Srimulat: Hil yang Mustahal sudah bisa ditonton sejak 19 Mei lalu. Sejak itu, animo masyarakat tentang film biopik yang menceritakan perjalanan grup lawak legendaris Srimulat ini terus mendapat tanggapan positif.
Setelah menonton film ini, mood senang muncul begitu saja. Ini dikarenakan cuplikan adegan Srimulat: Hil yang Mustahal yang memorable. Saat mengingatnya, ada perasaan senang yang muncul dalam benak.
Kemunculan Pak Teguh dalam film ini memang tidak banyak. Namun, pendiri Srimulat ini sukses membuat penasaran. Pak Teguh terlihat berwibawa dan terkadang menakutkan, tapi baik hati serta mau memberi kesempatan belajar untuk orang lain.
Adegan paling tak terlupakan adalah saat anggota Srimulat diskusi soal Gepeng. Kamera tidak menyorot mimik muka. Hanya dari belakang badan, tapi gestur Rukman Rosadi yang memerankan Pak Teguh menggambarkan bahwa karakter ini tegas dan berwibawa.
Dari anggota Srimulat lainnya yang sedang mencari jati diri, penggambaran Asmuni menemukan kumis mini ala Charlie Caplin sungguhlah magis.
Adegan itu di dalam kamar, saat Asmuni yang diperankan Teuku Rifnu sedang rindu istrinya. Kemudian, ia mengingat pesan sang istri. Saat mengenakan kumis, Asmuni pun menyanyikan tembang Jawa yang membuat adegan itu semakin sakral.
Pada realitanya, Nunung sudah menjadi penyanyi pembuka Srimulat sejak usia 12 tahun. Kemudian, dia diajak tantenya, Bu Djudjuk, untuk gabung dan menjadi pemain di panggung Srimulat.
Di film, Nunung yang diperankan Zulfa Maharani ini suka sekali menyanyi. Namun, setiap Nunung akan berdendang, teman-temannya langsung menutup telinga. Bahkan, pompa air pun rusak karena suara Nunung.
Ketika ke Jakarta, Tarzan yang diperankan Ibnu Jamil dan Tessy yang diperankan Eric Estrada menjadi lebih dekat. Termasuk saat mereka berdua sedang penasaran pada Basuki dan Gepeng.
Tingkah detektif mereka sungguh mengocok perut. Ada yang menggelikan, tapi banyak yang membuat tawa. Kamu ingat adegan tersebut?
Di balik mulutnya yang enteng, Basuki adalah teman yang baik untuk Gepeng. Di saat-saat Gepeng membutuhkan bantuan, Basuki selalu ada.
Adegan keduanya yang paling tidak bisa dilupakan adalah saat Gepeng perlu memperbaiki pompa air. Kerja sama Elang El Gibran dan Bio One layak mendapat tepuk tangan satu studio saking lucunya.
Salah satu tujuan grup lawak Srimulat ke Jakarta adalah untuk rekaman di stasiun televisi. Para anggota berbondong-bondong datang, tapi kebingungan masuk gedung.
Adegan ini lumayan membuat kram perut. Apalagi saat mereka membicarakan soal pintu gedung dan mencari kuncinya. Kemunculan Totos Rasiti menambah gelak tawa.
Srimulat tanpa horor bagai sayur tanpa garam, alias hambar. Aksi horor pada film ini muncul bertubi-tubi. Namun, yang paling tidak terlupakan adalah saat mereka berkumpul di teras.
Ceritanya, saat itu rumah kontrakan mereka berhantu. Kemudian, para Srimulat memanggil orang pintar, maka datanglah Ki Sapari.
Semua anggota bercerita tentang masalah hantu yang dialami di rumah itu pada Ki Sapari. Apakah masalah selesai? Tentu tidak. Karena bukannya mistis, tingkah laku Ki Sapari malah membuat gelak tawa.
Ketujuh adegan di atas paling tidak terlupakan setelah menonton Srimulat: Hil yang Mustahal. Butuh tontonan yang ringan tapi bikin ngakak? Yuk, nonton Srimulat: Hil yang Mustahal di bioskop terdekat!