8 Adegan Paling Mengerikan di It: Welcome to Derry Sejauh Ini

Bayangkan momen kematian Georgie (Jackson Robert Scott) dalam adegan pembuka It (2017), tapi dengan kadar kengerian yang jauh lebih barbar. Begitulah kira-kira opening episode pertama It: Welcome to Derry ini. Serial ini langsung memperkenalkan penonton kepada Matty (Miles Ekhardt), bocah 12 tahun yang diusir dari bioskop karena gak membayar tiket dan berniat kabur dari Derry untuk selamanya.

Dalam perjalanan, Matty bertemu keluarga “sempurna” yang terdiri dari ayah, ibu hamil, dan dua anak kecil di kursi belakang, yang menawarkan tumpangan ke Portland. Awalnya, suasana dalam mobil terasa hangat dan menenangkan. Namun, seperti yang bisa ditebak, keberuntungan Matty ini hanya bertahan sebentar.

Keluarga yang ternyata jelmaan Pennywise tersebut mulai menunjukkan perilaku aneh. Mereka tertawa tanpa ekspresi, makan daging mentah, hingga melaju kembali ke arah Derry. Puncaknya adalah ketika sang ibu “melahirkan” makhluk mengerikan bersayap berwarna merah darah yang langsung menerkam Matty tanpa ampun!

Karakter yang jadi “bulan-bulanan” dari Pennywise selanjutnya adalah Teddy Uris (Mikkal Karim-Fidler), bocah Yahudi yang penasaran dengan menghilangnya Matty tanpa jejak. Malam itu, Teddy sedang membaca komik di kamarnya dan mencoba mengalihkan pikirannya dari rasa takut. Namun, ketenangan itu pecah ketika lampu di meja belajarnya mulai berkedip pelan.

Sebelumnya, ayah Teddy sempat menceritakan kisah kelam Holocaust saat makan malam, tentang bagaimana para tahanan kabarnya dijadikan bahan untuk membuat lampu dari kulit manusia. Cerita itu awalnya terdengar seperti dongeng mengerikan, tapi kini, Teddy melihat wujud nyatanya di depan mata. Kap lampu tersebut mulai berubah jadi potongan wajah manusia yang dijahit jadi satu, lengkap dengan mulut-mulut tertutup benang yang seperti ingin berteriak!

Fun fact: Teddy Uris adalah paman dari Stanley Uris, salah satu anggota "Losers Club" dalam It (2017).

Mengira adegan pembukanya sudah cukup bikin merinding? Tunggu sampai kamu melihat momen penutup dari episode pertama It: Welcome to Derry ini. Yang membuat adegan ini begitu mengerikan bukan hanya tingkat kekerasannya, tapi juga keberanian serial ini untuk membunuh karakter yang awalnya terlihat seperti calon "Losers Club" baru.

Di bioskop tempat Matty pertama kali diperkenalkan, lima anak, Lilly (Clara Stack), teman dekat Matty, Teddy, Phil (Jack Molloy Legault), sahabat Teddy, Susie (Matilda Legault), adik Phil, dan Ronnie (Amanda Christine), anak yang terakhir kali melihat Matty, berkumpul untuk mencari petunjuk. Mereka menonton The Music Man, film terakhir yang disaksikan Matty sebelum lenyap. Namun, suasana berubah mencekam ketika Matty muncul di dalam film dan tersenyum lebar seperti Pennywise.

Seakan belum cukup, makhluk bersayap yang muncul di opening melesat keluar dari film dan menyerang anak-anak dengan brutal. Teddy, Phil, dan Susie tewas mengenaskan, sementara Lilly dan Ronnie hanya bisa berlari menyelamatkan diri, terguncang, dan berlumur darah. Adegan ditutup dengan Lilly yang menjerit histeris ketika sadar kalau ia masih membawa tangan Susie yang terputus.

Di episode kedua It: Welcome to Derry, tragedi di bioskop rupanya gak cuma memengaruhi Ronnie, tapi juga keluarganya karena ayahnya, Hank (Stephen Rider), yang bekerja di sana, dicurigai jadi tersangka. Tekanan itu bikin Ronnie gak bisa tidur nyenyak sampai terjebak dalam manipulasi Pennywise. Dalam halusinasinya, Ronnie mendengar bisikan samar sebelum seprainya berubah jadi semacam kantung berdaging yang menelannya hidup-hidup.

Kengerian gak berhenti di situ. Setelah "dimuntahkan" dari dalam seprai, di hadapan Ronnie muncul sosok yang menyerupai mendiang ibunya, tapi dengan muka pucat membusuk, mata kuning menyala, dan suara parau yang terus menyalahkannya. Salah satu momen paling menganggu dalam adegan ini adalah ketika Ronnie berusaha menggigit tali pusar menjijikkan yang mengikatnya ke “ibu”-nya. Benar-benar bikin nahan napas!

Penangkapan Hank turut membuat hubungan Ronnie dan Lilly retak tak karuan. Lilly, yang gak mau kembali ke Juniper Hill Asylum, tempat ia dulu dirawat setelah kematian tragis ayahnya, terpaksa memberikan kesaksian kepada polisi yang justru memperburuk keadaan, meski hatinya diliputi rasa bersalah kepada Ronnie. Tentu saja, luka batin dan penyesalan semacam ini merupakan santapan empuk bagi Pennywise.

Adegan “monster stoples acar” jadi manifestasi ketakutan pribadi Lilly yang akhirnya meledak tanpa kendali. Saat berbelanja di sebuah supermarket, ia tiba-tiba melihat stoples-stoples acar di depannya menampilkan wajah ayahnya, lengkap dengan potongan tubuh yang terapung dalam cairan asin. Kepanikan Lilly bertambah ketika satu stoples jatuh dan pecah, mengeluarkan potongan-potongan tubuh yang bergabung jadi satu makhluk menjijikkan, dan merayap ke arahnya sambil berucap, “Got a kiss for Daddy?”.

Siapa sangka, salah satu adegan paling menyeramkan dalam It: Welcome to Derry juga datang dari timeline jauh sebelum kisah utama berlangsung. Di episode ketiga, cerita menampilkan kilas balik ke tahun 1908 yang mengikuti Francis Shaw (Diesel La Torraca), versi muda dari Jenderal Shaw (James Remar), yang ditugaskan mencari "senjata" di Derry pada timeline utama 1962. Di sini, penonton juga diperlihatkan wujud lain dari Pennywise, yakni Skeleton Man, sosok renta berkulit pucat dengan satu mata yang mampu merangkak di tanah dengan empat tungkai.

Francis awalnya bertemu Skeleton Man di sebuah karnaval keliling yang misterius. Namun, yang paling bikin spot jantung adalah saat Francis mencoba kabur dari kejaran Skeleton Man di hutan Derry. Beruntung, di saat yang paling kritis, Rose (Violet Sutherland), gadis Native American kenalannya, yang juga versi muda dari wanita pemilik toko barang bekas di Derry (Kimberly Norris Guerrero), muncul dan menyelamatkannya dengan katapel.

Salah satu hal yang turut menambah keseruan It: Welcome to Derry adalah fakta bahwa serial ini bertempat di semesta yang sama dengan karya Stephen King lainnya, yakni The Shining. Hal itu tampak jelas lewat kemunculan Dick Hallorann (Chris Chalk), sosok dengan kemampuan "the shining" yang membantu tentara mencari "senjata" di Derry, yang kelak jadi koki di Overlook Hotel. Gak cuma fan service, Dick juga jadi pusat salah satu adegan paling menyeramkan di episode tiga.

Adegan tersebut terjadi ketika ia ditugaskan untuk menyelidiki area misterius di Derry bersama Mayor Leroy Hanlon (Jovan Adepo), ayah Will (Blake Cameron James), sang murid pindahan, dan rekannya, Pauly (Rudy Mancuso). Duduk di dalam helikopter, Dick menyentuh ketapel tua yang digunakan Rose untuk menyelamatkan Francis dulu. Seketika, kesadarannya berpindah ke gorong-gorong kota, tempat ia melihat lautan tubuh melayang di udara serta sepasang mata kuning milik Pennywise yang menatap balik dari kegelapan.

Momen semakin intens ketika Dick melihat arwah neneknya yang memperingatkannya agar segera pergi. Emosi bercampur horor membuatnya tersentak, hingga hampir terjatuh dari helikopter dalam kondisi panik. Dengan sigap, Leroy berhasil menariknya kembali ke dunia nyata sebelum tragedi benar-benar terjadi.

Fun fact: Leroy dan Will Hanlon adalah kakek dan ayah dari Mike Hanlon, salah satu anggota "Losers Club" dalam It (2017).

Episode ketiga It: Welcome to Derry berpuncak pada adegan ketika Lilly, Ronnie, Will, dan Rich (Arian S. Cartaya), teman baru Will, berada di sebuah pemakaman tua. Berbekal kamera dan lilin-lilin ritual Santería yang dibawa Rich, keempatnya bertekad membuktikan kalau monster di Derry bukan isapan jempol belaka. Namun, dalam sekejap, tanah retak, nisan bergetar, dan kabut tebal menelan seluruh pemakaman. Dari sela kabut itu, muncul hantu mengerikan dari Teddy, Phil, dan Susie yang meminta pertanggungjawaban.

Keempatnya pun terpecah dalam kepanikan. Will, yang semula skeptis, mendapati dirinya terjebak sendirian di dalam sebuah makam tua. Di sanalah ia berhasil mengambil satu foto yang kemudian jadi bukti pertama kemunculan Pennywise. Bukan dalam wujud lain, melainkan sebagai badut menyeramkan (Bill Skarsgård) yang selama ini mungkin kamu kenal dari It!

Delapan adegan di atas jadi bukti kalau It: Welcome to Derry bukan sekadar prekuel pengisi waktu, tapi tontonan horor yang digarap dengan visi dan nyali besar. Jika tiga episode awal saja sudah seintens itu, bisa dibayangkan betapa mengerikannya teror yang menanti di paruh berikutnya!