Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fans

Sempat mengalami depresi dan kecanduan narkotika

Kurt Cobain adalah vokalis band grunge generasi X yang identik dengan kebebasan dan pemberontakan. Lagu-lagu Nirvana cukup sering diputar di radio pada zamannya, bahkan masih terdengar hingga hari ini. Kurt Cobain sendiri besar di Aberdeen, Washington. Dia adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga yang tak utuh (broken home).

Kurt Cobain sangat berbakat sebagai seniman visual (seni rupa). Ia bahkan mendapatkan beasiswa seni di perguruan tinggi. Lalu, ia mendesain kover album Nirvana. Cobain pernah menjadi roadie (teknisi panggung) band Melvins. Dari pengalaman inilah, ia mencoba membuat lagu.

Sayangnya, kehidupan Kurt Cobain tidak semulus kelihatannya. Dia terjerumus ke dalam jurang pekat narkoba, tetapi dia mendapatkan kesempatan hingga mampu membentuk band Nirvana. Dalam beberapa tahun, band Nirvana mampu menjadi pelopor musik grunge.

Namun, tidak ada yang tahu bahwa pada tanggal 5 April 1994, Kurt Cobain melakukan upaya bunuh diri. Polisi menyimpulkan bahwa dia di temukan di rumahnya di Seattle, Washington. Tidak jelas berapa lama Cobain sudah berada di sana sebelum berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Meskipun banyak sahabat dan kerabat panik mencarinya, tubuhnya tidak ditemukan selama dua setengah hari. Lalu, bagaimana kejadian lengkap sebelum kematian Kurt Cobain? Simak kronologi kematian tragis Kurt Cobain berikut.

 

1. Tur terakhir sebelum Kurt Cobain mengakhiri hidupnya

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanscuplikan Kurt Cobain dalam video musik "The Man Who Sold The World" (youtube.com/Nirvana)

Sebulan sebelum Kurt Cobain bunuh diri, Nirvana sedang mengadakan tur keliling Eropa. Di sisi lain, Kurt Cobain didiagnosis mengidap radang tenggorokan dan bronkitis. Dokter memperingatkannya untuk tidak terlalu memaksakan diri saat bernyanyi. Nirvana akhirnya menunda beberapa tur pertunjukannya. Penampilan terakhir mereka adalah di Terminal Einz, Munich, Jerman, pada 1 Maret.

Kurt Cobain berangkat ke Roma dan bertemu dengan istrinya, Courtney Love, penyanyi band Hole, dan bayi perempuan mereka, Frances Bean Cobain. Di hotel di Roma, Cobain menyuruh seseorang untuk membeli Rohypnol di apotek. Setelah itu, Love menemukan Cobain sudah overdosis sampanye dan Rohypnol. Love mengatakan bahwa Cobain juga sempat membakar catatan bunuh diri yang ditulisnya.

I95 Rock mengutip perkataan Dr. Osvaldo Galletta, yang merawat Kurt Cobain. Galletta dengan tegas menyangkal bahwa penyanyi grunge itu mengonsumsi banyak obat penenang. Dia juga menyangkal bahwa obat-obatan yang dibeli Cobain adalah upaya bunuh diri.

2. Kurt Cobain melarikan diri dari tempat rehabilitasi

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fansilustrasi melarikan diri (unsplash.com/@neonbrand)

Courtney Love mengeklaim sebuah pernyataan kepada Rolling Stone bahwa Kurt Cobain pulang dari Roma pada 12 Maret 1994. Kurt Cobain memang sedang berada pada situasi sulit saat itu. Cobain bertengkar dengan Love, manajemen, dan teman-teman band. Narkoba menjadi topik utama mengapa mereka menggurui Cobain.

Anak Kurt Cobain yang bernama Frances Bean Cobain bahkan pernah dititipkan di layanan perlindungan anak karena masalah yang dihadapi orangtuanya. Kecanduan Cobain terhadap obat-obatan terlarang juga membuatnya kehilangan 400 dolar AS atau setara 6,2 juta per hari, sebagaimana yang dirinci The Guardian. Namun, kejadian di Roma membuat kecanduan Cobain terhadap narkoba sudah berada di level tertinggi. Rekan band Nirvana mengatakan bahwa mereka akan membubarkan Nirvana jika Cobain tidak mau menjalani rehabilitasi. Love juga bersumpah akan meninggalkan Cobain jika dia tidak mau berubah bersamanya.

Pada 30 Maret 1994, Cobain mengunjungi rumah sahabatnya, Dylan Carlson, dan meminta senjata untuk jaga-jaga jika ada penyusup yang masuk ke rumahnya. Carlson lantas mengajak Cobain ke Stan's Gun Shop untuk membeli senapan dan sekotak amunisi. Menurut Carlson, hal ini agak aneh mengingat Cobain akan pergi ke L.A. untuk rehabilitasi, tulis The Seattle Times. Carlson meminta agar senjata itu Carlson bawa dulu, tapi Cobain menolak.

Selama beberapa hari pertama di Exodus Recovery Center, sebuah pusat rehabilitasi dengan 20 tempat tidur, Kurt Cobain menjalani rehabilitasinya dengan baik. Dia menelepon Love dan memberitahunya bahwa apa pun yang terjadi sekarang, dia ingin Love tahu bahwa dia telah melakukan yang terbaik. Ini pun menjadi perbincangan terakhir Cobain dengan istrinya di telepon.

Setelah 2 hari, Kurt Cobain meminta izin untuk merokok di luar. Namun, dia justru berniat melarikan diri dengan memanjat tembok setinggi 2 meter. Juru bicara pusat rehabilitasi tersebut mengatakan, "Kami mengawasi pasien kami dengan sangat baik, tetapi ada beberapa yang keluar."

3. Kurt Cobain adalah sosok yang sulit ditebak

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanscuplikan Kurt Cobain dalam video musik Nirvana (youtube.com/Nirvana)

Kurt Cobain pernah mengakui bahwa dia adalah penderita skizofrenia, suka marah, suka mengeluh, dan selalu merasa ingin bunuh diri. Butch Vig, yang memproduseri album Nirvana, Nevermind, menyatakan kepada Rolling Stone, "Kurt bisa saja menjadi sangat ramah, lucu, dan menawan. Lalu, setengah jam kemudian, dia hanya akan duduk di sudut dan menjadi sangat pemurung serta tidak komunikatif."

4. Kurt Cobain kembali ke Seattle

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fansrumah Kurt Cobain di 171 Danau Washington Boulevard Timur, Seattle, Washington (commons.wikimedia.org/Etsy Ketsy)

Ada fakta dalam artikel berjudul "Revisiting the Tragic Last Days of Kurt Cobain" yang ditulis Jacob Nierenberg dalam web Consequence of Sound. Kira-kira seminggu berlalu setelah Kurt Cobain melarikan diri dari pusat rehabilitasi, pada tengah malam 2 April 1994, Cobain mengunjungi temannya Michael DeWitt (alias Cali), mantan pacar Love sekaligus pengasuh Frances Bean, dan pacar DeWitt, penulis Jessica Hopper. Mereka memang tinggal sementara di rumah Cobain saat Cobain dan Love berada di rehabilitasi. Rock NYC menyatakan bahwa mereka bertemu Kurt sekitar pukul 6 pagi dan bercengkerama sambil menyanyikan lagu "Hey Skinhead Girl". Hopper juga sempat meminta Cobain untuk menelepon Love.

Setelah itu, keesokan paginya, Kurt Cobain tidak terlihat lagi di rumah tersebut. Dia hilang begitu saja. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi.

DeWitt merasa janggal dengan pertemuan itu. Dia membahasnya dengan Hopper beberapa hari kemudian. DeWitt belum menceritakan kedatangan Cobain tersebut ketika detektif swasta bernama Tom Grant menyelidiki hilangnya Cobain. Pada 4 April 1994, Hopper merasa mendengar seseorang berjalan di lantai atas. Dia memanggil, tetapi tidak mendapat jawaban.

5. Hilangnya Kurt Cobain setelah kabur dari rehabilitasi

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanspapan tanda Kurt Cobain di Aberdeen, Washington (commons.wikimedia.org/Kira Picabo)

Semenjak kabur dari pusat rehabilitasi, polisi berasumsi bahwa Kurt Cobain berkeliaran di Seattle tanpa tujuan yang jelas. Tak lama setelah dinyatakan hilang dan tidak menghubunginya, Courtney Love menutup kartu kreditnya yang dibawa Kurt Cobain. Maksudnya agar Cobain tidak bisa melakukan transaksi. Namun, hal ini membuat polisi kesulitan untuk mencari Cobain karena hilangnya jejak transaksi dari kartu kredit tersebut. 

The Seattle Times melaporkan bahwa pada 6 April 1994, setelah Cobain meninggal, ada seseorang yang menggunakan kartu kredit tersebut. Pada 8 April, ada transaksi lagi. Namun, jumlahnya tidak terlalu besar.

Semenjak hilangnya Kurt Cobain, banyak saksi yang mengatakan kepada polisi bahwa mereka melihat Cobain di Viretta Park, Capitol Hill, dan di rumah Cobain di Carnation, 40 menit dari Seattle. Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa Cobain sebenarnya berada di rumahnya sendiri di Seattle. Meskipun sudah digeledah, belum juga ketahuan.

6. Courtney Love pada hari-hari hilangnya Kurt Cobain

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan FansCourtney Love di karpet merah di Life Ball 2014, Wina, Austria (commons.wikimedia.org/Manfred Werner)

Courtney Love dipenjara di Los Angeles pada 7 April 1994. Setelah dibawa ke Rumah Sakit Century City karena overdosis, Love didakwa memiliki obat-obatan terlarang, jarum suntik, dan barang curian. Barang yang dicurinya adalah buku resep dokter. Meski begitu, dokternya mengakui bahwa resep itu ketinggalan di kamar Love. Setelah diberikan jaminan, Love memeriksakan dirinya ke Exodus Recovery Center, pusat rehabilitasi yang sama dengan Kurt Cobain yang baru saja melarikan diri.

Setelah Kurt Cobain melarikan diri, Love menyesal. Itu karena ia tidak berada di sana bersama Cobain. Love baru keluar dari Exodus Recovery Center ketika dia mengetahui bahwa mayat Kurt Cobain telah ditemukan di rumah mereka.

Baca Juga: Mengenang Kurt Cobain, Ini 5 Lagu Nirvana yang Layak Kamu Dengarkan

7. Detektif Tom Grant yang menemukan banyak kejanggalan seputar kematian Kurt Cobain

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fansilustrasi investigasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Pada 3 April 1994, Courtney Love menyewa detektif swasta bernama Tom Grant untuk mencari tahu siapa yang mencuri kartu kreditnya. Namun, Grant sudah tahu bahwa kartu itu tidak dicuri, melainkan dibawa Kurt Cobain. Love menyuruh Grant untuk menghubungi Dylan Carlson jika ia ingin mengunjungi rumah Cobain.

Grant sendiri meminta rekannya untuk mengawasi rumah Cobain. Akan tetapi, Love melarangnya dan mengatakan bahwa suaminya bersembunyi di suatu tempat, seperti di hotel mewah. Carlson, sementara itu, memberi tahu Grant bahwa Cobain tidak mungkin menyewa tempat tinggal mahal. Cobain lebih senang di tempat tinggal yang sederhana dan murah. Saat Grant memaksa ingin memasuki rumah mereka di Seattle, Love berkata, "Cali [Michael DeWitt] ada di sana. Dia akan memberi tahu saya jika Kurt Cobain datang."

Grant dan Carlson menggeledah rumah itu beberapa kali dan menemukan pesan dari Cali yang mengecam Cobain. Pesannya tertulis, menurut buku The Murder of Kurt Cobain (2004) yang ditulis Max Wallace dan Ian Halperin, "Kamu brengsek karena tidak menelepon Courtney dan setidaknya memberi tahu dia bahwa kamu baik-baik saja. Dia sangat kesakitan, Kurt, dan paginya dia mengalami 'kecelakaan' lagi serta sekarang dia di rumah sakit lagi."

Ketika mayat Cobain ditemukan, Grant meminta Carlson untuk menjelaskan mengapa dia tidak pernah memberitahunya tentang ruangan kaca di atas garasi. Karena ketidaktahuannya ini, ruangan itu tidak pernah diperiksa oleh Grant. Pada saat Grant tiba di Seattle, Cobain sudah meninggal.

8. Catatan bunuh diri Kurt Cobain?

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fansilustrasi sebuah tulisan di kertas (unsplash.com/Ire Photocreative)

Pada 8 April 1994, sebelum jam 9 pagi, tubuh Kurt Cobain tidak ditemukan oleh Tom Grant, polisi, atau teman Cobain, melainkan ditemukan oleh seorang tukang listrik bernama Gary Smith yang dipanggil Love untuk mengerjakan sesuatu di rumahnya. Selain itu, ditemukan sebuah catatan bunuh diri yang ditulis Cobain untuk Boddah, teman khayalan masa kecil Cobain, sebagaimana yang dicatat All That's Interesting.

Tulisannya dipisahkan menjadi dua bagian. Bagian pertama berbunyi permintaan maaf kepada para penggemarnya. Dia bersyukur atas semua yang telah diberikan kepadanya. Namun, Kurt Cobain sudah terlalu lelah menyembunyikan keterpurukannya dan berpura-pura seolah-olah dia baik-baik saja. Catatan itu sebenarnya tidak mencerminkan pernyataannya yang ingin bunuh diri. Itu hanya permintaan maaf biasa kepada penggemar Cobain.

Bagian bawah suratnya ditulis dengan tulisan yang berantakan. Di sini, Kurt Cobain mengucapkan selamat tinggal kepada istri dan putrinya. Jika dilihat dari tulisannya, bagian pertama catatannya ditulis saat perasaan Cobain tidak bergejolak, sementara catatan bagian bawah ditulis saat emosinya sedang tinggi-tingginya.

9. Diumumkannya kematian Kurt Cobain

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan FansKurt Loder dalam Festival Film Montclair pada 2015 (commons.wikimedia.org/Ron Travisano)

Gary Smith, tukang listrik, menelepon rekan kerjanya dan kemudian menelepon polisi saat ia menemukan tubuh Kurt Cobain yang bersimbah darah. Polisi tidak langsung memberitahukan publik bahwa Kurt Cobain telah bunuh diri. Namun, rekan kerja Smith menelepon KXRX-FM, sebuah stasiun radio di Seattle. Dia memberi tahu bahwa Kurt Cobain ditemukan meninggal bunuh diri. Seperti yang dikatakan Mary Reimer, DJ yang menjawab panggilan tersebut, "Menyiarkan informasi ini merupakan keputusan yang menakutkan. Kami bukan stasiun berita."

Akhirnya, setelah diambil sidik jarinya, mereka menyatakan bahwa itu adalah mayat Kurt Cobain. Ibu dan saudara perempuan Cobain tidak mendengar kabar kematiannya dari polisi. Sebaliknya, informasi tersebut datang dari media. Publik memang mendengar berita itu dari Kurt Loder, seorang VJ di MTV News

10. Respons penggemar dan keluarga saat mengetahui Kurt Cobain meninggal bunuh diri

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanscuplikan Kurt Cobain dalam video musik Nirvana (youtube.com/Nirvana)

Banyak yang beranggapan bahwa Courtney Love tidak terlihat bersimpati atau berduka atas kematian suaminya. Dia bahkan tidak kaget, hanya marah. Banyak fakta yang dilaporkan MTV didapatkan langsung dari mulut Love. Tim produksi jaringan TV tersebut menyatakan bahwa Love adalah sumber terbaik.

Teman dan keluarga Cobain tidak yakin dengan pernyataan bunuh diri yang ditulis Kurt Cobain. Ya, Cobain memang punya masalah, tapi dia terlihat sudah banyak berubah secara emosional dibandingkan sebelumnya. Dia sangat antusias dengan kariernya setelah Nirvana bubar dan ingin berkolaborasi dengan Michael Stipe. Cobain pun sangat menyayangi putrinya, Frances Bean Cobain.

Menurut hasil autopsi, tim autopsi sangat yakin bahwa Cobain telah meninggal pada 5 April 1994, tetapi laporan polisi menyatakan bahwa ada dua orang yang bersaksi bahwa mereka bertemu dengan Cobain pada 6 April 1994. Pada saat itu, baik Michael DeWitt dan Jessica Hopper telah keluar dari rumah tersebut. Jadi, tidak ada yang dapat menguatkan kesaksian itu. 

11. Mengenang kepergian Kurt Cobain

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanstugu peringatan Kurt Cobain di Aberdeen, Washington (commons.wikimedia.org/Kira Picabo)

Penggemar Kurt Cobain menelepon ke stasiun TV atau radio yang mau mendengarkan mereka. Mereka meminta agar lagu-lagu Nirvana terus diputar dan mengumpulkan orang lain yang sama sedihnya dengan mereka. Para DJ dengan senang hati menurutinya dan memahami pukulan psikis yang dialami para penggemar Nirvana.

Sehari setelah tubuh Kurt Cobain ditemukan, Courtney Love mengadakan upacara peringatannya yang dihadiri 7 ribu penggemar Kurt Cobain. Dia membagikan beberapa pakaian Kurt Cobain. Love juga membacakan bagian dari catatan bunuh diri Cobain kepada mereka sambil mendengarkan beberapa kalimat Cobain yang lebih puitis. Lalu, mereka membakar kemeja flanel mereka, yang merupakan simbol gerakan grunge.

Pada 10 April 1994, diadakan upacara peringatan untuk teman dan keluarga Cobain di Seattle Unity Church. Jenazah Cobain tidak hadir dalam upacara tersebut karena masih diperiksa medis. Jenazah Kurt Cobain kemudian dikremasi dan Love menyebarkan sebagian abunya di sebuah biara Buddha di Ithaca, New York, dan beberapa di Washington. Berdasarkan laporan NME, sisanya ditaruh di dalam tas berbentuk boneka beruang merah muda milik Love, tetapi dicuri pada 2008.

12. Peristiwa setelah kematian Kurt Cobain

Sempat Menghilang, Kematian Tragis Kurt Cobain Dipertanyakan Fanscuplikan Kurt Cobain dalam video musik Nirvana (youtube.com/Nirvana)

Beberapa minggu setelah Kurt Cobain bunuh diri, band Hole merilis album mereka yang berjudul Live Through This. Seattle Crisis Clinic (layanan pengaduan) menerima sekitar 100 panggilan. Ini terjadi pada hari ketika Kurt Cobain dilaporkan meninggal. 

Lalu, seorang pemuda berusia 28 tahun bernama Daniel Kaspar bunuh diri pada 10 April 1994. Sebelumnya, Kaspar menghadiri acara peringatan kematian Kurt Cobain yang dihadiri 5 ribu orang di Space Needle Seattle. Di Turki Selatan, seorang penggemar berusia 16 tahun mengalami depresi sejak Kurt Cobain meninggal. Dia bunuh diri saat musik Nirvana diputar.

Jurnalis Ian Halperin, yang menulis buku Who Killed Kurt Cobain?, menyebutkan bahwa jumlah kasus bunuh diri yang terinspirasi dari Kurt Cobain tercatat sekitar 200 orang pada 2019. Tom Grant menyatakan bahwa hingga hari ini, Courtney Love menganggap bahwa Cobain dibunuh. Hal ini dilakukan untuk memberikan keadilan bagi mereka yang bunuh diri karena terinspirasi oleh Kurt Cobain.

Kematian Kurt Cobain ditandai sebagai tonggak sejarah yang cukup brutal bagi generasi X. Ini sama seperti banyak orang yang menderita dan terpuruk setelah pembunuhan John Lennon. Para penggemarnya harus kehilangan seseorang yang mereka jadikan lambang sebuah gerakan.

Siapa pun bisa mengalami gangguan kecemasan, stres, hingga depresi, termasuk dirimu. Namun, bunuh diri tidak akan pernah bisa jadi solusi atas permasalahan hidup. Kalau butuh dukungan kesehatan mental dan psikososial, kamu bisa menghubungi nomor +628113855472 (Love Inside Suicide Awareness).

Baca Juga: Kilas Balik, 10 Potret Kurt Cobain di Atas Panggung yang Melegenda

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya