TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Review Film Puisi Cinta yang Membunuh, Horor-Thriller Tanpa Setan

Puisi Cinta yang Membunuh memiliki rating 17+

Film Puisi Cinta yang Membunuh (instagram.com/puisicintayangmembunuh)

Starvision merilis film pertama mereka yang tayang di tahun 2023. Film tersebut berjudul Puisi Cinta yang Membunuh yang merupakan horor-thriller.

Tayang pada 5 Januari 2023, film ini dibintangi oleh Mawar Eva de Jongh, Baskara Mahendra, Morgan Oey, hingga Ayu Laksmi. Berikut review dari IDN Times untuk film Puisi Cinta yang Membunuh.

Peringatan, artikel ini mengandung spoiler!

1. Sinopsis film Puisi Cinta yang Membunuh

Film Puisi Cinta yang Membunuh (instagram.com/puisicintayangmembunuh)

Film Puisi Cinta yang Membunuh mengisahkan Ranum (Mawar Eva de Jongh) yang selalu terperangkap kata-kata indah dari laki-laki. Kematian menjadi akhir dari hubungannya yang misterius.

Tak hanya tentang masalah percintaan, keluarga Ranum juga mengalami tragedi-tragedi yang tak masuk akal. Teror menghantui Ranum setiap pagi hingga malam. Siapakah sosok penebar teror keji itu dan berhasilkah Ranum menemukan cintanya?

Baca Juga: 9 Fakta Gannibal, Serial Horor Thriller di Disney+ Hotstar

2. Banyak karakter

Film Puisi Cinta yang Membunuh (instagram.com/puisicintayangmembunuh)

Film ini dibintangi oleh banyak aktor dan aktris. Selain Mawar Eva de Jongh, Baskara Mahendra, Morgan Oey, Ayu Laksmi, ada juga Raihaanun, Kelly Tandiono, Unique Priscilla, Imelda Therinne, Cindy Nirmala, hingga Yayu Unru.

Namun, banyak dari mereka yang cuma punya beberapa scene saja. Misalnya, Morgan Oey yang hanya hadir di awal film. Kemudian, Kelly Tandiono yang dikira memiliki pengaruh besar, tapi ternyata hanya muncul beberapa scene aja.

3. Hubungan antar pemain kurang jelas

Film Puisi Cinta yang Membunuh (instagram.com/puisicintayangmembunuh)

Hubungan antar karakter satu dengan lainnya juga kurang jelas. Salah satu karakter, Anna (Raihaanun), contohnya, ditugaskan sebagai pendamping untuk Ranum (Mawar Eva). Namun, apa yang digambarkan ternyata tak sedekat itu. 

Sepanjang film, hanya sedikit scene antara Anna dan Ranum. Selebihnya, Anna sibuk dengan traumanya dan bercerita pada Laksmi (Ayu Laksmi). Bahkan, tak ada adegan saat Anna berdialog dengan Ranum untuk mengobati ketakutannya. 

4. Plot-nya terasa lompat-lompatan

Film Puisi Cinta yang Membunuh (instagram.com/puisicintayangmembunuh)

Ketika menonton pergantian dari satu scene ke scene lainnya, rasanya terlalu mendadak, tanpa ada transisi yang menjembatani. Misalnya, ketika salah satu karakter tengah merasa down, tiba-tiba adegan berganti di rumah, lalu berganti lagi dengan suasana kampus. 

Emosi yang dialami karakter juga berubah dengan sangat cepat. Dalam sebuah adegan, seorang karakter mengalami rasa takut dan kecewa yang luar biasa. Namun, di adegan selanjutnya, ia tampak lupa dengan ketakutan dan traumanya tersebut.

Baca Juga: Keluar dari Zona Nyaman, Mawar Eva Senang Perankan Psikopat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya