TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Attack on Titan: 5 Hal yang Mendorong Eren untuk Memulai Rumbling

Jika hal ini tidak terjadi, akankah Rumbling dapat dicegah?

Rumbling (dok. MAPPA/Attack on Titan: The Final Season)

Seperti yang kita ketahui, Rumbling adalah peristiwa terbesar yang pernah terjadi dalam seri Attack on Titan. Dalam peristiwa ini, Eren Yeager menggunakan kekuatan Founding Titan untuk melepaskan ratusan ribu Titan Tembok dan menginjak-injak dunia.

Tentu saja, Eren tidak melakukan ini tanpa alasan. Eren memiliki alasan dan ada beberapa hal yang mendorongnya untuk melakukan genosida tersebut. Berikut ini adalah lima hal yang mendorong Eren untuk memulai Rumbling. Simak ulasan berikut.

1. Obsesinya kepada kebebasan

Eren Yeager (dok. MAPPA/Attack on Titan)

Sejak seri dimulai, Eren sudah ditampilkan sebagai orang yang terobsesi dengan kebebasan. Eren menganggap bahwa semua manusia memiliki kebebasan untuk hidup seperti yang mereka inginkan dan pergi ke mana saja yang mereka inginkan.

Hidup di dalam tembok membuat Eren merasa bahwa kebebasannya sudah direnggut. Eren menganggap bahwa hidup di dalam tembok tidak ada bedanya dengan hewan ternak yang selalu dikurung di dalam kandang. Oleh karena itu, Eren sangat membenci Titan dan dirinya ingin membasmi Titan untuk merebut kembali kebebasan umat manusia.

Baca Juga: Penjelasan Ending Attack on Titan, Tidak Ada Lagi Titan?

2. Kematian ibunya

Eren menyaksikan ibunya dimakan oleh Titan. (dok. Crunchyroll/Attack on Titan)

Perubahan psikologi Eren pertama dapat terlihat saat dirinya kehilangan ibunya. Pada episode pertama, Titan berhasil menerobos masuk dan menghancurkan Shiganshina. Serangan tersebut tidak hanya membuat Eren kehilangan kampung halamannya, tetapi juga ibunya.

Saat itu, Eren masih kecil sehingga dirinya tidak dapat berbuat apa-apa selain menyaksikan kematian ibunya. Sementara Eren sudah sangat membenci Titan karena merasa kebebasannya sudah diambil, kebencian Eren semakin membesar setelah melihat ibunya dimakan oleh Titan.

3. Pengkhianatan Reiner dan Bertholdt

Reiner mengungkapkan identitas aslinya. (dok. Netflix/Attack on Titan)

Hubungan antara Eren, Reiner, dan Bertholdt memang sangat kompleks. Pada awalnya, mereka adalah teman dekat di Pasukan Pengintai. Namun, Reiner kemudian mengungkapkan pengkhianatannya. Reiner dan Bertholdt sebenarnya adalah prajurit Marley yang dikirim ke Paradis untuk mencuri Founding Titan.

Dengan pengakuan tersebut, terungkap bahwa Reiner dan Bertholdt juga secara tidak langsung bertanggung jawab atas kematian ibu Eren. Pengkhianatan tersebut bisa menjadi salah satu hal yang menginspirasi Eren untuk melakukan Rumbling.

Sebelum melakukan invasi di Liberio, Eren mengatakan bahwa dirinya dan Reiner tidak ada bedanya. Keduanya saling menyerang satu sama lain hanya untuk melindungi kampung halaman mereka.

4. Pengetahuannya terhadap dunia luar

Eren bertanya kepada Armin tentang kebebasan. (dok. MAPPA/Attack on Titan)

Setelah berhasil pergi ke ruang bawah tanah keluarga Yeager, misteri tentang dunia akhirnya terungkap. Ternyata, Paradis hanyalah pulau terpencil yang terisolasi dari peradaban dunia. Terdapat juga teknologi yang canggih di luar tembok.

Saat Eren dan Pasukan Pengintai tiba di pantai untuk pertama kalinya, Eren bertanya kepada Armin akankah mereka bebas jika mereka menyingkirkan musuh yang ada di seberang lautan. Bisa jadi bahwa itu adalah pertama kalinya Eren memikirkan tentang Rumbling.

Baca Juga: Attack on Titan: 5 Kenyataan Pahit dalam Menjadi Seorang Titan Shifter

Verified Writer

Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya