TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Influencer Indigenous dengan Perjuangan yang Menginspirasi

Para influencer aktif di isu pemberdayaan dan lingkungan 

Potret Shina Novalinga dan James Jones (instagram.com/shinanova)

Sadar atau tidak, profesi content creator atau influencer didominasi oleh orang-orang dengan tipe penampilan tertentu. Topiknya pun tak jauh dari kehidupan modern. Kadang keseragaman itu bikin kita sebagai penikmat konten bosan.

Butuh angin segar? Coba ikuti sepak terjang para influencer indigenous berikut. Konten mereka bisa memperkaya pengetahuan dan wawasan tentang hal lain di luar kehidupan modern dan isu yang itu-itu saja. Banyak juga yang merangkap sebagai aktivis konservasi lingkungan dan pemberdayaan perempuan. Yuk, ditengok. 

1. Quannah Chasinghorse 

Potret Quannah Chasinghorse (instagram.com/quannah.rose)

Quannah mencuri perhatian saat hadir di acara Met Gala 2021 beberapa waktu lalu. Ia menjadi perwakilan penduduk asli Amerika Utara dan bahkan memasukkan banyak unsur budaya serta makna tersirat di gaun yang ia kenakan malam itu.

Quannah berasal dari suku Hän Gwich’in yang bermukim di Alaska dan Kanada, serta Oglala Lakota yang berasal dari South Dakota. Ia berprofesi sebagai model sekaligus aktivis lingkungan di Alaska. 

2. Sonia Lazo 

Potret Sonia Lazo (instagram.com/sonialazo)

Sonia Lazo adalah seniman dan ilustrator asal El Salvador. Karya-karyanya yang berciri khas sudah diaplikasikan ke berbagai produk, terutama pakaian.

Latar belakangnya sebagai seorang penduduk asli Amerika Latin tertuang di karya yang ia ciptakan. Sonia juga memanfaatkan platform-nya untuk menginspirasi perempuan-perempuan dari kulit berwarna dan negara berkembang untuk terus belajar.

3. Karen Vega 

Potret Karen Vega (instagram.com/karenespinosavega)

Karen Vega didapuk menjadi model indigenous pertama yang tampil di majalah Vogue. Sebuah prestasi yang tak bisa diabaikan.

Karen yang merupakan penduduk asli Oaxaca, Meksiko, memiliki penampilan fisik yang tak seperti model-model pada umumnya. Ia menjadi bukti dan inspirasi bahwa kecantikan bisa hadir dalam berbagai bentuk.

4. Shina Novalinga

Potret Shina Nova (instagram.com/shinanova)

Shina mendulang popularitas pertama kali lewat platform TikTok saat mengunggah videonya bernyanyi dengan tenggorokan bersama sang ibu. Aktivitas throat-singing tersebut langka karena pernah dilarang di masa pendudukan kulit putih. 

Selain throat-singing, Shina juga memperkenalkan banyak budaya unik dari suku Inuk yang tinggal di Kanada. Ia juga menyelipkan edukasi tentang sejarah kelam yang pernah dialami sukunya.

Baca Juga: 7 Aktivis Demokrasi Hong Kong Dipenjara Hingga 6 Bulan

5. James Jones

James Jones (instagram.com/notoriouscree)

Jika Shina Novalinga mempromosikan kebudayaan menyanyi ala suku Inuk, James Jones memilih untuk memperkenalkan tarian tradisional suku Cree dari Kanada. Tarian unik tersebut ia jabarkan makna dan pesan di baliknya. Informatif dan memanjakan mata! James berprofesi sebagai performer dan pembicara. 

Sama seperti anak muda indigenous kebanyakan, James awalnya berusaha berasimilasi dengan kehidupan modern dan menekuni breakdance. Namun, akhirnya memilih fokus mempelajari gerakan tradisional. 

6. Nina Gualinga

Nina Gualinga (instagram.com/ninagualinga)

Berasal dari salah satu suku yang tinggal di kawasan hutan Amazon di Ekuador, Nina Gualinga pun mendedikasikan dirinya untuk melindungi warisan nenek moyangnya tersebut. Bakat aktivis Nina ia warisi dari ibu dan neneknya yang juga aktif melawan industrialisasi di kawasan hutan Amazon. 

Selain isu lingkungan, Nina turut aktif menyuarakan isu kesetaraan gender dan anti kekerasan pada perempuan lewat organisasi Mujeres Amazonicas. 

7. Haatepah Clearbear

Potret Haatepah Clearbear (instagram.com/haatepah)

Haatepah juga mendulang popularitas lewat TikTok. Ia fokus memperjuangkan isu lingkungan dan hak untuk warga indigenous. Uniknya, sejak kecil Haatepah diasuh oleh orang tua kulit putih.

Barulah di usia 18 tahun, ia dan saudaranya berusaha mencari tahu keluarga biologis mereka dan akhirnya membentuk organisasi Indigenous Alliance Movement. Selain menjadi aktivis, Haatepah juga berprofesi sebagai model profesional.  

8. Shayla Oulette Stonechild

Potret Shayla Stonechild (instagram.com/shayla0h)

Shayla awalnya pindah ke kota besar untuk mewujudkan mimpinya jadi aktris. Mirisnya, kebanyakan peran yang ia dapat tidak merepresentasikan penduduk indigenous seperti yang seharusnya. Ia akhirnya menemukan suara dan aktivismenya lewat podcast Matriarch Movement. Podcast tersebut ia buat untuk mengekspos kesenian, suara, dan perjuangan perempuan-perempuan indigenous di komunitasnya.

Ia juga aktif memperkenalkan yoga ke komunitas indigenous-nya untuk memberikan ruang bagi perempuan memulihkan diri dari trauma dan emosi negatif. 

9. Jordan Daniel

Potret Jordan Daniel (instagram.com/nativein_la)

Jordan adalah pelari yang aktif menyuarakan keadilan untuk anak-anak yang menjadi korban pembunuhan dan penghilangan paksa di masa pendudukan kulit putih. Ia juga sering berpartisipasi di maraton dan lomba lari, dengan tujuan menggalang dana untuk anak-anak muda indigenous di Amerika. 

Baca Juga: 5 Lagu tentang Munir, Aktivis HAM yang Dibunuh 17 Tahun Lalu

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya