12 Aktor Hollywood yang Meninggal Usai Syuting Film Box Office

- Aktor Hollywood meninggal saat syuting film box office, seperti Bruce Lee, John Cazale, dan Phil Hartman.
- Kematian aktor disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit, kecelakaan tragis, dan overdosis obat-obatan.
- Meskipun singkat, karya mereka tetap dikenang dan menjadi bagian dari sejarah perfilman Hollywood.
Berakting itu gak sama seperti kamu bekerja di kantoran. Profesi ini bisa dibilang sebagai pekerja lepas, karena aktor atau aktris selalu berpindah dari satu proyek film ke proyek lain. Itu berarti, gak ada satu pun perusahaan yang bisa memutus hubungan kerja karena faktor usia kepada seorang aktor atau aktris.
Aktor dan aktris bisa saja berakting di usia 65 tahun atau lebih. Sebab, ada banyak peran dalam film dan televisi untuk pemeran di usia tua, seperti orang tua, kakek-nenek, dan pemimpin yang disegani. Jika aktor atau aktris dirasa masih sanggup berakting di usia tua, mereka bisa saja mengambil tawaran tersebut.
Sayangnya, umur gak ada yang tahu, beberapa dari aktor ini meninggal saat mengerjakan apa yang mereka cintai. Namun, bukan hanya aktor atau aktris tua yang meninggal dunia karena faktor umur. Bintang film yang jauh lebih muda juga bisa meninggal dunia karena penyakit atau kecelakaan tragis.
Para bintang dari segala usia ini berhasil menyelesaikan sebuah film, tetapi dipanggil oleh Yang Maha Kuasa sebelum perilisan film tersebut. Terlebih, film yang mereka bintangi itu sangat sukses dan menjadi film box office. Siapa saja aktor Hollywood itu?
1. Bruce Lee meninggal setelah menyelesaikan syuting film Enter the Dragon (1973)

Meskipun kariernya sangat singkat, Bruce Lee berhasil membuat banyak terobosan di dunia perfilman. Kehadirannya membuka pintu bagi para aktor keturunan Asia di Hollywood sekaligus mempopulerkan film-film seni bela diri dengan keterampilan, gerakan, dan adegan pertarungannya yang luar biasa. Adapun, Bruce Lee lahir di San Francisco dari putra seorang bintang opera di China.
Saat kecil, Bruce Lee muncul dalam sekitar 20 film di China sembari belajar kung fu. Setelah membuka sekolah seni bela diri di Seattle, ia memutuskan untuk mencoba peruntungannya di Hollywood. Pada 1966, ia berhasil berperan dalam The Green Hornet sebagai sahabat karib sang pahlawan utama, Kato. Dengan gerakannya yang dinamis, Bruce Lee selalu mengalahkan lawan mainnya, Van Williams.
Setelah berperan di AS, Bruce Lee memasuki industri film Hong Kong dan menjadi bintang dalam The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), dan The Way of the Dragon (1972), sebuah film yang ia tulis dan sutradarai sendiri. Film klasik seni bela diri Enter the Dragon, tayang di bioskop Amerika pada Agustus 1973, sekitar sebulan setelah Bruce Lee meninggal karena edema otak saat tinggal di Hong Kong. Saat itu, Bruce Lee baru berusia 32 tahun. Film terakhirnya ini sukses besar kala itu dan meraup 200 juta dolar AS di seluruh dunia atau setara dengan Rp3,3 triliun.
2. John Cazale meninggal setelah menyelesaikan syuting film The Deer Hunter (1978)

John Cazale adalah aktor yang selalu memerankan karakternya dengan sempurna. Gak ada satu pun filmnya yang cacat secara komersial atau mendapat kritik pedas. Faktanya, setiap film yang dibintanginya dinominasikan atau memenangkan Film Terbaik di Academy Awards. Semua film yang dibintanginya juga dianggap sebagai film Amerika klasik dan menjadi film sinematik yang gelap dan suram era 70-an.
Debut layar lebar John Cazale adalah berperan sebagai Fredo Corleone dalam The Godfather (1972). Peran tersebut didalaminya lagi dalam The Godfather: Part II (1974). Ia juga memerankan perampok bank bernama Sal dalam Dog Day Afternoon (1975), asisten Stan dalam The Conversation (1974), dan Stosh dalam The Deer Hunter (1978). Sayangnya, pada Maret 1978, John Cazale meninggal dunia karena kanker di usia 42 tahun. Kepergiannya ini terjadi sebelum perilisan The Deer Hunter, film terakhirnya.
John Cazale didiagnosis kanker stadium akhir saat syuting The Deer Hunter dimulai. Saat itu, studio ingin mengganti peranya dengan aktor lain. Lawan mainnya, Robert De Niro, mengancam akan meninggalkan produksi jika John Cazale digantikan dengan aktor lain.
Robert De Niro pun bersikeras akan menanggung biaya pengobatan John Cazale. Film tersebut kemudian memenangkan Oscar untuk Film Terbaik dan memperoleh 49 juta dolar AS atau setara dengan Rp823 miliar di box office.
3. Phil Hartman meninggal setelah menyelesaikan syuting Small Soldiers (1998)

Di kalangan komedian, Phil Hartman adalah legenda. Salah satu aktor terhebat dalam sejarah Saturday Night Live. Rolling Stone menempatkannya di peringkat ke-7 sepanjang masa. Phil Hartman memerankan karakter Frankenstein, pembawa acara TV Anal Retentive dan Unfrozen Caveman Lawyer dalam Saturday Night Live.
Phil Hartman merupakan aktor komedi yang sangat lucu dan lawakannya berkualitas, lawan mainnya menjulukinya "the glue." Saat tampil di SNL, ia juga hadir di sitkom NewsRadio. Di samping itu, Phil Hartman menjadi pengisi suara dari dua karakter dalam The Simpsons, yaitu pengacara Lionel Hutz dan bintang film Troy McClure. Sejauh karier film Phil Hartman sendiri, perannya memang sebatas cameo dan menjadi peran pendukung dalam komedi terkenal, seperti So I Married an Axe Murderer (1993), Coneheads (1993), dan Jingle All the Way (1996).
Namun, Phil Hartman pernah mendapat peran utama di layar lebar dalam film Small Soldiers. Film ini sukses di box office dengan pendapatan 71 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,1 triliun pada musim panas 1998. Film ini dirilis dua bulan setelah meninggalnya Phil Hartman yang tewas dibunuh oleh istrinya sendiri, Brynn. Pasalnya, istrinya menderita penyakit mental dan kecanduan zat terlarang.
4. Richard Harris meninggal setelah syuting film Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)

Richard Harris terkenal sebagai aktor Inggris, tetapi dia sebenarnya orang Irlandia. Richard muncul dalam banyak peran yang disegani. Dia memperoleh dua nominasi Academy Awards, satu untuk This Sporting Life pada 1963, dan satu lagi untuk The Field pada 1990. Di sela-sela itu, dia juga memenangkan Golden Globe untuk perannya sebagai Raja Arthur dalam film adaptasi dari musikal panggung Camelot.
Richard Harris bergabung dengan aktor dan aktris Inggris, yakni Maggie Smith, Emma Thompson, dan John Hurt, dalam Harry Potter and the Sorcerer's Stone (2001), adaptasi dari buku pertama seri Harry Potter yang ditulis J.K. Rowling. Richard tampil hangat dan berwibawa sebagai Albus Dumbledore, kepala sekolah Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, dengan ciri khas janggut panjangnya. Richard kembali memerankan karakter tersebut di film kedua, Harry Potter and the Chamber of Secrets. Namun, perannya digantikan oleh Michael Gambon di sisa film tersebut.
Richard Harris meninggal dunia di usia 72 tahun pada Oktober 2002. Ia sempat berjuang melawan penyakit Hodgkin selama dua bulan. Harry Potter and the Chamber of Secrets sendiri tayang di bioskop pada bulan berikutnya dan meraup keuntungan sebesar 879 juta dolar AS di seluruh dunia atau setara dengan Rp14,7 triliun.
5. John Ritter meninggal setelah menyelesaikan syuting Bad Santa (2003)

John Ritter berperan sebagai koki bernama Jack Tripper dalam sitkom terkenal berjudul Three's Company (1977—1984). Kemudian ia membintangi adaptasi miniseri Stephen King berjudul It (1990), sitkom komedi berjudul Hearts Afire (1992), dan 8 Simple Rules for Dating My Teenage Daughter (2002). Ditambah lagi dengan perannya dalam 100 acara di TV AS.
John Ritter bertemu aktor sekaligus sutradara Billy Bob Thornton di lokasi syuting Hearts Afire. Saat itu, Billy memilih John Ritter untuk berperan sebagai Cunningham, seorang manajer toko yang bermasalah dalam drama Sling Blade (1996). Kemudian, keduanya bekerja sama lagi dalam film komedi berjudul Bad Santa. Dalam film ini, John Ritter berperan sebagai manajer mal bernama Bob Chipeska.
Film Natal Bad Santa meraup 60 juta dolar AS atau setara dengan Rp1 triliun di box office Amerika dan menjadi film favorit keluarga sepanjang masa. Film ini dirilis pada November 2003, hanya dua bulan setelah John Ritter yang berusia 54 tahun meninggal dunia di rumah sakit Burbank karena penyakit jantung. Sebelumnya John dilarikan ke rumah sakit karena mengalami muntah, mual, dan nyeri dada di lokasi syuting 8 Simple Rules.
6. Heath Ledger meninggal setelah menyelesaikan syuting The Dark Knight (2008)

Aktor Australia bernama Heath Ledger naik daun di Hollywood dengan cukup cepat. Pertama kali berperan dalam film 10 Things I Hate About You (1999) dan A Knight's Tale (2001). Heath akhirnya memantapkan dirinya sebagai salah satu aktor film terbaik, terutama setelah aktingnya yang dinominasikan Oscar sebagai seorang koboi yang terlibat hubungan cinta sesama jenis dalam film Brokeback Mountain (2005).
Setelah itu, Christopher Nolan memilihnya sebagai Joker dalam film The Dark Knight, seri kedua dalam trilogi gelap dan epiknya untuk kisah Batman. Heath Ledger berkomitmen pada perannya tersebut, ia pernah bilang kepada The New York Times bahwa fisik dan mentalnya terkuras untuk memerankan badut psikopat tersebut. Hal itu membuatnya mengalami insomnia parah. Heath Ledger pun dikasih obat resep oleh dokter. Kemungkinan, hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab kematiannya.
Pada Januari 2008, aktor berusia 28 tahun itu ditemukan tewas di apartemennya di New York. Menurut pemeriksa medis Kota New York, sebagaimana yang dijelaskan The Guardian, Heath Ledger meninggal karena keracunan akibat efek gabungan dari obat tidur, obat penghilang rasa sakit, dan obat anti-kecemasan.
Sekitar 6 bulan kemudian, The Dark Knight dirilis dan menghasilkan 534 juta dolar AS atau setara dengan Rp8,9 triliun. Film ini pun menjadi film nomor satu pada 2008. Pada awal 2009, Heath Ledger memenangkan Academy Awards untuk Aktor Pendukung Terbaik, yang diterima keluarganya.
7. Jill Clayburgh meninggal setelah menyelesaikan syuting Bridesmaids (2011)

Pada 1999, Entertainment Weekly menempatkan Jill Clayburgh dalam daftar 25 Aktris Terhebat Hollywood. Pada era 70-an sampai 80-an, ia mendapat pujian karena perannya. Jill kemudian mendapat nominasi Academy Awards berturut-turut pada 1979 dan 1980 untuk karyanya dalam drama An Unmarried Woman (1978) dan Starting Over (1979). Pada 2000-an, Jill beralih ke televisi. Ia hadir dalam The Practice (1997), Nip/Tuck (2003), dan Dirty Sexy Money (2007).
Pada 2010, Jill Clayburgh hadir dalam satu film drama berjudul Love and Other Drugs, sebelum syuting Bridesmaids. Dalam film Bridesmaid, Jill berperan sebagai ibu dari Annie yang diperankan Kristen Wiig.
Bridesmaids berhasil meraup 169 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,8 triliun di box office Amerika pada 2011, menjadikannya salah satu film komedi terpopuler sepanjang masa. Bahkan film ini mendapatkan nominasi Oscar dalam kategori Best Original Screenplay. Sayangnya, Jill Clayburgh gak sempat menyaksikan kesuksesan tersebut. Ia meninggal dunia pada November 2010 di usia ke-66.
8. Robin Williams meninggal setelah menyelesaikan syuting Night at the Museum: Secret of the Tomb (2014)

Robin Williams adalah aktor kawakan yang terkenal pada era 70-an sebagai komedian. Ia menjadi bintang TV sebagai alien Mork dalam Mork & Mindy (1978) dan kemudian menjadi bintang film komedi serta drama pada era 80-an hingga seterusnya.
Robin Williams bisa memerankan siapa saja, mulai dari seorang profesor perguruan tinggi di Good Will Hunting (1997)— film ini membawanya memenangkan Oscar. Kemudian, Robin Williams berperan sebagai seorang pengembang film yang berubah menjadi penguntit di One Hour Photo (2002), hingga seorang laki-laki yang menyamar menjadi pengasuh dalam Mrs. Doubtfire (1993).
Namun, Robin Williams sakit-sakitan di usia senjanya. Pada usia 63, tepatnya 2014, ia mengakhiri hidupnya. Sebelumnya, Robin sempat menyelesaikan perannya dalam 4 film. Dia membintangi drama komedi Natal berjudul A Merry Friggin' Christmas (2014), muncul dalam drama indie berjudul Boulevard (2014), dan mengisi suara seekor anjing dalam komedi fiksi ilmiah berjudul Absolutely Anything (2015).
Namun, film Robin Williams yang paling terkenal adalah Night at the Museum: Secret of the Tomb, film ketiga dan terakhir dalam trilogi film tersebut. Robin Williams memerankan presiden Amerika sekaligus petualang sejati, Teddy Roosevelt dalam film Night at the Museum: Secret of the Tomb. Film ini sukses besar dan meraup 353 juta dolar AS atau setara dengan Rp5,9 triliun.
9. Philip Seymour Hoffman meninggal setelah syuting The Hunger Games: Mockingjay - Part 2 (2015)

Philip Seymour Hoffman adalah salah satu aktor paling terkenal di generasinya. Ia juga aktor yang produktif dan serbabisa. Philip sempat dinominasikan Academy Awards sebanyak 4 kali. Ia pun memenangkan penghargaan tersebut pada 2006 untuk perannya dalam Capote (2005).
Philip Seymour Hoffman juga membintangi film-film blockbuster seperti Twister (1996) dan Mission: Impossible III (2006). Ia muncul dalam beberapa film paling terkenal di era 90-an hingga 2000-an, seperti The Big Lebowski (1998), Magnolia (1999), The Talented Mr. Ripley (1999), Almost Famous (2000), dan Punch-Drunk Love (2002).
Namun, Philip Seymour Hoffman sudah lama berjuang melawan masalah penyalahgunaan obat terlarang. Ia ditemukan meninggal dunia di apartemennya pada 2 Februari 2014. Penyebabnya, menurut kantor pemeriksa medis New York, sebagaimana dikutip CNN, adalah overdosis obat-obatan yang gak disengaja, seperti heroin, kokain, dan amfetamin yang ditemukan dalam sistem tubuhnya.
Philip Seymour Hoffman sendiri hampir menyelesaikan jadwal syutingnya selama 55 hari untuk film Mockingjay — Part 2, film terakhir dalam kuadrilogi Hunger Games. Peran Philip dalam film ini sangat penting, yaitu sebagai Plutarch Heavensbee, seorang pemimpin revolusioner bawah tanah yang membantu menggulingkan pemerintahan tirani di waralaba dystopian tersebut. Syutingnya pun akan berakhir 8 hari lagi, jadinya sutradara Francis Lawrence harus menyiasatinya dengan memakai pemeran pengganti untuk sang aktor. Mockingjay — Part 2 sendiri sukses di box office, menghasilkan 648 juta dolar AS di seluruh dunia atau setara dengan Rp10,8 triliun.
10. Robert Loggia meninggal setelah menyelesaikan syuting Independence Day: Resurgence (2016)

Putra dari imigran asal Italia dan penduduk asli Staten Island, Robert Loggia, sudah lama berkarier sebagai aktor. Ia berperan dalam lebih dari 200 film dan serial TV, yang dimulai dari episode opera Search for Tomorrow (1951). Peran Robert bervariasi di era 80-an, mulai dari orang baik yang tegas, orang jahat yang tangguh, dan bos yang suka memerintah.
Namun, Robert Loggia mencuri perhatian dalam film An Officer and a Gentleman (1982), Prizzi's Honor (1985), dan Jagged Edge (1985), yang membuatnya mendapatkan nominasi Academy Awards untuk perannya sebagai detektif swasta bernama Sam Ransom. Ia pun dikenal karena karyanya yang dinominasikan Emmy Awards sebagai gembong narkoba bernams Frank Lopez dalam film Scarface (1983), kepala perusahaan mainan dalam film Big (1988), pembuat roti bernama Feech La Manna dalam film The Sopranos (1999), dan Jenderal Grey dalam film laris Independence Day (1996).
Robert Loggia berhasil menyelesaikan syutingnya sebagai Jenderal Grey dalam sekuel Independence Day: Resurgence. Sayangnya, Robert meninggal pada Desember 2015 di usia 85 tahun. Menurut istrinya saat diwawancarai Variety, aktor tersebut berjuang melawan penyakit Alzheimer selama 5 tahun. Meskipun gak sesukses pendahulunya, Independence Day: Resurgence, yang dibintangi Robert Loggia, meraup 389 juta dolar AS atau setara dengan Rp6,5 di box office seluruh dunia.
11. Anton Yelchin meninggal setelah menyelesaikan syuting Star Trek Beyond (2016)

Lahir di Leningrad atau St. Petersburg dari pasangan atlet seluncur indah Rusia yang melarikan diri dari Uni Soviet karena penindasan agama dan politik, Anton Yelchin adalah salah satu bintang Hollywood yang sedang naik daun pada 2010-an. Setelah mendapat beberapa peran kecil di TV, ia menjadi pemeran tetap dalam drama Showtime Huff (2004) dan kemudian membintangi film Charlie Bartlett (2007), sebelum berperan sebagai Pavel Chekov dalam reboot beranggaran besar dari waralaba film Star Trek (2009). Gak hanya itu, Yelchin mengisi suara Clumsy Smurf di The Smurfs dan sekuelnya. Ia juga tampil di Terminator: Salvation (2009) dan film horor Green Room (2015). Yelchin kemudian berperan sebagai Chekov lagi di Star Trek Into Darkness (2013) dan Star Trek Beyond, yang memulai debutnya dengan pembukaan akhir pekan sebesar 59 juta dolar AS atau setara dengan Rp990 miliar pada Juli 2016.
Kesuksesan Star Trek Beyond terjadi hampir sebulan setelah meninggalnya Anton Yelchin. Yelchin meninggal dunia karena mengalami kecelakaan pada 19 Juni 2016. SUV milik Yelchin terguling di jalan masuk rumahnya di Studio City, California. Akibatnya, aktor tersebut terjepit di antara pagar pengaman dan kotak surat yang terbuat dari batu bata. Jasadnya ditemukan ketika teman-temannya curiga karena Yelchin gak datang ke gladi bersih. Yelchin tutup usia di umur 27 tahun.
12. Stan Lee muncul beberapa kali di MCU sebelum kepergiannya

Laki-laki yang lahir dengan nama Stanley Lieber ini sebenarnya bukanlah bintang film, tetapi ia punya peran yang mendalam pada film Marvel. Di Marvel Comics, Stan Lee, begitu julukannya, membantu menghidupkan ratusan karakter superhero, seperti Spider-Man, Incredible Hulk, Thor, Iron Man, Black Panther, X-Men, dan Fantastic Four.
Saat Marvel Cinematic Universe sukses pada akhir 2000-an, para sineas memberi penghormatan kepada Stan Lee dengan ngasih kesempatan untuk tampil dalam film yang didasarkan pada karyanya. Meski adegannya singkat, kehadirannya sangat dikenali penonton. Penonton pun selalu antusias jika Marvel merilis film baru, salah satu alasannya karena ingin melihat Stan Lee.
Namun, Stan Lee meninggal pada November 2018 di usia 95 tahun. Meski begitu, Stan Lee masih sempat syuting film Captain Marvel dan seri keempat dan terakhir Avengers jauh sebelum ia meninggal dunia. Penampilan terakhir Stan Lee di layar lebar muncul di Avengers: Endgame (2019). Dalam film ini, Tony Stark dan Steve Rogers melakukan time traveling ke tahun 1970. Lalu adegan ketika sebuah mobil sport melaju kencang, dengan stiker bemper bertuliskan Nuff said — slogan Stan Lee dari surat-surat editornya di komik Marvel lama. Lee terlihat mengendarai mobil tersebut. Namun, wajahnya diedit agar tampak lebih muda.
Umur memang gak ada yang tahu. Sebab, yang tua bisa saja meninggal karena faktor umur. Namun, bukan berarti yang muda akan terhindar dari kematian. Kecelakaan dan hal-hal gak lazim lain bisa menjadi faktor kematian selain penyakit. 12 aktor dan aktris yang telah kita bahas di poin atas memang ditakdirkan untuk gak menikmati film-film box office yang mereka bintangi, tetapi karya mereka melekat dihati penggemar dan tentunya abadi.