Review Film Selesai, Punya Plot Twist yang Gokil Parah!

2. Punya cerita yang relatable dengan kehidupan sehari-hari

Film tentang cinta juga rumah tangga sering disukai penonton, karena mempunyai cerita yang relatable dengan kehidupan sehari-hari. Dalam film Selesai ini pula, Imam Darto selaku penulis naskah sekaligus pemain mampu memberikan cerita yang dekat dengan penonton. Eksekusi oleh tangan kreatif Tompi sebagai sutradara, membuatnya jadi karya yang menarik.

Alur ceritanya cukup sederhana dan mampu diterima dengan baik. Kisah tentang suami-istri dan perselingkuhan sudah gak asing lagi, kan?

Meski terbilang biasa, tapi film Selesai punya pandangan tersendiri tentang perselingkuhan dan pelakor (perebut laki orang). Yups, film ini dikemas berbeda dengan tambahan bumbu-bumbu lain yang membuat Selesai makin kompleks.

3. Konflik di awal film bikin penonton makin betah nonton, penasaran?

Di awal, film Selesai sudah menunjukkan ketidakharmonisan rumah tangga yang dibina Ayu dan Broto. Tentu dari trailer-nya penonton sudah tahu kalau penyebab retaknya mereka pasti karena Anya.

Namun gak sampai di sana aaja, beberapa scene tampak menunjukkan masalah lain dari perselingkuhan. Sejak awal, film Selesai mampu membius penonton dengan segala konfliknya.

4. Tampil dengan dialog yang cukup liar

Film Selesai menampilkan dialog yang cukup liar. Sebenarnya wajar jika dalam kehidupan nyata seorang istri atau suami atau orangtua mengeluarkan kata-kata demikian. 

Emosi yang dikeluarkan para pemain ditambah dengan dialog yang cukup liar membuat film Selesai tampak makin dekat. Penonton serasa masuk ke dalam filmnya.

Mempunyai dialog yang cukup liar, makanya film Selesai gak sembarangan bisa ditonton oleh semua orang. Hanya bisa dinikmati yang usianya mulai dari 16 tahun ke atas. Jadi jangan bawa adik kamu yang masih kecil, ya!

5. Suara musik ada yang agak mengganggu

Dari segi cerita, sinematografi, hingga pengambilan angle kamera film Selesai bisa diacungi dua jempol. Namun, di beberapa scene, musiknya agak menghalangi voice over pemain. Walau gak mengganggu jalannya cerita dan emosi, tapi penonton bisa jadi harus mengulangi scene tersebut, agar terdengar jelas.