9 Potret Dewi Lestari ke Museum Tjolomadoe Solo, Dibuat Kagum!

Kota Solo kaya dengan wisata budayanya. Banyak bangunan tempo dulu yang masih berdiri kokoh dan sangat indah. Dewi Lestari yang begitu tertarik dengan berbagai wisata budaya di Indonesia pun mengunjungi kota Solo. Kali ini ia ditemani sang sahabat berkeliling ke sebuah bangunan bekas pabrik gula yang kini sudah menjadi museum, yaitu museum Tjolomadoe. Dewi Lestari begitu tertarik dengan sejarah dari bangunan tersebut.
Ia pun mengajak masyarakat untuk mengunjungi berbagai bangunan bersejarah yang ada di kota Solo. Seperti apa momen seru Dewi Lestari ke museum Tjolomadoe Solo? Simak potretnya di bawah ini, yuk!
1. Pabrik gula Colomadu mulai beroperasi di kota Solo di tahun 1861 dan tutup pada 1997. Lebih dari satu abad lamanya

2. Semua alat-alat pabrik masih tersimpan rapi di tempatnya. Dirawat dengan baik karena menjadi warisan budaya bagi masyarakat kota Solo

3. Pabrik gula yang kini beroperasi sebagai museum ini dibuka untuk umum. Namun masyarakat harus memesan tiket terlebih dahulu!

4. Museum ini buka hari Selasa hingga Minggu. Masyarakat bisa mengunjunginya sejak pukul 10.00 hingga 17.00 WIB

5. Pabrik gula ini direvitalisasi pada tahun 2017, lalu dibuka kembali dan menjadi museum pada tahun 2018

6. Kawasan ini memiliki luas 6,4 ha dan sangat dekat dengan bandara internasional Adi Sumarmo, Solo

7. Dewi Lestari dan sang sahabat pun mengitari seluruh isi museum dan melihat bagaimana megahnya pabrik gula Colomadu pada masa itu

8. Mesin pabrik yang berukuran sangat besar ini mampu memproduksi gula untuk warga Solo dan sekitarnya

9. Selain itu ada bagian museum yang terdiri dari lukisan dan karya seni lainnya. Cocok untuk dikunjungi anak muda, nih!

Dewi Lestari begitu mengagumi kebudayaan Indonesia dari berbagai sisi. Ia kemudian kerap mengunjungi tempat bersejarah di berbagai kota untuk menambah wawasan tentang budaya di Indonesia. Seperti saat Dewi Lestari ke museum Tjolomadoe Solo, selepas ia berwisata kuliner. Tak sendiri, Dewi Lestari ditemani sang sahabat untuk mengenal lebih dalam sejarah Indonesia. Seru, ya!