Barack Obama Positif COVID-19, Tenggorokan Terasa Gatal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, dinyatakan positif COVID-19 dan mengaku mengalami gejala ringan. Obama mengeluhkan tenggorokan yang terasa gatal.
"Saya mengalami tenggorokan gatal selama beberapa hari, tetapi saya merasa baik-baik saja," kata Obama, melalui akun Twitter-nya pada Minggu (13/3/2022).
1. Obama ingatkan pentingnya vaksinasi COVID-19
Pada cuitan yang sama, Obama juga menyampaikan bahwa hasil tes istrinya, Michelle Obama, negatif COVID-19.
“Michelle dan saya bersyukur (karena) divaksinasi dan dikuatkan. Ini (hasil tes positifnya) menjadi pengingat untuk segera divaksinasi, bahkan ketika kasus menurun,” tulis Presiden ke-44 AS itu.
Sebagai informasi, pada Maret lalu, Obama bersama mantan Presiden Jimmy Carter, George W. Bush, dan Bill Clinton muncul bersama dalam video berdurasi satu menit yang mengajak warga AS untuk divaksinasi COVID-19.
"Vaksin ini berarti harapan. Ini akan melindungi Anda dan orang-orang yang Anda cintai dari penyakit berbahaya dan mematikan ini,” tutur Obama, dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Terburuk dalam 2 Tahun, Kasus COVID-19 China Tambah 3.400
2. Basis Demokrat dan Republik saling kritik soal COVID-19
Editor’s picks
Pada Agustus lalu, Obama mengurangi kapasitas orang yang bisa menghadiri acara ulang tahun yang ke-60, karena gelombang pandemik yang dipicu oleh varian Delta.
Kelompok konservatif yang merupakan lawan politik Obama mengecam pesta itu. Mereka menuding pesta dengan konsep outdoor itu akan menarik ratusan tamu, sekalipun syarat tamu undangan harus sudah divaksinasi.
Pernyataan itu disampaikan oleh loyalis mantan Presiden Donald Trump. Pasalnya, partai Demokrat sebelumnya mengkritik Trump yang menyelenggarakan pesta di Gedung Putih tanpa mewajibkan masker.
3. Tren kasus COVID-19 di AS mengalami penurunan
Hal yang menarik adalah, meski konstituen antivaksin terbilang sangat vokal di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menginformasikan bahwa lebih dari 80 persen warga di atas lima tahun setidaknya telah menerima satu suntikan.
Jumlah kasus harian AS telah turun tajam, menurut CDC, dengan rata-rata sekitar 35 ribu kasus per hari pada pertengahan Maret. Jauh berbeda dengan Januari lalu, yang puncak rata-ratanya mencapai 810 ribu kasus per hari.
Secara umum, dikutip dari Worldometer per Senin (14/3/2022), kasus COVID-19 di Negeri Paman Sam mencapai 81,1 juta, dengan 993 ribu kematian. Angka itu menjadikan AS sebagai negara dengan kasus infeksi dan kematian imbas COVID-19 tertinggi di dunia.
Baca Juga: Studi: Sepertiga Penyintas COVID-19 Laporkan Long COVID
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.