sinis orang yang pamer. 

Namun Syahrini lain, teh Syahrini bisa menjadikan pamer menggemaskan sekaligus menghibur, pamer disulapnya menjadi biasa bahkan lucu. Cuma Syahrini yang bisa pamer bukan lagi riya, pamer menjadi pertunjukkan itu sendiri.

Banyak entertainer yang akhirnya jadi politikus, tidak dengan Syahrini, ia konsisten tetap pada jalurnya. Ia ingin menjadi entertainer itu membuktikan bahwa Syahrini betul-betul sadar pada kemampuannya. 

Kebayang gak sih kalau Syahrini jadi politikus? Sungguh mengkhawatirkan kalau ia bisa mendapat posisi penting di negeri ini. Salah satu permasalahan yang mungkin akan ia bisa temukan pada dirinya adalah "apa-apa jadi mahal." 

Walaupun kita pasti tahu program yang akan dijalankan Syahrini kalau dia jadi politikus "Pemerataan pendapatan" karena ia... suka berbagi dengan sesama, berbagi dengan penjual tas mewah, maskapai penerbangan mewah.

Bicara kemewahan jadi ingat pengacara papa yang suka kemewahan.

Tapi yang jelas Syahrini memang punya kelebihan dalam kreativitas menciptakan kalimat atau istilah yang menjadi tren, "sesuatu", alhamdulillah ya" "cetar membahana" "sesuatu". 

Jadi misalnya Syahrini kelak jadi calon pemimpin atau melakukan kampanye, dijamin akan sama dengan calon pemimpin atau politisi lain di negeri ini, slogan-slogannya lebih terkenal dibandingkan programnya.  

Tapi memang pas teh Syahrini jadi penyanyi aja, karena memang punya kapasitas di sini, seperti yang kita lihat karya pertamanya begitu laris manis yang tadi dinyanyikan "Jangan Memilih Aku" bersama Anang Hermansyah. Sukses besar karena dua hal, yang pertama memang laku di pasaran, yang kedua sukses karena memang Anang akhirnya memilih yang lain.

Gak cuma multitalenta, dua wanita ini memang pandai membuat penonton terhibur dengan perkataan mereka ya guys? Jangan baper, hal tersebut diungkapkan dalam konteks candaan demi menghidupkan acara kok. Bagaimana nih menurut kalian?