TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

[Review] Avengers: Endgame, Satu Kata: Apik

#ReviewFilm Setiap awal pasti ada akhir...

Marvel Studios

Marvel Cinematic Universe (MCU) bermula saat Robert Downey Jr. memutuskan untuk mengenakan mantel karakter ikonik Iron Man di Iron Man (2008). Tony Stark, karakternya, dapat disebut sebagai awal mula Avengers. 

Meski memang, Captain America dan Captain Marvel lahir di masa sebelum zaman Iron Man. Dari karakter-karakter ini, diperkenalkan juga para superhero Marvel lainnya.

10 tahun Marvel Studios berkarya, MCU phase 3 pun memasuki babak akhir dengan Avengers: Endgame.

Baca Juga: Sebelum Nonton Avengers: Endgame, 6 Film Marvel Ini Wajib Disaksikan

1. Avengers: Endgame menyatukan superhero yang tersisa

Marvel Studios

Ketika enam infinity stones berhasil dikumpulkan Thanos, sang Mad Titan tidak berpikir dua kali untuk melenyapkan setengah kehidupan di galaksi dengan jentikan jarinya. Berangkat dari kekalahan dari Thanos, para Avengers yang tersisa mencoba cari jalan untuk mengembalikan 'mereka yang hilang'.

Meski kalah di 'ronde pertama', kehadiran Carol Danvers alias Captain Marvel –seperti di after credit scene Captain Marvel (2019)– di tengah-tengah Avengers memberi asa dan harapan bagi mereka yang tersisa.

Dengan peluang sekecil itu, bisakah mereka kalahkan Thanos?

2. Superhero juga punya hati

Marvel Studios

Film superhero memang tidak dianggap hal yang begitu serius, selama 10 tahun ini. Namun, bagi pecintanya, inilah perjalanan panjang menuju sebuah finale. Meski, seperti yang kita tahu, MCU tidaklah berakhir, tapi film ini layaknya sebuah perayaan satu dekade jagat raya rekaan Marvel.

Setiap karakter, mereka yang tertinggal, berhadapan dengan masalah yang sama. Mereka berusaha untuk move on, tapi seperti kata Steve Rogers (Captain America): "Some people move on, but not us".

Unsur-unsur humanis para Superhero ini pun ditunjukkan. Rapuh, seperti manusia yang baru kehilangan orang-orang terkasih. Langkah ini bagus, karena hal seperti ini menunjukkan bahwa film superhero tidaklah receh. Tidak pula seklise anggapan "Superhero melawan penjahat lalu menang, yeay!".

Tidak, karena Superhero juga punya hati.

Sutradara Russo Brothers berhasil mengoptimalkan apapun perasaan yang tertinggal di penonton, dari film sebelumnya, Avengers: Infinity War (2018) dan membangun atmosfer luar biasa di Endgame.

Para pecinta komik Marvel pun dimanjakan dengan adegan serta penampilan dari para karakternya. Buat kamu yang salah satu pecinta karakter-karakter utama Marvel, bersiap untuk realisasi gambar komik ke dunia nyata!

3. Adegan memukau dan penuh kejutan

Marvel Studios

Tidak secara persis sih, tapi IDN Times mengira-ngira ada kejutan atau adegan yang membuat kamu terpukau di hampir tiap setengah jam. Buktinya? Ketika ada adegan-adegan tertentu yang bikin satu bioskop berkata, "Woah!" dan bertepuk tangan.

Skema adegan setiap karakter dalam film yang dihadirkan hampir sama dengan Infinity War. Namun, kejutan-kejutan tersebut yang justru membuat Endgame patut diacungi jempol.

Sayangnya, dialog antar karakter terbilang sederhana. Sinergi antar karakter dalam film ini terlihat sedikit dipaksakan akibat dialog sederhana itu.

4. Namun, apakah durasi film sepanjang 3 jam kelamaan?

Marvel Studios

Avengers: Endgame benar-benar berdurasi tiga jam. Kamu harus duduk di kursi bioskop untuk menahan segala hal, mulai dari kantuk sampai kebelet. Jadi persiapkan dirimu.

Akan tetapi, film ini terlalu bertele-tele di satu jam pertamanya. Mungkin tujuannya agar penonton tahu dan paham dengan situasi para karakter. Meski begitu, ada sejumlah adegan yang dirasa tidak perlu terlalu panjang dibahas.

Endgame bisa diselesaikan dalam waktu 2,5 jam, seperti Infinity War kemarin. Hal-hal yang dirasa tidak perlu dipanjang-panjangin kami percaya gak akan mengubah esensi film dan build-up yang dibuat Russo Brothers.

Baca Juga: 5 Kiat Jitu untuk Menghindari Spoiler Avengers: Endgame

Erwanto Khusuma melaporkan untuk IDN Times

Writer

Erwanto

Hi~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya