Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Hashirama Senju Gagal sebagai Hokage Pertama

Hashirama mengenakan pakaian Hokage. (dok. Crunchyroll/Naruto: Shippuden)
Hashirama mengenakan pakaian Hokage. (dok. Crunchyroll/Naruto: Shippuden)
Intinya sih...
  • Hashirama tidak menghentikan perang antar-shinobi meski mendirikan desa shinobi untuk tujuan tersebut.
  • Anak-anak masih dikirim ke medan perang setelah Konoha berdiri, bertolak belakang dengan impian Hashirama.
  • Ia gagal menciptakan keseimbangan kekuatan desa shinobi dan menjadikan Tobirama sebagai Hokage Kedua.

Hashirama Senju bisa dibilang sebagai tokoh legendaris paling berpengaruh dalam seri Naruto. Hashirama bukan hanya seorang ninja kuat yang dikenal sebagai Dewa Shinobi, melainkan dirinya juga merupakan orang pertama yang mendirikan desa shinobi. Bersama Madara Uchiha, Hashirama mendirikan Konohagakure dan menjadi Hokage Pertama di Konoha. 

Terlepas dari warisan dan pengaruhnya, Hashirama sebenarnya bisa dibilang sebagai Hokage yang gagal. Berikut lima alasan kenapa Hashirama gagal sebagai Hokage Pertama. Yuk, simak pembahasannya! 

1. Hashirama tidak menghentikan perang antar-shinobi

Pasukan Aliansi Shinobi (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)
Pasukan Aliansi Shinobi (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)

Salah satu alasan terbesar kenapa Hashirama mendirikan desa shinobi ialah menghentikan peperangan antar-shinobi. Sebagai orang yang tumbuh pada Periode Negara Berperang, Hashirama sudah sangat terbiasa dengan pemandangan para ninja saling membunuh satu sama lain. Karena itu, Hashirama mendirikan Konoha untuk menghentikan peperangan antar-shinobi

Sayangnya, Hashirama gagal mencapai impiannya. Bahkan, setelah desa-desa shinobi berdiri, perang antar-shinobi masih berlanjut. Setelah Konoha berdiri, dunia bahkan sudah mengalami empat perang besar. Dunia baru memasuki era damai setelah Naruto Uzumaki menghentikan Perang Shinobi Keempat. 

2. Anak-anak masih dikirim ke medan perang

Obito tertimpa batu. (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)
Obito tertimpa batu. (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)

Salah satu impian Hashirama ialah menciptakan dunia yang damai sehingga anak-anak sudah tidak lagi dikirim ke medan perang. Tentu saja, hal ini dimotivasi oleh pengalaman pribadinya. Selama Periode Negara Berperang berlangsung, Hashirama telah kehilangan banyak saudaranya. Karena itu, dirinya tidak ingin anak-anak pergi ke medan perang lagi. 

Namun, setelah Konoha berdiri, anak-anak masih dikirim ke medan perang. Sejak kecil, mereka sudah dilatih untuk menjadi ninja yang kuat. Selama era perang berlangsung, anak-anak masih terlibat dalam peperangan antar-shinobi

3. Gagal menciptakan keseimbangan kekuatan desa shinobi

pertemuan pertama Lima Kage (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)

Setelah Konoha berdiri, negara-negara lain mulai ikut mendirikan desa shinobi mereka sendiri. Demi mencegah perselisihan antara desa shinobi, Hashirama bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan kekuatan desa-desa shinobi. Cara yang digunakan oleh Hashirama ialah mendistribusikan Biju pada setiap desa shinobi

Namun, alih-alih menjaga keseimbangan kekuatan desa shinobi, Hashirama malah menciptakan konflik baru. Meski luar biasa kuat, kekuatan setiap Biju tetap berbeda. Kage dari desa lain menganggap Hashirama kurang adil karena Konoha memiliki Ekor Sembilan. Itu karena Ekor Sembilan adalah Biju terkuat dari semua Biju. Hal ini menimbulkan perselisihan di antara para Kage yang nantinya memuncak pada perang shinobi

4. Menjadikan Tobirama sebagai Hokage Kedua

Tobirama Senju (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)
Tobirama Senju (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)

Meski Konoha adalah desa yang berdiri dengan demokratis, Hashirama justru malah menerapkan sistem nepotisme. Hal ini dibuktikan dengan dirinya yang menjadikan adiknya, Tobirama Senju, sebagai Hokage Kedua. Hal ini bukan hanya tentang nepotisme, tetapi Hashirama sama sekali tidak mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika Tobirama menjadi Hokage. 

Seperti yang kita tahu, Tobirama menyimpan kebencian yang besar pada klan Uchiha. Bahkan, setelah klan Senju dan Uchiha sepakat untuk melakukan gencatan senjata, Tobirama masih tidak memercayai klan Uchiha sepenuhnya. Alhasil, klan Uchiha memiliki stigma yang buruk di Konoha. 

Bahkan, setelah Hiruzen Sarutobi menjadi Hokage Ketiga, stigma terhadap klan Uchiha kian memburuk. Puncaknya terjadi ketika Obito Uchiha melepaskan Kurama di Konoha. Klan Uchiha disalahkan atas kejadian tersebut sehingga mereka diasingkan dari desa. Hal ini memicu rencana kudeta yang berakhir pada pembantaian klan Uchiha.

5. Gagal menghentikan Madara

Madara Uchiha (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)
Madara Uchiha (dok. Pierrot/Naruto: Shippuden)

Terakhir, kegagalan terbesar Hashirama sebagai Hokage Pertama ialah gagal menghentikan sahabatnya sendiri, yakni Madara Uchiha. Setelah menyadari bahwa klan Senju masih menyimpan kebencian terhadap klan Uchiha, Madara memutuskan untuk menghancurkan Konoha. Di sini, Hashirama tidak hanya gagal menyelamatkan sahabatnya, tetapi dirinya juga gagal dalam mendidik adiknya. 

Jika saja Hashirama bisa membuat Tobirama melupakan kebenciannya terhadap klan Uchiha, Madara tidak akan jatuh pada rencana yang destruktif. Ketika Madara memutuskan untuk menghancurkan Konoha, Hashirama memilih untuk membunuh Madara, alih-alih menyelamatkannya. Padahal, jika Hashirama bisa menyelamatkan Madara, Hashirama bisa menepati janjinya dengan menjadikan Madara sebagai Hokage Kedua. Jika Madara menjadi Hokage Kedua, Konoha tidak akan memiliki stigma buruk pada klan Uchiha dan klan Uchiha mungkin masih ada sampai sekarang. 

Hashirama mungkin telah dikenal sebagai sosok legendaris yang sangat dipuja oleh banyak ninja, terutama para ninja di Konoha. Namun, terlepas dari reputasi dan pengaruhnya, Hashirama terbilang gagal sebagai Hokage Pertama. Hashirama membuat beberapa kesalahan yang akhirnya membuat impiannya untuk menciptakan dunia yang damai menjadi gagal. Jadi, bagaimana menurutmu? Kamu setuju jika Hashirama terbilang sebagai Hokage yang gagal?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us