6 Lagu Britney Spears yang Kini Dimaknai Berbeda
Setelah badai conservatorship, semua mulai terbuka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Britney Spears menjelma jadi ikon pop dunia sejak kemunculannya pada akhir 90-an. Namun, pada pertengahan 2000-an dengan tekanan dari media yang agresif dan berbagai pihak yang memanfaatkan ketenarannya, Spears terjerembab dalam berbagai masalah. Termasuk adiksi dan kesehatan mental yang terus memburuk.
Ini pula yang menjurus ke conservatorship (perwalian hukum yang diberikan untuk orang dewasa yang dianggap tidak mampu membuat keputusan sendiri). Belasan tahun berlalu, tepatnya pada Februari 2021, sebuah dokumenter produksi The New York Times dengan judul Framing Britney Spears dirilis, menyorot usahanya lepas dari perwalian hukum yang dipegang ayahnya itu. Dukungan dari warganet pun bermunculan, terutama dengan tagar #FreeBritney.
Pada November 2021, perjuangannya berbuah manis. Spears punya kuasa penuh atas dirinya sendiri dan mulai melakukan hal-hal yang sebelumnya tak pernah terjadi. Seperti mendistribusikan kembali film lawasnya, Crossroads (2002), dan menerbitkan sebuah memoar berjudul The Woman in Me. Beberapa detail dalam film dokumenter dan buku pun menguak beberapa fakta baru seputar kehidupannya. Sejak itu pula, lagu-lagunya pun dimaknai berbeda oleh fans dan pendengar secara umum.
Baca Juga: 4 Fakta Mengejutkan Britney Spears Jelang Rilis Bukunya, Pernah Aborsi
1. "Everytime"
"Everytime" adalah lagu lawas Britney yang paling santer dibicarakan beberapa waktu belakangan. Ini terkait dengan perilisan excerpt atau cuplikan dari memoarnya yang direncanakan rilis ke publik pada 24 Oktober 2023. Dalam cuplikan yang dipublikasikan ekslusif oleh majalah PEOPLE, Britney menulis soal pengalamannya melakukan aborsi saat masih menjalin asmara dengan Justin Timberlake.
Keputusan itu ia ambil setelah mendengar Timberlake mengaku belum siap menjadi ayah. Kejadian itu kemudian dipercaya penggemar diceritakan kembali oleh Britney dalam lagu "Everytime" yang dilepas pada 2003 sebagai salah satu single dalam album In the Zone.
Lirik dan detail pada musik videonya memang menjurus ke perasaan bersalah dan penyesalannya melakukan aborsi tersebut. "Everytime" juga jadi satu dari sedikit lagu yang melibatkan Britney Spears sebagai co-writer. Fakta ini semakin memperkuat argumen fans bahwa lagu tersebut sangat personal untuk sang penyanyi.
Baca Juga: 5 Fakta Sam Asghari, Suami Baru Britney Spears yang Memesona
Baca Juga: Britney Spears Ngaku Pernah Aborsi Anaknya dengan Justin Timberlake
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.