Kelebihan dan Kekurangan Film Immaculate, Brutal dan Penuh Darah

Sydney Sweeney jadi biarawati di film Immaculate

Sydney Sweeney kembali mencuri perhatian lewat film horor psikologis terbaru berjudul Immaculate. Tidak hanya menjadi pemeran utama, kali ini aktris berusia 26 tahun tersebut juga terlibat sebagai produser, lho.

Meski berdurasi singkat sekitar 89 menit, Immaculate mampu meneror psikologis penonton lewat berbagai adegan kekerasan yang brutal dan penuh darah. Lantas, apakah Immaculate memang selayak itu untuk disaksikan? Cari tahu lewat review-nya di bawah ini!

Perhatian, artikel ini mengandung spoiler!

1. Tawarkan plot menarik dengan gore yang brutal dan penuh darah

Kelebihan dan Kekurangan Film Immaculate, Brutal dan Penuh Darahcuplikan film Immaculate (dok. NEON)

Film Immaculate menawarkan plot menarik dengan menyoroti kisah suster Cecilia (Sydney Sweeney) yang baru bermigrasi ke sebuah biara tua dan terpencil di Italia. Awalnya, semua tampak biasa saja bagi Cecilia.

Namun berbagai kejanggalan mulai meneror setelah ia menjalani Sumpah Kaul (ketaatan, kemiskinan, kesucian). Hingga pada puncaknya, Cecilia mengalami kehamilan misterius, meski dirinya masih perawan.

Kisah itu dieksekusi dengan alur yang padat sehingga penonton tidak akan merasa bosan. Meski merupakan film horor, Immaculate juga tidak bergantung pada jumpscare. Tapi jangan salah, dalam hal ini, psikologis dan rasa takut penonton akan diteror dengan berbagai lapisan adegan gore yang brutal dan penuh darah.

2. Akting memukau Sydney Sweeney

Kelebihan dan Kekurangan Film Immaculate, Brutal dan Penuh Darahcuplikan film Immaculate (dok. NEON)

Paling menonjol dalam film Immaculate adalah akting Sydney Sweeney saat berperan sebagai suster Cecilia. Sydney berhasil memainkan perannya secara memukau sejak hadir sebagai biarawati yang polos hingga bertransformasi menjadi seseorang yang berusaha menyelamatkan diri dari kekuatan jahat di tengah kehamilannya yang misterius.

Film ini juga didukung dengan sinematografi yang apik dari segi framing, pencahayaan, hingga tone warna. Beberapa poin tersebut membuat penonton jadi terhanyut dengan kisah Cecilia saat mencoba kabur dari jeratan kekuatan jahat yang selalu mengintainya.

Music scoring dalam film Immaculate juga tidak pernah terasa dilebih-lebihkan. Dengan porsi yang pas, hal tersebut justru membuat adegan jumpscare yang minim jadi terkesan benar-benar menyeramkan. Secara tidak langsung, rasa takut penonton terpancing secara natural dan pada akhirnya jadi bikin was-was.

3. Pengembangan karakter kurang digali

Kelebihan dan Kekurangan Film Immaculate, Brutal dan Penuh Darahcuplikan film Immaculate (dok. NEON)

Sayangnya, Immaculate terasa kurang memuaskan dari sisi pengembangan karakter. Hal ini pun menciptakan plot hole dan beberapa pertanyaan yang tidak terungkap, meski film telah berakhir.

Seperti yang sudah jelaskan sejak awal bahwa film garapan sutradara Michael Mohan ini didominasi gore yang brutal dan penuh darah. Jadi, bagi penonton yang merasa lemah akan hal tersebut bisa saja terpancing menjadi ngilu sendiri dan parahnya menjadi mual. Namun bagi para pecinta horor psikologis, film ini akan menjadi tontonan yang menarik. 

Film Immaculate sudah bisa ditonton di bioskop Indonesia mulai Rabu (8/5/2024). Gimana? Sudah siap untuk menyaksikan kisah tragis dan kehidupan mengerikan suster Cecilia yang mendadak mengalami kehamilan misterius di sebuah biara tua dan terpencil di Italia? Pastikan tidak terlewat!

Baca Juga: Apakah Film Immaculate Punya Post-Credit Scene?

Topik:

  • Zahrotustianah

Berita Terkini Lainnya