10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan Intim

Hadirkan penyanyi era 90an, Andre Hehanusa

Jazz Gunung 2018 diselenggarakan di amfiteater tertinggi di dunia yakni Bromo. Penyelenggaraan festival musik Jazz yang ada di Bromo kali ini terbilang spesial. Bukan karena memiliki konsep khusus, melainkan karena Jazz Gunung 2018 adalah penyelenggaraan ke-10-nya. Dengan ditemani blood moon atau gerhana langka yang terjadi pada malam itu, festival musik ini bakal memberikan sebuah ingatan tersendiri bagi para pengunjungnya.

Entah apa alasannya, apakah karena itu hari pertama, banyaknya acara pada tanggal itu, ataukah disebabkan terlalu dingin suhu malam itu yang mampu mencapai 14 derajat, pengunjung di hari pertama Jazz Gunung 2018 tidaklah sampai memenuhi seluruh tempat duduk yang disediakan panitia.

Padahal para musisi pada hari pertama adalah salah satu yang paling unik, seperti menghadirkan Tropical Transit yang menawarkan performance art selain musik. Namun demikian, harus diakui para jemaah al-jazziah, istilah pengunjung Jazz Gunung, sangat aktif. Semuanya terima kasih kepada para pengisi acara yang sangat interaktif di malam 28 Juli tersebut.

1. Sore hari sekitar pukul 16.00, Jazz Gunung 2018 secara resmi dibuka. Pengisi acara pertama adalah Kramat Percussion yang menampilkan musik bergaya etnis Madura

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

2. Adapun salah satu lagu yang dibawakan adalah Prau Layar, namun dibawakan dengan bahasa Madura

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

3. Walaupun acara sudah dimulai, beberapa pengunjung masih tampak menunggu di depan venue acara

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

4. Ketika masuk ke dalam venue, para pengunjung dapat melihat terlebih dahulu beberapa karya foto Jazz Gunung di pagelaran sebelumnya

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

5. Penampil selanjutnya adalah Tropical Transit. Tak hanya musik, kelompok kolektif tersebut juga menampilkan performance art yang tidak dimiliki oleh musisi lain

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

6. Sangat disayangkan di tengah pertunjukkan, listrik tiba-tiba padam. Beruntung bagi Tropical Transit karena pengunjung yang datang malahan semakin menyoraki untuk bermain tanpa listrik

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

7. Tak butuh waktu lama, listrik kembali menyala. Tebo Aumbara selaku penari Tropical Transit memanaskan kembali suasana

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

8. Kali ini giliran Jungle by Night dari Belanda yang bermain. Dengan musik-musik yang menawarkan Jazz-vibe denganbeat yang nendang, Jungle by Night sukses mengajak penonton berpartisipasi

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimDokumentasi Jazz Gunung Official

9. Tohpati bertiga melanjutkan malam pertama Jazz Gunung 2018. Pengunjung dibuat terhipnotis dengan skill permainan trio musisi itu

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimIDN Times/Abraham Herdyanto

10. Namun, tidak ada yang lebih spesial ketimbang hadirnya Barry Likumahuwa. Musisi yang memiliki darah Ambon itu membawakan lagu In the End dari Linkin Park yang spontan dinyanyikan bersama

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimDokumentasi Jazz Gunung Official

10. Malam pertama Jazz Gunung 2018 ditutup oleh penampilan Andre Hehanusa. Kali ini giliran generasi orang tua yang dimanjakan oleh suara dari pedendang lagu Bidadari tersebut

10 Potret Keseruan Jazz Gunung 2018, Hangat dan IntimDokumentasi Jazz Gunung Official

Kurang lebih seperti itulah keseruan hari pertama Jazz Gunung 2018. Masih banyak lagi musisi yang bakal bermain di festival yang diadakan selama tiga hari tersebut. Jika kamu ada kesempatan, silakan segera ke sini untuk merasakan dinginnya Gunung Bromo dan hangatnya suasana Jazz Gunung.

Topik:

  • Erina Wardoyo

Berita Terkini Lainnya