TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tayang di Disney+ Hotstar, 5 Fakta Susi Susanti: Love All

Laura Basuki latihan selama enam bulan! #IDNTimesHype

Laura Basuki (instagram.com/filmsusisusanti)

Susi Susanti: Love All kembali tayang di platform streaming video Disney+ Hotstar pada 1 Januari 2021. Rilis pada Oktober 2019 di bioskop, film biopic ini menceritakan perjalanan hidup atlet bulu tangkis legendaris Susi Susanti hingga meraih medali emas pertama di Olimpiade Musim Panas 1992 Barcelona.

Para pemeran dan kru berbagi cerita soal proses pengerjaan di balik layar, mulai dari rekaman yang panjang hingga persiapan khusus Dion Wiyoko dan Laura Basuki dalam memerankan kedua tokoh utama. Ini adalah beberapa fakta mengenai Susi Susanti: Love All.

1. Debut Sim F sebagai sutradara film panjang

Poster Susi Susanti: Love All untuk Disney+ Hotstar (instagram.com/filmsusisusanti)

Susi Susanti: Love All menandakan debut Sim F. sebagai sutradara untuk film panjang. Berawal dari sutradara untuk acara komersial di televisi, ia melihat beberapa perbedaan antara kedua proyek ini. Salah satunya adalah pengarahan para pemeran di setiap adegan.

"Kalau di komersial mungkin saya bisa memberikan contoh (kepada para pemeran), tapi kalau di film sangat berbeda, di mana harus collab antara director dan pemain," ujar Sim dalam Media Gathering Susi Susanti: Love All pada Selasa (5/1/2021) via Zoom.

Meski cukup menantang, ia juga bersyukur dapat bekerja sama dengan para pemeran dan kru yang berbakat.

"Thanks God bisa dapat pemain yang bagus-bagus, seperti Laura dan Dion, jadi PR saya lebih enteng ketika men-direct film ini." tambah Sim.

2. Proses pembuatan film yang cukup lama

Moira Tabina Zayn (instagram.com/filmsusisusanti)

Menurut Dion Wiyoko dan Laura Basuki, film ini adalah proyek terpanjang selama karier mereka sebagai aktor. Proses pembacaan naskah film ini memakan waktu dua bulan dan proses syuting berlangsung hampir dua bulan.

Baca Juga: 5 Pesan Moral dalam Film "Susi Susanti" yang Bisa Kamu Ambil

3. Persiapan Dion Wiyoko dan Laura Basuki di film ini

Susi Susanti dan Laura Basuki (instagram.com/filmsusisusanti)

Memerankan dua tokoh legendaris Tanah Air bukanlah hal yang mudah. Baik Laura Basuki maupun Dion Wiyoko harus melewati persiapan panjang agar dapat menampilkan sosok Susi Susanti dan Alan Budikusuma di layar lebar secara maksimal. Namun, proses persiapan ini tetap berkesan bagi mereka.

Sebagai seseorang yang jarang sekali bermain bulu tangkis, Laura menghabiskan waktu sekitar enam bulan untuk latihan di bidang olahraga ini, termasuk menonton pertandingan bulu tangkis secara langsung. Ia juga berkesempatan untuk dilatih oleh Liang Chiu Sia, atlet bulu tangkis senior dan pelatih Susi Susanti, serta bertemu langsung dengan Susi.

"Itu adalah salah satu kelebihan bermain di film biopic yang orangnya masih ada, jadi aku bisa ngobrol-ngobrol, bisa diskusi, dan selebihnya karena persiapannya cukup panjang, ketika syuting, ya berjalan dengan sewajarnya saja. "pungkas Laura.

Berperan sebagai Alan Budikusuma, Dion Wiyoko menghabiskan waktu selama empat bulan untuk latihan bermain bulu tangkis. Ia juga berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Alan, Susi, dan Liang Chiu Sia mengenai perannya.

"Kita bisa tanya secara langsung pertandingan-pertandingannya itu pengalamannya seperti apa, jadi kita observasinya cukup dalam sih dan dikasih waktu cukup lama untuk mempersiapkan film ini." jelas Dion.

4. Chemistry antara kedua pemeran

Dion Wiyoko dan Laura Basuki (instagram.com/filmsusisusanti)

Berperan sebagai pasangan di Susi Susanti: Love All, Laura mengaku senang dapat bekerja sama dengan Dion. Keduanya dapat membangun chemistry dengan mudah selama proses pembuatan film ini. Sebelumnya, mereka juga pernah bermain di Haji Backpacker dan Love and Faith.

5. Pesan yang disampaikan melalui film ini

Laura Basuki (instagram.com/filmsusisusanti)

Selain berkesan bagi dirinya, Laura Basuki menganggap bahwa film ini juga menggambarkan semangat dan nasionalisme dari sosok Susi Susanti yang berkesan bagi para penonton.

"Sebenarnya yang di-capture dari film ini bukan hanya permainan badminton atau pertandingannya saja, tapi juga tentang semangat juang dia dan kecintaan dia terhadap Indonesia dan olahraga." pungkas Laura.

Dion Wiyoko juga menambahkan bahwa film ini sangat tepat untuk disiarkan pada awal 2021, karena dapat memotivasi para penonton untuk bersikap optimis di tahun yang baru ini.

"Mungkin dengan nonton film ini juga bisa menginspirasi dan memotivasi bahwa kita tuh masih bisa optimis, seperti yang difilmkan tokoh Susi Susanti, bahwa bagaimana pun besarnya tantangan yang dijalani, tapi (beliau) bisa melewatinya dengan sukses dan sampai saat ini bisa menjadi legend." ujar Dion.

Baca Juga: Review Film Susi Susanti-Love All: Perjuangan Sang Legenda Bulutangkis

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya