9 Film Eropa Rilisan 2022 yang Sukses Gondol Banyak Penghargaan 

Meski berlatarkan Iran dan digarap sutradara asli Iran, Holy Spider masuk dalam kategori film Eropa karena merupakan kerja sama beberapa sineas asal benua tersebut. Ali Abbasi, sang sutradara, merupakan warga negara Iran yang sejak 2002 tinggal di Swedia dan Denmark untuk menempuh pendidikan serta berkarier. 

Abbasi terinspirasi membuat film ini dari kisah nyata pembunuh berantai asal Iran yang beroperasi dengan menyasar perempuan pekerja seks komersial. Ketika tertangkap, motifnya melakukan pembunuhan justru didukung banyak pihak. Abbasi mengeksplor perspektif dan kritiknya pada misogini lewat sosok jurnalis perempuan yang dipasangnya sebagai lakon. 

Sang jurnalis diperankan aktris Zar Amir-Ebrahimi yang menggondol penghargaan Aktris Terbaik di Cannes Film Festival. Dalam European Film Awards 2022, Holy Spider mendapat empat nominasi sekaligus. 

EO adalah film Eropa yang cukup inovatif. Ceritanya diambil dari sudut pandang seekor keledai yang hidup berpindah-pindah sejak dijual oleh majikan pertamanya yang bekerja di sebuah sirkus keliling. 

Dari si keledai, sutradara mencoba mengajak kita mengamati perilaku manusia. Ada yang penuh simpati, tetapi tak sedikit yang hanya memanfaatkannya untuk kepentingan ekonomi.

EO dibuat oleh sutradara Polandia, Jerzy Skolimowski, tetapi melibatkan aktor dari berbagai negara. Termasuk salah satunya aktris senior Prancis, Isabelle Huppert. 

EO berpotensi menambah prestasinya dengan dua nominasi dalam European Film Awards tahun ini. Sebelumnya, mereka sudah menggondol dua piala dari Cannes. 

Berikutnya, ada Metronom. Walau tak berhasil dapat nominasi di European Film Awards, film coming-of-age asal Rumania ini sempat meraih Un Certain Regard - Directing Prize dalam Cannes Film Festival 2022. 

Meski plot utamanya tentang kisah cinta masa sekolah, Metronom dilengkapi dengan subplot sosial politik yang tak kalah penting. Film ini mengambil latar tahun 1972 ketika Rumania masih dikuasai pemerintah komunis yang korup dan represif. 

Sama dengan film sebelumnya, Mediterranean Fever tak berhasil bersaing di European Film Awards. Namun, namanya harum di Cannes Film Festival 2022 yang diadakan Mei lalu. Mereka meraih penghargaan naskah terbaik. 

Sutradara yang menggarapnya adalah seorang Palestina bernama Maha Haj yang mendapuk lakon dua pria paruh baya. Lakon pertama adalah Waleed yang beraspirasi jadi novelis. Namun, mimpinya tak kunjung jadi nyata. 

Ketika terjebak dalam writer's block, ia justru berkenalan dengan seorang pria bernama Jalal yang baru pindah ke rumah sebelah. Jalal kemudian memperkenalkan Waleed pada organisasi kriminal bawah tanah yang bisa memberikan mereka penghasilan menjanjikan. 

Corsage meraih nominasi Film Fitur Terbaik dalam European Film Awards bersama tiga nominasi lain. Drama sejarah ini dibintangi Vicky Krieps sebagai Ratu Elisabeth dari Austria yang baru saja merayakan ulang tahun ke-40. 

Sebagai permaisuri, ia hanya bertugas mendampingi suaminya, Raja Franz Joseph I dan tak boleh mencetuskan ide maupun menyuarakan opini. Ia justru dituntut melakukan banyak hal hanya untuk menjaga penampilan paripurnanya. Dari keresahan inilah, sang ratu berusaha untuk memberontak. 

Film drama slow-burn yang estetik ini adalah karya terbau sutradara Belgia Lukas Dhont. Ia berlakonkan dua anak laki-laki yang bersahabat sejak kecil. Ketika masih kecil, mereka tak memiliki kesulitan untuk menunjukkan empati dan perhatian satu sama lain. 

Namun, semua berubah ketika mereka beranjak dewasa dan orang-orang di sekitar mereka mulai memperkenalkan ide-ide maskulinitas. Tak sedikit yang toksik dan justru membuat persahabatan mereka renggang. 

Selain diajukan untuk mewakili Belgia dalam Academy Awards tahun depan, Close meraih lima nominasi dalam European Film Awards 2022. Salah satunya kategori Film Fitur Terbaik. 

Mirip dengan film sebelumnya, Alcarras juga dapat multiawards dalam Penghargaan Film Eropa tahun ini. Ia berlatarkan Catalan, Spanyol, domisili keluarga Sole yang hidupnya makmur lewat usaha perkebunan anggur mereka. 

Namun, perlahan satu per satu properti dan lahan mereka hilang dari genggaman karena sebuah sengketa. Alcarras semakin menarik karena ditulis dari sudut pandang anak-anak keluarga Sole yang masih naif. 

Butuh rekomendasi film Eropa yang mengharu biru? 107 Mothers bisa jadi jawabannya. Sinema yang berlatarkan Ukraina ini dapat nonimasi European Discovery dalam Penghargaan Film Eropa 2022.  

Alurnya berkutat pada kehidupan para narapidana perempuan yang terpaksa membesarkan anak mereka di dalam penjara. Selain 107 Mothers, film Ukraina lain yang berjudul Pamfir juga merebut satu nominasi dalam acara yang diselenggarakan tiap akhir tahun tersebut.

The Good Boss berlatarkan Spanyol masa kini dengan lakon seorang pebisnis bernama Blanco. Bisnisnya lumayan besar dengan jumlah pegawai yang tak sedikit.

Untuk bisa memenuhi ambisinya dapat penghargaan lokal, Blanco pun berusaha keras untuk menciptakan kesempurnaan dalam perusahaannya. Dalam European Film Awards 2022, The Good Boss menyabet satu nominasi di kategori film komedi. 

Meski semua judulnya menarik, kamu perlu bersabar, nih. Dari kesembilan daftar di atas belum banyak yang sudah dibeli hak distribusinya oleh platform siaran daring berbayar. Beberapa yang sudah antara lain Holy Spider, Alcarras, dan Close yang akan tayang di MUBI dalam waktu dekat.