12 Fakta Kontroversial Lady Gaga, Hidupnya Penuh Liku!

Nama Lady Gaga gak asing di ranah musik pop. Dia adalah perempuan berbakat yang memiliki kelebihan tersendiri. Kariernya melejit pada 2008 setelah merilis album debutnya, The Fame, dan album susulannya, The Fame Monster (2009).
Hingga 2025, Lady Gaga telah merilis 7 album studio, membawa pulang 14 Grammy, dan punya penggemar setia bernama Little Monsters. Penggemar beratnya ini memanggil Lady Gaga Mother Monster. Yap, memang unik banget penyanyi satu ini.
Namun, musik hanyalah sepenggal dari perjalanan kariernya. Pasalnya, Lady Gaga juga merupakan fashion icon, yang sering kali mengejutkan dunia dengan busana nyelenehnya, seperti gaun berbahan daging, sepatu hak tinggi armadillo, dan aksi uniknya dengan muncul dari telur raksasa di atas panggung. Gak hanya itu, Lady Gaga juga menunjukkan kemampuan beraktingnya dalam film A Star Is Born (2018), House of Gucci (2021), Top Gun: Maverick (2022), dan Joker: Folie à Deux (2024).
Namun, di balik kepribadiannya yang kontroversial, Lady Gaga adalah perempuan mandiri yang memulai semuanya dari nol. Selama perjalanan hidupnya, Lady Gaga pernah mengalami perundungan, kekerasan seksual, hingga ketenaran yang penuh tipu daya. Berikut adalah 12 fakta kontroversial Lady Gaga.
1. Lady Gaga pernah menjadi korban perundungan di sekolah

Lahir dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, gadis keturunan Italia-Amerika yang mengubah namanya menjadi Lady Gaga ini pernah bersekolah di sekolah Katolik khusus perempuan di New York City. Seperti yang Lady Gaga ceritakan dalam Channel Kindness, sebuah buku yang diterbitkan oleh yayasan amal miliknya, Born This Way Foundation, di sekolah tersebut Lady Gaga mengalami perundungan. Saat sedang presentasi Lady Gaga pernah di bully hingga ia menangis di depan kelas.
Lady Gaga mengaku pernah diangkat dan dilempar ke tempat sampah oleh beberapa temannya. Mereka bilang kalau Lady Gaga lebih pantas berada di tempat sampah itu. Kakak kelas perempuannya juga pernah mencubitnya dan memanggilnya pelacur. Sangat gak pantas ditiru, ya, teman-teman!
Sayangnya, perundungan yang dialaminya di sekolah menengah itu gak berhenti begiiu saja. Seperti yang ditulis oleh mantan teman sekelasnya yang bernama Lauren Bohn di Facebook, Lady Gaga pernah dirundung saat berkuliah di Universitas New York. Bohn menceritakan kalau beberapa mahasiswa membuat grup Facebook bernama "Stefani Germanotta, kamu gak akan pernah terkenal" yang murni ditujukan untuk mencela Lady Gaga. Saat itu, Lady Gaga memang sudah aktif bernyanyi dan bermain piano di bar-bar setempat.
Dalam sebuah wawancara dengan Google pada 2011, Lady Gaga pernah bilang, "Aku gak akan pernah menjadi pemenang. Aku adalah pecundang. Dan itu masih membekas dalam ingatanku."
2. Lady Gaga berkarier di dunia musik salah satu alasannya untuk menyembuhkan trauma yang dialami ayahnya

Stefani Joanne Angelina Germanotta menunjukkan bakat bermusiknya sejak kecil. Ia pertama kali bermain piano saat 4 tahun. Pada usia 13 tahun, ia menulis balada piano pertamanya. Namun tragisnya, bakat musiknya terbentuk karena penderitaan yang dialami ayahnya.
Dalam wawancara dengan Zane Lowe pada 2020, Lady Gaga mengungkapkan bahwa ia awalnya menulis lagu dengan piano untuk menghibur ayahnya yang mengalami depresi berat. Ia berharap musiknya bisa menyembuhkan trauma yang dialami ayahnya. Pasalnya, saudari kandung ayahnya yang bernama Joanne, meninggal di usia 19 tahun karena komplikasi lupus. Kepergian Joanne sangat menghantui ayahnya.
Lady Gaga sendiri belum pernah melihat Bibi Joanne. Meski begitu, Joanne adalah seorang penyair dan pelukis. Sayangnya, Joanne meninggal sebelum berhasil menerbitkan karyanya.
Jadi, sebagai hadiah untuk ayahnya, Lady Gaga mencetak puisi bibinya di catatan sampul album debutnya yang berjudul The Fame (2008). Kemudian, ia merilis album berjudul Joanne (2016) untuk menghormati mendiang bibinya sekaligus untuk menyembuhkan trauma ayahnya.
Namun, kejadian itu membuat Lady Gaga tertekan. Ia pernah bilang, "Aku sadar, apa yang aku raih, dan seberapa banyak tiket konserku yang terjual habis, aku gak dapat membahagiakan ayahku."
3. Lady Gaga menderita gangguan makan seumur hidupnya

Lady Gaga selalu menjaga bentuk tubuhnya agar tetap ideal. Pada konferensi It's Our Turn 2012 yang diselenggarakan oleh Maria Shriver di sebuah sekolah di California, Lady Gaga ngasih tahu para siswa kalau dia dulu sering memuntahkan makanannya agar tubuhnya tetap langsing. Ia menjelaskan, "Aku ingin menjadi balerina yang kurus, tapi aku adalah gadis Italia yang selalu dikasih makanan lezat di atas meja."
Namun, Lady Gaga gak mau lagi memuntahkan makanan yang sudah ia makan. Ia sadar kalau hal tersebut bisa merusak pita suaranya. Lady Gaga pun memperingatkan para siswa agar gak mudah termakan stigma buruk tentang seperti apa perempuan cantik itu, terutama yang digambarkan di internet.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Magazine pada 2010, Lady Gaga justru mengubah pandangannya lagi. Ia bilang kalau bintang pop itu gak mau makan sembarangan apalagi berlebihan. Ini menunjukkan bahwa ia ingin tetap langsing dengan membuat dirinya kelaparan.
Dalam esai di buku Channel Kindness milik yayasan amal Born This Way Foundation, Lady Gaga mengakui bahwa ia pernah menderita anoreksia dan bulimia. Ia juga sering mengalami serangan panik jika melihat berat badannya gak sesuai ekspektasinya.
4. Lady Gaga pernah dirudapaksa dan ditawan oleh seorang produser

Pada 2014, Lady Gaga mengejutkan dunia karena berani mengungkapkan kepada Howard Stern Show kalau ia pernah diperkosa oleh seorang produser rekaman. Ia mengaku gak pernah memberi tahu siapa pun tentang kejadian tersebut selama 7 tahun. Ia malah menyalahkan dirinya sendiri.
Pada 2021, Lady Gaga berani membuka diri tentang pengalamannya di acara Oprah Winfrey dan Pangeran Harry bertajuk The Me You Can't See. Lady Gaga bilang pernah diperkosa berulang kali dan ditawan selama beberapa bulan oleh seorang produser rekaman saat ia berusia 19 tahun. Produser tersebut memaksanya untuk melepaskan semua pakaiannya, kalau enggak, karier musiknya akan hancur. Produser yang gak disebutkan namanya itu kemudian menelantarkan Lady Gaga di pinggir jalan dalam keadaan sakit dan muntah-muntah. Setelah diperiksa, ternyata Lady Gaga hamil.
Setelah mengalami pelecehan seksual tersebut, Lady Gaga bilang kalau dia bukan gadis yang sama lagi. Di samping itu, gak ada seorang pun di industri musik yang bersedia membantunya untuk menuntut produser tersebut. Adapun, Lady Gaga gak mau mengungkapkan identitas pelaku karena gak mau memperkeruh suasana dan membuatnya trauma lagi.
Lady Gaga pun membawakan lagu "Til It Happens to You" untuk The Hunting Ground (2015), sebuah film dokumenter tentang kekerasan seksual yang terjadi di kampus-kampus. Lagunya yang berjudul "Swine" (2013) juga menceritakan tentang pengalaman traumatisnya tersebut.
5. Label rekaman pertama Lady Gaga bermasalah

Pada 2006, Lady Gaga dan produsernya menulis beberapa lagu elektronika menggunakan synthesizer, beatbox, dan piano, yang saat itu masih gak lazim. Keduanya menawarkan lagu-lagu tersebut kepada petinggi industri musik, dan akhirnya menarik perhatian Joshua Sarubin, kepala A&R di Island Def-Jam. Setelah Lady Gaga mengikuti audisi, Joshua Sarubin dan Antonio "L.A." Reid menandatangani kontrak selama 9 bulan dengan Lady Gaga untuk merilis album.
Lady Gaga sangat antusias. Namun, setelah 3 bulan kesepakatan tersebut, Reid hilang kabar. Putus asa, Lady Gaga pun hanya duduk di luar kantornya selama berhari-hari. Bisa dibilang, kesepakatan itu mandek.
Seperti yang dikatakan Lady Gaga kepada E! News pada 2011, Lady Gaga sempat dirawat di rumah sakit saat mendengar kabar kalau dia dikeluarkan dari label tersebut. Kejadian ini bahkan direka ulang dalam video musik Lady Gaga yang berjudul "Marry the Night." Nah, karena masalah ini, Lady Gaga justru beralih mengonsumsi narkoba. Hubungan dengan orangtuanya pun menjadi tegang.
6. Lady Gaga berjuang dengan masalah kesehatan mental

Lady Gaga mengaku kalau ia menderita PTSD. DIlansir Mayo Clinic, PTSD adalah kepanjangan dari post-traumatic stress disorder, atau sebuah kondisi kesehatan mental yang dipicu ketika menyaksikan atau mengalami peristiwa traumatis. Gejalanya bervariasi, dan dalam beberapa kasus, dapat memakan waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk muncul. Dalam wawancara dengan Vogue pada 2018, Lady Gaga mengatakan kalau gejala PTSD-nya mirip seperti menaiki roller coaster. Ia mengalami kesulitan bernapas, gemetaran, dan menangis.
Gak hanya itu, Lady Gaga juga mengalami gangguan psikotik akibat dari kekerasan seksual yang dialaminya saat 19 tahun. Saat gangguannya kumat, ia merasakan nyeri fisik yang hebat, diikuti dengan mati rasa di seluruh tubuh dan sakit selama berminggu-minggu.
Seperti yang Lady Gaga katakan dalam wawancaranya dengan Oprah pada 2020, ia pernah dirawat di rumah sakit dalam keadaan panik akibat peristiwa yang memicu trauma pelecehan. Ia juga dirujuk ke psikiater. Lady Gaga berpendapat kalau traumanya ini menyebabkan PTSD. Ia pun berterima kasih kepada tim dokternya yang sudah mengajarinya cara menangani kesehatan mentalnya.
7. Lady Gaga pernah menyakiti dirinya sendiri di masa lalu

Dalam wawancara dengan Oprah pada 2020, Lady Gaga mengakui kalau ia pernah melukai dirinya sendiri dan membenturkan dirinya ke dinding saat mengalami tekanan emosional. Lady Gaga bilang kalau melukai diri bisa memberikan kelegaan untuk sementara waktu dari rasa sakit psikologisnya. Namun, hal ini justru membuatnya gak terkendali dan memperburuk kondisi mentalnya.
Melukai diri sendiri juga merupakan cara Lady Gaga untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa ia lagi gak baik-baik saja. Akibatnya, ada bekas luka permanen di pergelangan tangannya. Di samping itu, netizen sering berkomentar sadis tentang bekas luka tersebut.
Pada 2012, Lady Gaga dan ibunya yang bernama Cynthia Germanotta, mulai membentuk Born This Way Foundation untuk membantu kaum muda yang mengalami masalah kesehatan mental. Bekerja sama dengan universitas dan psikolog, organisasi ini berupaya menyediakan sumber daya yang relevan bagi kaum muda dan memotivasi mereka untuk lebih berani. Salah satu ajaran yang disampaikan Lady Gaga melalui yayasan ini adalah, "Katakan padaku, jangan tunjukkan padaku."
8. Lady Gaga menderita nyeri kronis akibat traumanya

Pada 2018, Lady Gaga terpaksa membatalkan 10 jadwal tur Eropa-nya yang bertajuk "Joanne", karena mengalami nyeri kronis parah yang disebabkan oleh fibromyalgia, yang didiagnosis pada 2016. Dikutip Mayo Clinic, fibromyalgia adalah gangguan akibat trauma yang menyebabkan nyeri tubuh, kelelahan, dan masalah suasana hati. Dalam wawancaranya dengan Oprah pada 2020, Lady Gaga menjelaskan bahwa kondisi tersebut membuatnya mengalami nyeri di seluruh tubuh sebagai respons trauma, mirip dengan apa yang dirasakannya setelah mengalami kekerasan seksual.
Lady Gaga mengalami hal ini selama bertahun-tahun. Sebelum didiagnosis, ia bilang kalau rasa sakit tersebut membuatnya seakan mau mati. Namun, saat ia didiagnosis menderita fibromyalgia, ia menjalani terapi kesehatan mental dan pengobatan non-narkotika yang membantunya mengelola kondisi tersebut. Meski begitu, nyeri kronis tersebut gak pernah hilang sepenuhnya.
9. Lady Gaga dua kali gagal dalam hubungan percintaan

Kisah cinta Lady Gaga gak semulus yang dibayangkan banyak orang. Ia pernah putus-nyambung selama 6 tahun dengan sesama musisi bernama Lüc Carl. Pertemuan mereka terjadi di New York, tepat sebelum Lady Gaga sukses di industri musik dan berlanjut hingga 2011. Lagu "Yoü and I" ditulis Lady Gaga untuk menceritakan tentang perpisahan mereka.
Saat syuting video musik untuk lagu tersebut pada 2011, Lady Gaga justru bertemu dengan aktor bernama Taylor Kinney. Taylor berperan sebagai kekasihnya dalam video tersebut. Mereka akhirnya berpacaran dan Taylor melamarnya pada 2015. Namun pada 2016, Lady Gaga mengumumkan perpisahan mereka di Instagram, dengan alasan jarang ketemu karena jadwal padat masing-masing. Banyak yang percaya bahwa lagu balada sedihnya yang berjudul "Million Reasons" adalah kisah tentang hubungan mereka.
Pada 2017, Lady Gaga dekat dengan Christian Carino. Meskipun Lady Gaga sempat merahasiakan kedekatan hubungan mereka, dia akhirnya membocorkan ke publik kalau Christian Carino adalah tunangannya dalam pidato penerimaan penghargaan ELLE Women in Hollywood pada 2018. Sebagaimana yang dijelaskan Us Weekly, Lady Gaga justru membatalkan pertunangannya dengan Christian pada 2019, karena Christian dianggap posesif dan cemburuan.
Lady Gaga kemudian berpacaran dengan filantropis teknologi bernama Michael Polansky sejak 2020. Mereka bertunangan pada 2024 lalu. Michael Polansky bahkan dikreditkan sebagai penulis lagu dan produser eksekutif di album baru Lady Gaga, Mayhem (2024). Mereka juga menulis lagu "All I Need Is Time" bersama.
10. Lady Gaga berjuang melawan penyalahgunaan zat terlarang

Dalam wawancara dengan Howard Stern pada 2011, Lady Gaga mengaku pernah menggunakan ekstasi dan kokain saat berada dalam masa terkelamnya. Namun, ia menyesal pernah menggunakannya, menyebut barang haram itu sebagai "setan." Ia memperingatkan penggemarnya agar gak coba-coba untuk menyentuh barang haram tersebut.
Lady Gaga menceritakan perjuangan serupa dalam sebuah episode Elvis Duran and the Morning Show pada 2013. Ia bilang pernah kecanduan mariyuana, dan menghisap hingga 20 kali sehari. Gak hanya itu, ia juga sering berganti-ganti dari satu zat ke zat lain untuk mengatasi rasa sakit, kecemasan, dan depresinya.
Meskipun Lady Gaga gak lagi bersentuhan dengan narkotika atau opioid, ia mengaku masih mengonsumsi alkohol. Bahkan, lagu hitsnya yang berjudul "Rain on Me" mengisahkan tentang masalah ini.
11. Dua anjing Lady Gaga diculik dan penjaga anjingnya mengalami kekerasan sampai ditembak

Pada 24 Februari 2021, penjaga anjing Lady Gaga bernama Ryan Fischer, diserang dan ditembak sekitar pukul 10 malam saat sedang berjalan-jalan dengan 3 anjing bulldog Prancis milik Lady Gaga di Hollywood, seperti yang dilaporkan The New York Post. Beberapa orang yang gak dikenal awalnya berusaha mengambil paksa anjing-anjing tersebut, tetapi Ryan melawan. Sayangnya, para pelaku membawa kabur dua anjing Lady Gaga bernama Koji dan Gustav. Para pelaku meninggalkan Ryan yang terluka dan berdarah-darah di jalan bersama anjing ketiga Lady Gaga, Miss Asia.
Lady Gaga, yang saat itu sedang berada di Italia untuk syuting film, mengunggah tragedi tersebut di Instagramnya. Ia menulis caption, "Hatiku sakit dan aku selalu berdoa agar keluargaku utuh kembali dengan segala kebaikan." Lady Gaga juga menawarkan hadiah senilai 500.000 dolar AS atau setara dengan Rp8,4 juta untuk siapa saja yang bisa menemukan anjing-anjingnya dengan selamat. Selain itu, Lady Gaga berterima kasih kepada Richard Fischer atas keberaniannya.
Dikutip NPR, Richard Fischer sendiri harus kehilangan sebagian paru-parunya akibat luka tembakan, tetapi ia berhasil selamat. Koji dan Gustav dikembalikan dua hari kemudian oleh seorang perempuan yang mengaku menemukan dua anjing itu terikat di sebuah tiang. Namun, perempuan itu akhirnya ditangkap karena terkait dengan kejahatan tersebut bersama dengan 4 orang lainnya. Mereka dikonfirmasi sebagai anggota geng.
Polisi berspekulasi kalau Richard Fischer menjadi sasaran para penjahat itu karena anjing bulldog Prancis yang dibawanya. Pasalnya, jenis anjing ini sangat mahal. Para tersangka sendiri gak tahu kalau anjing-anjing itu ternyata milik Lady Gaga. Salah satu tersangka didakwa dengan perampokan tingkat dua dan dijatuhi hukuman 4 tahun penjara.
12. Film-film yang dibintangi Lady Gaga punya kesulitannya tersendiri

Dalam episode sebuah siniar milik Marc Malkin bertajuk Just for Variety (2021), Lady Gaga menjelaskan bahwa ia sangat merangkul dan mendalami karakter yang ia perankan dalam film. Saat memerankan seorang pembunuh bernama Patrizia Gucci dalam film House of Gucci (2021), Lady Gaga hidup seperti Patrizia. Ia selalu berbicara dengan aksen Italia yang kental.
Dibandingkan dengan karakter Ally dalam A Star Is Born, Patrizia adalah karakter bermuka dua yang punya kehidupan tragis. Namun, memainkan peran tersebut rupanya membebani kesehatan mental Lady Gaga. Bahkan, ia mengajak perawat psikiatri untuk menemaninya ke lokasi syuting selama beberapa hari terakhir proses syuting.
Dalam film Joker: Folie à Deux (2024), Lady Gaga berperan sebagai Harley Quinn. Lady Gaga kembali membenamkan diri dan emosinya untuk mendalami karakter Lee (Harley Quinn). Hal ini bahkan membuat beberapa orang terdekatnya canggung dengan perubahan sikapnya itu. Wah, totalitas banget, sih! Meski begitu, Joker: Folie à Deux gak sesukses film pertamanya, bahkan cenderung dapat kritik pedas dari kritikus.
13. Lady Gaga hampir kehilangan identitas karena alter egonya

Stefani Germanotta awalnya menciptakan nama Lady Gaga sebagai alter egonya. Pasalnya, Lady Gaga punya kepribadian yang penuh cinta untuk orang lain, percaya diri, dan berbelas kasih pada diri sendiri. Namun seiring berjalannya waktu, alter ego tersebut menjadi identitasnya dan ia merasa bahwa Lady Gaga adalah milik dunia.
Lady Gaga juga mengklaim kalau gaya hidup selebritas berhasil melucuti kemanusiaannya dan merubahnya menjadi semacam robot. Itulah sebabnya, terkadang ia merasa depresi dan takut pada publik. Terlepas dari keberaniannya di depan kamera, menjadi figur di Hollywood bukanlah hal yang mudah bagi Lady Gaga.
Kehidupan Lady Gaga bisa dibilang sangat bergejolak dan kontroversi. Itulah kenapa banyak fansnya yang menganggap Lady Gaga sebagai definisi perempuan kuat. Pengalaman hidup yang berat ini tentunya merubah kepribadian Lady Gaga sebagai perempuan yang semakin cerdas dan bijak, ditengah gempuran yang terus terjadi.
Kegagalan bukan lagi musuh baginya, tetapi sebuah perjalanan hidup yang harus dilaluinya dengan bijak. Lady Gaga pun ingin menginspirasi kaum perempuan agar lebih berani dan mandiri saat menyikapi ketidakadilan.