TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sisi Kehidupan yang Diangkat dalam Film Pemandi Jenazah

Peran pemandi jenazah tidak mudah

cuplikan film Pemandi Jenazah (instagram.com/aghninyhaque)

Sesuai judulnya, Pemandi Jenazah mengisahkan kehidupan seorang pemandi jenazah dengan tantangannya sendiri. Film arahan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini baru saja rilis pada Kamis (22/02/2024). Berdasarkan kisah nyata, film ini mengikuti perjalanan Lela (Aghniny Haque) yang menghadapi kehilangan ibunya, Bu Siti (Djenar Maesa Ayu).

Saat memandikan ibunya, Lela menemukan kejanggalan yang menimbulkan pertanyaan, terutama setelah mengetahui bahwa kematian ibu-ibu lain di kampung juga mengalami pola yang sama. Dengan tekad kuat, Lela memulai penyelidikan untuk mencari kebenaran di balik kematian ibunya yang mungkin terhubung dengan kejadian-kejadian tersebut.

Namun, di balik alur misteri yang menegangkan, film horor ini juga menggambarkan sisi kehidupan pribadi seorang pemandi jenazah. Melalui cerita ini, penonton diajak untuk menyelami dinamika emosional dan tantangan yang dihadapi karakter utama. Sebelum melanjutkan membaca, perlu diperhatikan bahwa artikel ini mengandung spoiler, ya!

Baca Juga: 5 Aktor Lawan Main Aghniny Haque di Film Horor Indonesia

1. Alasan seseorang menjadi pemandi jenazah

cuplikan Aghniny Haque di film Pemandi Jenazah (instagram.com/aghninyhaque)

Pemandi jenazah ini tidak dapat disebut sebagai tugas atau profesi yang menarik dan menyenangkan yang menjadi impian banyak orang. Seperti yang dialami Lela, yang awalnya menolak untuk mengambil alih tugas turun-temurun dari neneknya.

Sayangnya, Lela tidak memiliki banyak pilihan. Hal ini bukan hanya karena tugas tersebut merupakan bagian dari warisan keluarganya, tetapi karena tidak ada lagi pemandi jenazah lain di daerah tersebut. Dengan pengetahuan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh tetangganya, Lela dianggap layak untuk menggantikan ibunya sebagai pemandi jenazah. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan seseorang memilih tugas yang berhubungan dengan kematian ini.

2. Tantangan saat memandikan anggota keluarga sendiri

cuplikan Lela berduka di film Pemandi Jenazah (instagram.com/aghninyhaque)

Sebagai anak, tugas memandikan jenazah menjadi prioritas utama bagi Lela, sesuai ajaran agama Islam yang diperlihatkan dalam film tersebut. Keintiman antara ibu dan anak juga terwujud melalui sentuhan-sentuhan terakhir, menciptakan momen tak terlupakan meskipun diwarnai kesedihan. Selain itu, menjaga privasi bagian tubuh ibunya menjadi lebih aman bersama keluarga sendiri.

Bagi para pemandi jenazah, menjaga profesionalisme di tengah emosi pribadi adalah suatu keharusan, meskipun mereka mungkin telah melakukan tugas tersebut berulang kali. Setiap pengalaman tetap memicu emosi tersendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa proses memandikan jenazah anggota keluarga bukan sekadar kewajiban agama, melainkan kesempatan terakhir untuk menjalin hubungan dengan orang yang telah berpulang. Oleh karena itu, meskipun sulit, proses ini dijalani dengan penuh penghormatan, cinta, dan pengabdian.

3. Kebiasaan pribadi setelah selesai memandikan jenazah

cuplikan film Djenar Maesa Ayu sebagai Bu Siti di film Pemandi Jenazah (instagram.com/djenarmaesaayu)

Mengangkat tema ini membuka ruang bagi penjelajahan yang mendalam, termasuk kebiasaan pribadi para pemandi jenazah. Karena jarang dibahas, hal ini menjadi aspek menarik yang layak untuk dieksplorasi, terutama karena memperlihatkan sisi kemanusiaan yang kompleks dalam konteks tugas yang mereka emban.

Dalam kasus ini, Bu Siti, ibu Lela, mengajarkan kepada anak-anaknya, Lela dan Arif (Ibrahim Risyad), untuk membakar pakaian atau barang-barang yang berkaitan dengan jenazah yang telah dimandikan. Bu Siti menegaskan pentingnya untuk tidak dihantui rasa penasaran setelah memandikan jenazah.

Namun, sikap ini berbeda dengan tindakan yang dilakukan oleh Lela. Ia mulai mengumpulkan barang-barang yang dianggapnya sebagai bukti dalam menyelidiki misteri yang sedang ia telusuri.

Ketika Arif mengetahuinya, ia mengingatkan ajaran ibunya dan menentang tindakan kakaknya. Melalui dinamika ini, Pemandi Jenazah menyoroti tidak hanya kebiasaan pribadi pemandi jenazah, tetapi juga perjalanan personal yang kompleks dalam menghadapi antara tugas dan kewajiban yang ditanamkan oleh ibunya, serta dorongan untuk mencari kebenaran yang lebih luas.

Baca Juga: 10 Profesi Menantang di Film Horor Indonesia, Ada Pemandi Jenazah

4. Komitmen pribadi untuk menjaga rahasia jenazah

cuplikan ibu-ibu mengobrol di film Pemandi Jenazah (instagram.com/ruthmarini18)

Disebut sebagai salah satu tugas mulia, menjadi pemandi jenazah adalah tanggung jawab besar dalam mengantarkan seseorang dari kehidupan ini ke kehidupan selanjutnya. Dalam mengeksplorasi tugas yang diemban oleh seorang pemandi jenazah, kita dapat melihat bahwa tanggung jawab tersebut lebih dari sekadar tugas fisik.

Pemandi jenazah juga harus menghormati dan menjaga martabat orang yang telah meninggal. Mereka harus menangani setiap langkah dengan penuh rasa hormat dan kelembutan, memastikan bahwa proses pemakaman dan penguburan dilakukan dengan sopan sesuai dengan tuntutan agama atau keyakinan keluarga jenazah.

Selain itu, menjaga kepercayaan keluarga merupakan komitmen pribadi yang tak terpisahkan dalam pekerjaan seorang pemandi jenazah seperti Lela. Menjaga kehormatan almarhum tidak hanya untuk menghargai mereka yang telah tiada, tetapi juga untuk mencegah fitnah dan melindungi citra diri pemandi jenazah serta kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat.

Verified Writer

Davrean Dita

Just a sleepy writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya