5 Karakter dengan Latar Belakang Tragis dalam Seri Fullmetal Alchemist

2. Van Hohenheim

Meskipun Van Hohenheim dikenal sebagai ayah yang buruk karena sudah meninggalkan keluarganya, namun Hohenheim memiliki alasan yang masuk akal mengapa dirinya melakukan hal tersebut.

Pada awalnya, Hohenheim adalah seorang budak di Kerajaan Xerxes. Kehidupan Hohenheim mulai berubah setelah seorang Homunculus, Father, memberinya nama, pengetahuan, dan bahkan keabadian dengan mengorbankan jutaan nyawa orang Xerxes.

Hohenheim mengetahui bahwa keabadiannya didapatkan dengan cara yang salah, dan dirinya tidak pernah berhenti merasa bersalah akan hal tersebut. Kemudian, Hohenheim harus menghabiskan waktu bertahun-tahun, meninggalkan keluarganya, untuk mengistirahatkan jiwa-jiwa yang menjadi korban kekejaman Father dan menghetikan rencana jahat Father selanjutnya.

3. Elric bersaudara

Meskipun Ed dan Al dibesarkan tanpa kehadiran ayahnya, namun pada awalnya mereka hidup bahagia bersama ibunya, Trisha Elric. Namun, mereka mulai menjadi anak yang kesepian setelah Trisha meninggal karena sebuah wabah.

Mengetahui bahwa Trisha adalah orang yang paling berharga, Ed dan Al mencoba untuk menghidupkan kembali ibunya dengan melakukan Transmutasi Manusia. Meskipun mereka sangat genius dalam bidang sains, namun mereka masih terlalu kecil untuk mengetahui bahwa Transmutasi Manusia adalah hal yang tabu.

Alih-alih mendapatkan ibunya kembali, Ed malah kehilangan salah satu kakinya, sementara Al kehilangan seluruh tubuh dan jiwanya. Demi mengembalikan jiwa adiknya dan menyegelnya dalam baju zirah, Ed akhirnya harus mengorbankan salah satu tangannya.

Penderitaan mereka tidak hanya berhenti di situ saja, karena petualangan mereka sebagai Alkemis Negara hanya membawa mereka untuk menghadapi hal-hal yang lebih mengerikan lagi.

4. Winry Rockbell

Terlepas dari kepribadiannya yang ceria dan menyenangkan, Winry sebenarnya memiliki latar belakang yang cukup tragis. Winry harus kehilangan kedua orangtuanya saat mereka bertugas di Perang Ishvalan. Saat itu, orangtua Winry terbunuh saat mereka bekerja sebagai dokter yang secara sukarela membantu para Ishvalan yang terluka.

Namun, hal yang membuat Winry menjadi karakter paling tangguh dalam seri ini adalah di mana dirinya tidak membiarkan kesedihannya mengubahnya menjadi orang yang jahat. Sebaliknya, Winry justru terinspirasi dari pekerjaan orangtuanya, dan ingin menyelamatkan banyak orang.