TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pro Kontra Film Vina Disebut Eksploitasi Tragedi, Muncul Ajakan Boikot

Muncul ajakan boikot, film Vina trending di Twitter

Film Vina: Sebelum 7 Hari (instagram.com/filmvina)

Intinya Sih...

  • Netizen berselisih pendapat terkait film Vina: Sebelum 7 Hari, ada yang menilai eksploitasi tragedi dan tak layak tayang, namun juga ada yang menantikannya tayang.
  • Poster terbaru film ini langsung menuai pro dan kontra dari netizen karena tampak sadis dan berdarah
  • Film Vina: Sebelum 7 Hari mendapat kritik keras dari filmmaker Ian Salim dan produser Ernest Prakasa, yang menilai film tersebut memasuki tahap eksploitasi tragedi.

Usai media sosial dihebohkan pro kontra film horor bertema agama, kali ini netizen kembali menyorot film Indonesia lainnya yang berjudul Vina: Sebelum 7 Hari. Netizen ramai mendiksusikan tentang film yang diangkat dari tragedi kisah nyata.

Sebagian warganet menilai film ini tak layak tayang karena masuk ke ranah eksploitasi tragedi. Namun, sebagian netizen lain justru mengaku tak sabar menunggu film Vina: Sebelum 7 Hari tayang. Mulai muncul ajakan boikot, sepert ini lebih jelasnya.

1. Poster filmnya baru dirilis, film Vina: Sebelum 7 Hari langsung menuai pro dan kontra netizen

Film Vina: Sebelum 7 Hari (instagram.com/filmvina)

Dee Company selaku rumah produksi baru saja merilis poster terbaru film Vina: Sebelum 7 Hari. Belum ada 24 jam usai dirilis, poster film garapan Anggy Umbara ini langsung menuai pro dan kontra dari netizen.

"Meskipun keluarganya kasih ijin, tetep aja sih ga etis apalagi liat posternya kaya gini banget," komentar salah satu netizen. Terlihat poster memperlihatkan adegan sadis dan penuh darah pada sosok Vina yang diperankan Nayla D. Purnama.

Meski begitu, tak sedikit juga warganet yang membela film dari kisah nyata ini. "Selama sudah ada persetujuan dari keluarga dan sudah dapat kompensasi ya gak ada masalah."

Baca Juga: Sinopsis Film Vina: Sebelum 7 Hari, Diangkat dari Kasus Viral Cirebon!

2. Jadi perdebatan, film Vina disebut mengeksploitasi tragedi

Film Vina: Sebelum 7 Hari (instagram.com/filmvina)

Filmmaker Ian Salim mengungkapkan pendapatnya tentang film Vina: Sebelum 7 Hari di akun X (Twitter)-nya. Ia menunjukkan keprihatinan akan diproduksinya film berdasarkan tragedi nyata tersebut.

"Yang gw nggak ngerti itu kenapa sesama filmmaker (apalagi sama-sama bergabung di asosiasi yg sama, baik itu sutradara, penulis atau produser) pada diam semua, nggak ada satu pun yg negur, memboikot dll. Apa udah pada mati nuraninya? Apa karena nggak ada konflik kepentingannya?" tulisnya.

Ernest Prakasa ikut menimpali cuitan Ian Salim tersebut. Produser film Agak Laen ini menyebut Vina: Sebelum 7 Hari sudah memasuki tahap eksploitasi tragedi.

"Menurut gw film Vina ini berada di ambang batas moralitas yang cukup rumit. Buat banyak orang, ini eksploitasi tragedi. Tapi berdasarkan banyak komentar di trailer yang terpajang di media sosial, tidak sedikit yang merespon positif bahkan menantikan film ini."

"Integritas dalam seni itu relatif, karna bermain bukan dengan hukum melainkan etika, dan etika itu tidak ajeg. Apa yang saya percayai sebagai value yang baik, tentu akan tercermin melalui karya saya. Kata kunci di sini, adalah “saya”. Subjektif," tambah Ernest.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya