Ini Alasan Harga Venue Konser di Indonesia Bisa 50% Lebih Mahal dari Malaysia

- CEO Antara Suara sebut selisih harga venue Indonesia dan negara tetangga bisa mencapai 50%
- Alasan tarif sewa venue konser di Indonesia lebih mahal, masih andalkan gedung olahraga
- Berharap pemerintah mulai bangun banyak gedung khusus pertunjukan
Jakarta, IDN Times – Promotor musik Antara Suara memperluas langkah mereka ke pasar internasional lewat konser tunggal Mahalini bertajuk “KOMA Live in Concert”. Acara tersebut akan diselenggarakan di Kuala Lumpur pada 2 Mei 2026.
Debut di kancah internasional, Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara pun berbagi banyak cerita kepada IDN Times mengenai realita industri konser di Indonesia. Ia mengungkap bagaimana proses riset yang dilakukan timnya, faktor-faktor yang memengaruhi tingginya biaya produksi, hingga alasan kenapa tarif venue konser di Indonesia disebut bisa jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan negara tetangga. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. CEO Antara Suara sebut selisih harga venue Indonesia dan negara tetangga bisa mencapai 50%

Belakangan, muncul kabar banyak promotor musik yang mengeluh terkait tingginya harga sewa venue konser di Indonesia. Tarif sewa venue konser di Indonesia disebut-disebut jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.
Dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times pada Rabu (26/11/2025), Andri Verraning Ayu, membenarkan bahwa perbedaan biaya sewa venue konser di Indonesia dan negara tetangga memang cukup jauh, apalagi jika dibandingkan dengan Malaysia. Ia menyebut selisih harganya bisa mencapai 50%.
“Aku gak hafal harganya, tapi kalau perbedaan harganya dengan Malaysia kurang lebih bisa mencapai 50%,” ujar Ayu saat ditemui tim IDN Times di FX Sudirman, Jakarta.
Menurut Ayu, angka ini bukan sekadar asumsi. Ia sudah melakukan survei langsung baik di Indonesia maupun Malaysia. Dari hasil pengamatannya, selisih harga tersebut muncul karena perbedaan konsep dan fungsi gedung yang digunakan untuk konser.
2. Alasan tarif sewa venue konser di Indonesia lebih mahal, masih andalkan gedung olahraga

Wawancara ini menjadi semakin serius ketika Ayu mengutarakan pandangannya terkait alasan di balik mahalnya sewa venue konser di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa venue konser di negara tetangga, umumnya merupakan gedung pertunjukan yang memang didesain khusus untuk kegiatan hiburan, sehingga penyelenggara tidak perlu membawa terlalu banyak peralatan tambahan. Sementara di Indonesia masih mengandalkan gedung olahraga. Alhasil, promotor pun harus menambahkan berbagai instalasi tambahan, mulai dari panggung, sound system, lighting, hingga LED.
Menurutnya, perbedaan jenis gedung tersebut akhirnya berpengaruh besar terhadap biaya produksi dan membuat tarif sewa venue konser di Indonesia menjadi jauh lebih mahal ketimbang negara tetangga.
“Kalau di sana mereka memang menciptakan gedung pertunjukan khusus. Sedangkan kalau di sini, kebanyakan menggunakan gedung olahraga untuk gedung pertunjukan. Jadi sebenarnya secara spesifikasi, itu juga udah sangat beda. Otomatis yang membuat mahal itu adalah karena ini diciptakannya untuk gedung olahraga,” ungkap Ayu.
Ia melanjutkan, “Secara additional, speknya banyak banget yang harus kita tambahkan. Itu jadi biaya yang tidak murah. Tapi kalau misalkan di sana, dari awal memang gedung pertunjukan yang sudah diciptakan dengan proper.”
3. Berharap pemerintah mulai bangun banyak gedung khusus pertunjukan

Karena hal tersebut, Ayu berharap pemerintah Indonesia mulai melirik kebutuhan industri konser yang kian berkembang. Menurutnya, dengan semakin banyaknya acara musik yang digelar setiap minggu, belakangan ini, kebutuhan akan venue pertunjukan yang layak juga semakin mendesak.
“Indonesia harusnya memang penginnya akan mulai banyak muncul venue untuk khusus pertunjukan. Karena sebenernya setiap minggu kan yang pakai justru yang banyak mungkin konser ya. Jadi kenapa gak kita bangun venue konser yang proper,” ungkapnya sambil tersenyum.
Ayu menilai, jika Indonesia memiliki gedung pertunjukan dengan fasilitas yang lengkap dan kapasitas fleksibel, promotor akan merasa sangat terbantu. Dengan infrastruktur yang lebih siap, biaya penyelenggaraan konser di dalam negeri bisa lebih kompetitif dan memudahkan para promotor untuk fokus pada kualitas pertunjukan.

















