5 Alasan Film The Marvels Sepi Penonton, Berujung Flop?

Jujur, Dar-Benn bukanlah karakter populer di komik Marvel. Villain lain, seperti Moonstone, Mystique, Genis-Vell, dan Deathbird jauh lebih cocok buat film ini. Sudah bukan hal baru bagi MCU yang selalu memilih villain tak populer dan kebanyakan selalu berakhir gagal.

Lebih buruknya lagi, Dar-Benn diubah jadi perempuan dengan kekuatan dan asal-usul yang tidak ada kesamaan dengan versi komik. Dar-Benn sepertinya adalah nama pinjaman untuk karakter yang diperankan Zawe Ashton ini. Belum cukup itu saja, kekuatan Dar-Benn juga hampir sama seperti Carol dan timnya yang bikin film ini terasa kurang kreatif.

Captain Marvels (2019) adalah salah satu film terburuk MCU. Brie Larson yang dinilai kurang pas memerankan Captain Marvel serta cerita yang antiklimaks jadi masalah utama film tersebut. Tidak salah jika fans skeptis,bahkan pesimis dengan sekuelnya.

Sebelum rilis saja, The Marvels (2023) sudah menerima banyak hujatan di berbagai sosial media. Apalagi setelah rilis dan mendapat review biasa saja, fans yang belum menonton jadi tidak tertarik dengan film ini. Bagaimana denganmu, apakah kamu termasuk yang skeptis dengan film ini?

Salah satu yang bikin MCU sangat disukai adalah desain semi-realistis dari kostum para superhero. Kostum Captain America yang dibikin tactical dengan gaya ala militer, serta kostum Iron Man yang lebih realistis adalah contoh adaptasi semi-realistis yang masih mempertahankan ciri khasnya.

Lewat trailer The Marvels (2023) saja, kita sudah melihat model kostum karakternya yang komikal. Alih-alih pakai baju taktis seperti di film pertamanya, Carol malah beralih ke baju spandek ketat dengan logo Marvels. Kedua karakter lainya juga memakai kostum yang terlalu mencolok dan malah terlihat seperti produksi serial low budget.

Superhero fatigue adalah fenomena yang lagi jadi sorotan belakangan ini. Istilah tersebut diartikan sebagai rasa bosan dan jenuh terhadap film superhero, rasa hype yang dulu selalu menyertai perilisan MCU seolah hilang. Sebenarnya, hal tersebut bukan salah genre, tapi memang MCU harus lebih kreatif dalam kembali mencuri perhatian fans yang mulai lebih pilih-pilih.

The Marvels (2023) dari awal diumumkan saja sudah tidak mendapat atensi yang diinginkan. Karakter yang diperankan Brie Larson tersebut memang banyak dikritik sebagai superhero terburuk MCU. Ditambah trailer yang kurang berhasil membangkitkan hype bikin banyak penonton memilih tidur di rumah karena merasa tidak ada yang menarik dari film ini. 

Setelah Infinity Saga yang diakhiri di Avengers: Endgame (2019), MCU terlihat mulai berfokus pada superhero perempuan sebagai highlight proyek mereka. Ada Ms. Marvel, She-Hulk, Kate Bishop, America Chavez, Shuri, dan masih banyak lagi.

Banyak fans menginginkan karakter dengan adegan aksi ala Captain America atau Tony Stark yang menghibur. The Marvels dianggap terlalu didominasi karakter perempuan, mulai dari para superheronya hingga villain-nya. Sebagai penonton genre superhero yang didominasi laki-laki, mereka masih asing dengan ide perempuan sebagai jagoan utama.

Meski menjadi salah satu film MCU yang dianggap perilisannya paling kacau, The Marvels masih memiliki cerita yang solid dan menarik. Bagaimana denganmu, sudahkah kamu menonton film The Marvels? Berikan opini kamu tentang film ini dong!