TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Besar Antara Anime dan Manga Akame ga Kill!

Di manga, Tatsumi gak mati, lho!

Night Raid (dok. Crunchyroll/Akame ga Kill!)

Pertama kali dirilis pada 2014, Akame ga Kill! adalah salah satu anime terbaik yang diproduksi oleh studio White Fox. Anime ini menceritakan tentang Tatsumi yang pergi ke ibu kota untuk mencari uang dan membantu desanya yang sekarat. Namun, setelah mengetahui bahwa Kekaisaran adalah negara yang korup, Tatsumi memutuskan untuk bergabung dengan organisasi revolusioner, yaitu Night Raid.

Meskipun anime ini diadaptasi dari manga berjudul sama, seri ini memiliki perbedaan besar pada versi anime dan manganya. Mau tahu perbedaan apa saja pada anime dan manga seri ini? Simak ulasan berikut.

1. Alih-alih mati, Tatsumi berubah menjadi naga dalam manga

Tatsumi berubah menjadi naga. (dok. Square Enix/Akame ga Kill!)

Dalam pertarungan terakhir antara Tentara Revolusioner dan Kekaisaran, Tatsumi harus berhadapan dengan Kaisar. Keduanya sama-sama menggunakan Teigu dengan Kaisar menggunakan Shikoutazer, sementara Tatsumi menggunakan Incursio.

Dalam anime, Tatsumi berakhir dengan mengorbankan nyawanya demi melindungi masyarakat Kekaisaran. Namun, dalam versi manga, Tatsumi menyatu dengan Incursio sehingga dirinya berubah menjadi naga. Pada awalnya, Tatsumi sempat kehilangan akal sehatnya. Beruntungnya, Tatsumi berhasil disadarkan kembali oleh Akame.

Baca Juga: 5 Karakter Anime Terbaik yang Mengalami Amnesia, Siapa Saja?

2. Perbedaan pada tujuan perjalanan Akame

Akame berpisah dengan Leone. (dok. Studio White Fox/Akame ga Kill!)

Baik dalam anime maupun manga, Akame pergi ke negeri timur setelah pertempuran antara Night Raid dan Kekaisaran usai. Namun, Akame memiliki tujuan yang berbeda untuk perjalanannya. Dalam anime, Akame pergi agar publik dapat menyalahkannya atas kekacauan yang disebabkan oleh kelompoknya.

Sementara itu, dalam manga, Akame melakukan perjalanannya karena dirinya tidak ingin Kekaisaran mengetahui bahwa Tentara Revolusioner mempekerjakan seorang pembunuh. Setibanya di sana, Akame juga mencari obat untuk kutukan pedangnya sambil mencari cara untuk mengembalikan Tatsumi menjadi manusia.

3. Perdana Menteri Honest mendapatkan nasib yang lebih mengerikan dalam manga

Leone membunuh Honest. (dok. Studio White Fox/Akame ga Kill!)

Tidak diragukan lagi, Perdana Menteri Honest adalah karakter yang paling dibenci dalam seri ini. Honest memanfaatkan Kaisar yang masih sangat muda dan mengubah Kekaisaran menjadi negara yang korup hanya untuk kepentingan pribadinya.

Honest memang mendapatkan akhir yang tragis baik dalam anime maupun manga. Hanya saja, kematian Honest jauh lebih sadis dan brutal dalam versi manganya. Dalam anime, Honest bertarung dengan Leone, kemudian mati setelah Leone menghancurkan tengkoraknya.

Sementara dalam manga, Leone melempar Honest dari balkon dan dirinya ditangkap oleh Tentara Revolusioner. Oleh Tentara Revolusioner, Honest kemudian dimutilasi dan disiksa hingga mati.

4. Terdapat satu arc yang dilewatkan oleh anime

Wild Hunt (dok. Square Enix/Akame ga Kill!)

Meskipun sebagian cerita anime diadaptasi dari manga, ada satu arc yang dilewatkan oleh anime, yaitu arc Perburuan Liar. Arc ini berfokus pada kelompok bernama Wild Hunt yang bertugas untuk memburu kelompok Akame.

Wild Hunt sendiri dipimpin oleh putra Honest, yaitu Syura. Meskipun Syura juga muncul dalam anime, anime sama sekali tidak menampilkan arc Perburuan Liar. Hal ini sangat disayangkan karena Wild Hunt memiliki peran penting bagi seri.

Baca Juga: [REVIEW] Komi Can't Communicate—Sulitnya Punya Masalah Komunikasi

Verified Writer

Arya Nenggala

karyakarsa.com/aryanenggala

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya