TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik Our Great National Parks

Pentingnya menjaga taman nasional kita

Our Great National Parks (dok. Netflix/Our Great National Parks)

Serial dokumenter yang telah rilis menjelang Hari Bumi ini merupakan bentuk kerja sama Wild Space dengan rumah produksi milik Barack Obama, Higher Ground Productions. Barrack Obama diketahui menjadi produser bersama dengan James Honeyborne dan Tonia Davis.

Mengikuti jejak film dokumenter alam yang lebih dulu populer seperti Planet Earth dan Blue Planet, Our Great National Parks menyoroti flora dan fauna khas taman nasional di lima benua berbeda.

Dari produser yang sama dengan Blue Planet II yaitu James Honeyborne, yang juga pernah menjadi produser BBC Natural History sudah tidak diragukan kualitas visual tiap episodenya yaa. Our Great National Parks akan mengajak untuk mengetahui lebih dalam taman nasional dalam kehidupan kita serta mengeksplorasi hubungan antara alam dan manusia. Simak fakta Our Great National Parks unik di sini yuk!

1. Dipandu oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama

Barrack Obama di Our Great National Parks (dok. Netflix/Our Great National Parks)

Dibuka dengan panorama bentang alam Cagar Alam Teluk Hanauma, Hawaii, Barack Obama tersenyum ramah menyapa kalian semua. Di dekat tempat itu, Obama dibesarkan, bahkan berkata:

“Ibuku biasa memberitahuku bahwa ketika dia hamil, dia akan datang dan duduk dan mendengarkan lautan dan melihat ombak yang menghantam karang terumbu karang. Dia sering bercanda bahwa itulah alasan saya begitu tenang: Saya telah menghabiskan banyak waktu di sini bahkan sebelum saya tiba di dunia.”

Apakah kehadiran Obama di Our Great National Parks hanya sebagai pembuka dan penutup setiap episodenya? Oh tentu tidak. Obama berkomitmen penuh dan hadir di sini, pada setiap episode, memberikan narasi lengkap di seluruh serial dokumenter.

Sewaktu di Gedung Putih, Barack Obama menjadi salah satu Presiden Amerika yang santer berbicara soal permasalahan lingkungan, bahkan beberapa kebijakan pun berfokus pada pemeliharaan lingkungan di tengah perubahan iklim ini.

Baca Juga: 9 Potret Taman Nasional Manusela, Wisata Alam Sejuta Pesona di Maluku

2. Mengeksplorasi taman nasional terbaik di lima benua 

Taman Nasional Tsingy de Bemeraha di Madagaskar (dok. Netflix/Our Great National Parks)

Dilansir Forbes, proyek pembuatan serial dokumenter ini membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun selama proses brainstorming awal hingga pemotongan akhir, sekaligus penundaan demi pencegahan COVID-19. Mencatat lebih dari 1.500 hari pembuatannya dan mencakup 33 ekspedisi di sepuluh negara di lima benua.

Pada episode pembuka menambilkan beragam taman nasional unik di tiap-tiap negara seperti, Taman Nasional Loango di Gabon di pantai Atlantik Afrika Tengah; Taman Nasional Tsingy de Bemaraha di Madagaskar; Taman Nasional Yakushima di Jepang; Taman Nasional Manuel Antonio di Kosta Rika; Taman Nasional Kakadu di Australia; Taman Nasional Gunung Berapi di Rwanda; Karang Penghalang Besar di Australia.  Secara geografis cukup representatif, meliputi dataran gersang yang luas, hutan hujan lembab, perairan pantai yang jernih, dan dataran tinggi bersalju.

Episode berikutnya mengambil pendekatan yang lebih fokus dalam satu negara dengan beragama jenis flora dan fauna yang unik seperti Taman Nasional Patagonia di Chili; Taman Nasional Tsavo di Kenya; Taman Nasional Laut Laut Monterey Bay di Amerika dan Taman Nasional Gunung Leuser di Indonesia.

3. Taman nasional pertama di dunia 

Taman Nasional Yellowstone (pexels.com/James Lee)

Taman Nasional Yellowstone menjadi taman nasional pertama yang berdiri sekitar 150 tahun yang lalu tepatnya pada 1 Maret 1872.  Pada masa kepemimpinan presiden Ulysses S. Grant Taman Nasional Yellowstone disahkan secara hukum.

Secara global, sekarang terdapat lebih dari 4.000 taman nasional di dunia wujud dari semangat dan komitmen berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan demi generasi mendatang. Bahkan sekitar setengah dari taman nasional tersebut didirikan dalam kurun 50 tahun terakhir.

Taman Nasional Yellowstone berada di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho. Salah satu bentang alam paling terkenal yakni Danau Yellowstone yang merupakan salah satu danau dataran tinggi terbesar di Amerika Utara dan berpusat di atas Yellowstone Caldera, supervolcano terbesar di benua Amerika.

Fauna khas di taman nasional tertua ini ialah kawanan bison beruang grizzly, serigala, dan kawanan bison dan rusa yang hidup bebas bersama alam.  Kawanan bison di taman nasional ini pun menjadi kawanan bison tertua dan terbesar di Amerika Serikat. 

4. Ada Taman Nasional Leuser di Aceh 

Harimau Sumatra (dok. Netflix/Our Great National Parks)

Taman Nasional Gunung Leuser menjadi episode penutup dengan beragam keanekaragaman satwa di dalamnya. Tanah Lueser diberkati dengan tanah yang enam kali lebih subur daripada hutan hujan lain di wilayah Sumatra. Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan salah satu gunung berapi paling aktif di dunia yaitu, Gunung Sinabung.

Taman Nasional Leuser di Aceh menjadi rumah bagi 4 spesies paling terancam punah yaitu Harimau Sumatra, Badak Sumatra, Gajah Sumatra dan Orangutan Sumatera.

Dahulu, hewan-hewan ini dengan mudah ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara, namun penggundulan hutan dan perburuan liar menjadikan Gunung Leuser satu-satunya tempat mereka untuk hidup berdampingan dengan alam dan menjadi benteng terakhir bagi keberadaannya.

Baca Juga: 10 Fakta Bryce Canyon National Park, Ternyata Bukan Ngarai Lho!

Verified Writer

Dina Stevany

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya