Aditya Triantoro Membuat Perubahan Lewat Nussa, Ini 3 Fakta Menariknya

Sebelum mendirikan The Little Giantz, Aditya Triantoro sudah lebih dahulu mendalami dunia animasi di luar negeri, setibanya di Indonesia ia bertekad untuk kembali melanjutkan kariernya di dunia animasi. "Saya sudah 15 tahun di dunia animasi, saya alhamdulillah sudah berkarya lebih. Lalu tiba satu titik, kalau saya pribadi seniman hanya untuk mengejar kepuasan manusia, you never be satisfied," ungkapnya.

Merasa tidak selalu puas akan hasil karyanya, Adit mulai berpikir untuk membuat suatu konten yang bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dari situlah, ia dan The Little Giantz akhirnya memulai untuk membuat series Nussa, cerita yang menyajikan kehidupan sehari-hari dengan menanamkan nilai agama islam secara sederhana yang mudah dipahami orang lain bahkan bagi mereka yang non muslim.

Tentu saja ketika membuat series Nussa, Aditya mengalami banyak kendala dan komentar negatif dari masyarakat. "Kendala dalam segala urusan pasti ada lah ya. Kalau untuk konten pertama kayak Nussa sebagai studi kasus, kendalanya adalah kita waktu bikin Nussa. Orang bertanya kenapa sih Nussa harus memakai peci? Kenapa Rara memakai hijab? Bisa gak Rara hijabnya dibuka? Lalu saya bilang, ini sudah menjadi ciri khasnya," ujarnya.

"Karena everyday, kendala itu pasti ada. 95 persen kita, Nussa itu ada kendala. Karena memang kontennya itu sensitif, kalau niatnya hanya untuk dunia, pasti deh nyerah," lanjut Adit. Namun berkat kegigihannya bersama dengan tim, siapa sangka kalau jumlah subscribe Nussa di akun YouTube saat ini sudah mencapai lima juta orang? 

Di balik kendala dan komentar tak mengenakkan tersebut, Adit juga bersyukur dan tidak menyangka bahwa penonton Nussa datang dari berbagai kalangan bahkan non muslim. "Alhamdullilah subscriber kita dan komen-komennya itu ada yang dari non muslim, ada dari kristen, dari budha, bilang ih bagus ya, indah ya," ungkapnya.

Setelah sukses dengan series Nussa, Aditya rupanya tidak tertutup untuk memberikan tips bagi kreator muda. "Perubahan kecil saja dulu dari keluarga atau dari mana. Karena Nussa merupakan perubahan kecil. Kayak kita-kita, Nussa mulai dari 1.000 subscriber 1 bulan, angka 5 mentok, alhamdulillah kedorong 3 hari, 1 minggu, sudah 1 juta. Karena itu niatnya memang untuk mengubah," ucapnya.

"Gak mungkin konten 100 persen itu konten sempurna, it is impossible. Justru yang gak sempurna itu dijadikan pelajaran kembali, jangan terpaku harus selalu bagus," tambahnya. Tuh guys, jadi jangan takut untuk gagal ya! Karena semua butuh proses dan kesempurnaan hanya milik Tuhan. Tetap percaya diri dan semangat dalam berkarya.

Di balik kesuksesan Aditya Triantoro dan The Little Giantz, terdapat perjuangan yang panjang dan penuh rintangan abis ya guys. Sukses selalu ke depannya untuk The Little Giantz dalam menghasilkan karya-karya yang positif!