TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bertema Thriller Psikopat, 7 Fakta Menarik Film I, Will, dan Survive 

I Will Survive bahas isu-isu yang masih dianggap tabu

Poster film I Will Survive (dok. Klik Film)

Setelah sukse dengan Devil on Top, Anggy Umbara kembali merilis film trilogi terbarunya yang berjudul I, Will, dan Survive. Dalam tiga film ini, Anggy Umbara turut menggandeng Omar Daniel, Morgan Oey, Onadio Leonardo, Amanda Rigby, dan Anggika Bolsterli sebagai pemeran utamanya.

Meskipun tiga film ini memiliki alur dan mengangkat masalah yang berbeda, cerita dari setiap karakternya akan berhubungan satu sama lain. Sudah bisa ditonton di Klik Film, berikut fakta-fakta menarik dari film I Will Survive.

1. Sinopis film trilogi I Will Survive

Poster film I Will Survive (dok. Klik FIlm)

Kisah dari film pertamanya yang berjudul I  berfokus pada karakter Sanjaya (Omar Daniel). Kehilangan istri (Amanda Rigby) yang sangat ia cintai membuat kepribadian Sanjaya berubah drastis. Dari seorang pribadi yang hangat, kini ia menjadi seorang penembak jitu yang tidak mengenal kata ampun.

Cerita dari Andra (Morgan Oey) akan dibahas dalam film keduanya yang berjudul Will. Andra merasa ia selalu stres karena masalah rumah tangganya dengan Vina (Anggika Bolsterli) dan juga masalah pekerjaan. Ia pun akhirnya bersepeda di tengah hutan dengan kecepatan yang tinggi. Andra yang tiba-tiba teringat dengan sang anak dan mulai kehilangan fokus sehingga terjatuh dan mengalami patah tulang.

Akhirnya pada film ketiga yang berjudul Survive, istri dari Andra, Vina (Anggika Bolsterli) diculik oleh orang yang tidak dikenal. Tak hanya seorang diri, ia juga diculik bersama seorang wanita bernama Mila (Amanda Rigby) yang merupakan istri dari Sanjaya. Kedua wanita itu mau tidak mau harus membebaskan diri secepat mungkin dari tawanan seorang psikopat bertopeng misterius (Onadio Leonardo).

2. Tentang film I Will Survive

Konferensi Pers Gala Premiere film I Will Survive (dok. Klik Film)

Seperti yang kita ketahui, trilogi I Will Survive ini merupakan film bertema psikopat. Anggy Umbara, selaku produser, mengaku bahwa dirinya memang sudah lama ingin memproduksi film bergenre thriller. 

Ia menjelaskan bahwa cerita film ini memang sudah cukup lama terpikirkan olehnya dan kebetulan ia memang sedang tidak memproduksi film baru saat itu. "Karena ada kesempatan jadi langsung gue eksekusi tiga-tiganya" ujar Anggy. 

Baca Juga: 15 Rekomendasi Film Horor Thailand yang Bikin Jantung Copot

3. Judul yang tersinpirasi dari soundtrack

Poster film I, Will, dan Survive (instagram.com/umbarabrothers)

Untuk mengiringi trilogi I Will Survive ini, Anggy Umbara dan Falcon Pictures menggandeng musisi terkenal, yaitu Bondan Prakoso. Menariknya, lagu yang dibawakan oleh Bondan Prakoso ini memiliki judul yang sama dengan trilogi filmnya sendiri, yaitu I Will Survive.

Selanjutnya, Anggy Umbara mengungkapkan bahwa judul awal dari film ini bukanlah I Will Survive. Namun, ketika mereka mendengarkan lagu soundtrack yang dibawakan oleh Bondan Prakoso, mereka memutuskan untuk mengubahnya menjadi I, Will, dan Survive. "Karena menurut gue soundtrack-nya ini sangat relevan dengan cerita dari filmnya sekaligus masa sekarang. Dimana kita harus bisa survive di masa pandemi" tutur Anggy. 

4. Kesan dan pesan para pemain trilogi film I Will Survive

Konferensi Pers Gala Premiere film I Will Survive (dok. Klik Film)

Saat ditanya tentang kesan dan pesan mereka menjadi bagaian dari trilogi I Will Survive, semua pemain dengan kompak mengaku bahwa project ini sangatlah menantang dan menyenangkan karena menjadi project bergenre thriller pertama bagi mereka semua.

Morgan Oey mengaku sangat excited karena ini merupakan project pertama untuknya di masa pandemik. Selain itu, karakter Andra yang ia perankan adalah seorang pesepeda gunung, yang mengharuskan dirinya untuk mempelajari bagaimana menjadi pesepeda gunung yang baik. "Pastinya ada banyak tantangannya sih, termasuk tantangan fisik juga," ujar Morgan.

5. Persiapan khusus para pemain untuk mendalami karakter

Konferensi Pers Gala Premiere film I Will Survive (dok. Klik Film)

Onadio Leonardo:

Gue pas pertama kali baca scriptnya,  shock. Tapi dari dulu emang pengen banget dapet peran yang kayak gini. Semua prosesnya menyenangkan, mulai dari workshop, observasi, reading juga mateng banget. Gue juga sering ngobrol sama mas Anggy dan gue selalu dikasih kebebasasan buat explore. Super fun!

Omar Daniel:

Banyak persiapan sih, karena karakternya  Sanjaya ini banyak mengalami hal-hal berat, gelap, nyesek bangetlah kalau bisa dibilang. Sebelum mulai syuting sempet survey, banyak nonton film, sempet belajar nembak di asrama militer, nonton video video kehilangan biar bisa ngerasain sakitnya kehilangan, suffer , painnya, nonton referensi video di YouTube juga. Banyak ngobrol sama mas Anggy soal mood-nya dan karakternya.

Morgan Oey:

Andra ini kan ceritanya jatoh pas naik sepeda dan ga bisa gerak, jadi gue banyak persiapan fisik dan mental. Untuk tantangan secara fisik sih gue harus belajar jadi pesepeda gunung, ditemenin sama mas Anggy juga. Kalau untuk mental dan psikologi gue banyak belajar tentang kehilangan, cara berdamai dengan diri sendiri, redemption, perasaaan depresi karena Andra jatoh di hutan dan kakinya patah. Tapi aman banget syutingnya. 

Amanda:

Kalau aku sih waktu itu dikasih banyak referensi film sama mas Anggy. Selain itu, belajar banyak ekspresi juga, melatih pita suara juga, karena banyak banget adegan aku disiksa.

Anggika Bolsterli:

Aku juga sama dikasih banyak referensi film, aku juga melihat berita tentang sexual issues, nonton film lain juga, banyak tanya sana-sini. Terus mas Anggy bilang ke aku "Kamu nonton aja nangis, coba kamu bayangin gimana perasaan korban, bayangin kamu yang ada di adegan itu". Pokoknya disini aku belajar buat membuka hati aku gimana untuk mempunyai empati yang sangat besar buat wanita wanita di luar sana yang mengalami kejadian kayak gini.

6. Kesulitan selama proses syuting

Poster film I (instagram.com/umbarabrothers)

Menurut Anggy Umbara, ada lumayan banyak kesulitan yang harus mereka hadapi saat proses syuting. Di tengah masa pandemi ini, produksi film yang biasanya terdiri dari kurang labih 150 sampai 200 orang terpaksa harus dipangkas jauh hingga tersisa sekitar 40-an orang saja. Yang mana hal tersebut sangat berpengaruh apalagi untuk waktu produksi yang sangatlah singkat, yaitu 18 hari.

Selain itu, Anggy juga mengungkapkan bahwa selama proses syuting, mereka mengalami gangguan hal-hal spiritual. Ia mengaku bahwa lokasi syutingnya sendiri memang di rumah yang terkenal sangat angker.

Baca Juga: Selain Devil on Top, 5 Film Karya Anggy Umbara Ini Wajib Kamu Tonton

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya