7 Fakta Film Basri & Salma, Diputar di Festival Film Cannes 2023!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kabar membanggakan datang dari industri film dalam negeri. Ya, film pendek Indonesia yang bertajuk Basri & Salma in a Never-Ending Comedy berhasil berkompetisi di ajang perfilman bergengsi dunia, Festival Film Cannes 2023 yang ke-76. Adapun ajang ini berlangsung mulai dari 16 - 27 Mei, 2023.
Film pendek asal Makassar ini menjadi satu-satunya film Indonesia di kategori short movie yang berhasil tembus ajang penghargaan yang berlokasi di Prancis ini. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang film ini, simak fakta-faktanya di bawah ini, ya!
1. Disutradarai oleh Khozy Rizal
Khozy Rizal merupakan sutradara berdarah Makassar, Indonesia. Setelah kuliah selama 6 tahun dan lulus dari Universitas Telkom Bandung, ia kembali ke Makassar dan mendirikan rumah produksi independen pertamanya, yaitu Hore Pictures.
Dari rumah produksinya tersebut, ia menghasilkan dua film independen, yaitu Lika Liku Laki (Makassar is a City for Football Fans) 2021 dan Ride to Nowhere (2022). Film pertamanya, Lika Liku Laki bahkan juga berkompetisi di ajang film Sundance 2022 kemarin, lho. Short movie ini diproduseri kembali oleh John Badulu setelah kerja sama mereka di film sebelumnya.
2. Terinspirasi dari odong-odong
Dalam suatu wawancara, Khozy menceritakan bahwa ide awal dari film ini adalah berkat kekagumannya pada odong-odong. Menurutnya, odong-odong memiliki visual yang vibran dan menggemaskan.
Lalu, ia memutuskan untuk menjadikan odong-odong sebagai medium dalam ceritanya. Dari sinilah ia menarik unsur keluarga modern Indonesia dengan beragam cerita menarik di dalamnya.
3. Bercerita tentang tekanan dari ekspektasi yang kerap kali menghantui
Film pendek ini bercerita tentang tokoh bernama Basri dan Salma, yaitu suami istri yang telah menikah selama lima tahun namun belum dikaruniai anak. Mereka bekerja sebagai tukang odong-odong di karnaval.
Saat pertemuan keluarga, mereka mulai merasakan kegelisahan lantaran pertanyaan perihal belum dikaruniai anak mencuat dari sanak saudaranya. Hal ini membuat mereka merasa ragu pada diri sendiri dan sedih.
Pesan dari film ini adalah karakter manusia yang suka sekali membuat orang lain merasa bodoh sekaligus tertekan hanya karena mereka tidak memenuhi ekspektasi-ekspektasi tersebut. Menurutnya Khozy, hal ini seperti sebuah siklus tanpa henti karena banyak orang yang pada akhirnya berusaha menghindari tekanan-tekanan tersebut.
Baca Juga: 6 Cuplikan Film Hopeless, Tayang di Cannes Film Festival 2023
4. Seluruh kru film asli Makassar!
Editor’s picks
Seluruh kru film mulai dari aktor, tim produksi, hingga sutradara melibatkan sineas dan seniman asli Makassar. Proses syuting dan produksi juga dilakukan di Makassar, lho. Adapun untuk proses produksi menghabiskan waktu satu setengah bulan dan syuting selama empat hari.
Adapun film Basri & Salma in a Never-Ending Comedy juga disponsori oleh Singapore International Film Festival melalui Southeast Asian Short Film Grant.
5. Bersaing dengan 10 film pendek lainnya
Film ini berhasil terpilih dari 4.288 pendaftar, lho. Adapun terdapat 10 film pendek lainnya yang berhasil lolos dan berkompetisi di Festival Film Cannes 2023.
Di antaranya adalah 27 (Hungaria), As It Was (Polandia), Aunque Es De Noche (Perancis), Far (Islandia), La Perra (Perancis), Le Sexe De Ma Mere (Perancis), Nada de todo esto (Argentina-Spanyol), Poof (AS), Tits (Norwegia), dan Wild Summon (Inggris).
6. Karakter Basri & Salma
Peran Basri dan Salma sendiri diperankan oleh Rezky Chiki dan Arham Rizky Saputra. Hal ini dikarenakan tokoh Basri dan Salma cocok dengan watak kedua aktor tersebut.
Rezky merupakan sosok perempuan kuat dan dominan cocok dengan karakter Salma, sedangkan Arham seseorang yang tenang dan tidak suka dengan anak kecil menggambarkan karakter Basri.
Khozy mengakui ia mendapatkan pengalaman menarik selama syuting. Salah satunya, proses syuting melibatkan anak-anak. Ternyata, bekerja sama dengan anak-anak penuh dengan tantangan. Pasalnya, kepribadian sang sutradara mirip sekali dengan tokoh Basri.
7. Keliling ke berbagai festival film
Produser film Basri & Salma in a Never-Ending Comedy, John Badalu memastikan, pihaknya akan berkeliling ke berbagai festival film setelah penayangan di Festival Film Cannes 2023. Badalu bahkan menambahkan, ia sudah meneken kerja sama dengan agen pemasaran Italia, Lights On, untuk membantu proses distribusi film ini ke berbagai festival film.
Ia juga menjelaskan, belum ada tanggal resmi kapan film ini bisa tayang di Indonesia. Karena film ini disponsori oleh Singapore International Film Festival, maka kemungkinan besar akan tayang lebih dulu di Singapore.
Indonesia sudah mulai menunjukkan kualitas perfilmannya sehingga dapat bersaing di kancah internasional. Semoga film pendek Basri & Salma in a Never-Ending Comedy ini, meraih piala tertinggi di Cannes 2023 yaitu Palme d'Or, ya!
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Samurai yang Patut Ditonton Penggemar Film Aksi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.