TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bangga, 11 Kemenangan Kostum Nasional Indonesia di Ajang Internasional

Prestasi Jihane Almira turut menambah daftar tersebut

Kostum nasional Indonesia langganan berprestasi dalam ajang internasional. (instagram.com/officialputeriindonesia)

Salah satu sesi yang ditunggu-tunggu dalam pageant atau kontes kecantikan internasional adalah adalah penampilan kostum nasional. Kostum yang dimaksud adalah busana yang mencerminkan ciri khas dari masing-masing negara yang diwakilkan oleh kontestan.

Tidak hanya mementingkan keindahan, penilaian juga diberikan pada orisinalitas ide dan pesan yang ingin disampaikan lewat kostum. Eksekusi penampilan di atas panggung juga sangat menentukan penilaian, mengingat berat beberapa kostum bisa mencapai puluhan kilogram!

Soal kostum nasional, tidak salah jika menyebut Indonesia sebagai ahlinya. Keragaman budaya, sejarah, dan alam di nusantara menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya saat bertemu dengan kreativitas desainer dalam negeri. 

Yuk, simak langsung prestasi Indonesia yang ditorehkan dari kostum-kostum nasional berikut, urut sampai yang terbaru!

1. Ratu Kencono Wungu (2006)

Nadine Chandrawinata dalam balutan kostum nasional. (instagram.com/crownhunters)

Kencantikan kebaya pernah mengisi panggung Miss Universe pada tahun 2006 di Los Angeles, Amerika Serikat. Kebaya dengan dominasi warna ungu karya desainer kondang Anne Avantie tersebut digunakan sebagai kostum nasional oleh perwakilan Indonesia Nadine Chandrawinata. 

Diangkat dari sosok Ratu Kencana Wungu atau Dyah Suhita, Ratu Majapahit yang memerintah pada tahun 1429 hingga 1447. Ratu Kencana Wungu juga menjadi tokoh sentral dalam legenda yang cukup terkenal di Jawa Timur yaitu kisah Minakjinggo dan Damarwulan. 

Lengkap dengan mahkota dan tongkat untuk menunjukan pemakainya seorang ratu, kostum ini memperoleh posisi runner up kostum nasional terbaik.

2. Tale of Siger Crown (2014)

Inspirasi Siger Lampung dalam kostum nasional. (reuters.com/thomas peter)

Lewat kostum berbobot 15 kilogram yang merupakan kolaborasi desainer ternama seperti Anaz Khairunnas, Dian Pelangi, dan Dynand Fariz, kontestan Elfin Pertiwi Rappa menyabet penghargaan kostum nasional terbaik dalam ajang Miss International 2014 di Tokyo, Jepang. Selain itu, Elfin juga masuk dalam jajaran 10 besar finalis. 

Sesuai degan namanya, inspirasi kostum ini berasal dari hiasan kepala yang biasa dikenakan perempuan Lampung dalam pernikahan maupun acara adat bernama siger. Siger sendiri telah menjadi identitas daerah bagi provinsi paling selatan di Sumatra tersebut.

3. Warrior Princess of Borneo (2014)

Kostum mengenakan bulu enggang asli. (instagram.com/jemberfashioncarnaval)

Sebulan setelah kemenangan kostum yang dibawakan Elfin, nama Indonesia kembali disebut sebagai pemenang kostum nasional dalam Miss Supranational 2014 di Krynica-Zdrój, Polandia. Kostum ini didesain oleh mendiang Dynand Fariz, penggagas dari Jember Fashion Carnaval.

Kali ini kostum bertemakan pendekar Dayak yang dilengkapi dengan atribut senjata tradisional seperti mandau dan talawang (perisai). Kostum juga semakin mencuri perhatian dengan rangkaian bulu burung enggang.

Untuk menghayati peran, Estelita Liana yang mengenakan kostum seberat 14 kilogram tersebut menyertakan gerakan tarian Dayak saat tampil di panggung.

4. The Chronicle of Borobudur (2015)

Candi Borobudur pada pundak Elvira. (cosmopolitan.co.id)

Berikutnya, Elvira Devinamira yang satu angkatan dengan Elfin Rappa dan Estelita Liana turut memperoleh penghargaan serupa dari kostum nasional yang ia bawakan dalam ajang Miss Universe 2014 di Miami, Amerika Serikat.

Kostum seberat 20 kilogram tersebut bertemakan Candi Borobudur lewat bentuk stupa dalam ornamen yang melingkar di atas pundak Elvira. Dynand Fariz yang kembali dipercaya untuk mendesain kostum ini memanfaatkan nama besar Borobudur yang telah dikenal dunia sebagai Tujuh Keajaiban Dunia.

Melalui seleksi, kostum lolos sebagai 5 besar dan menjadi pemenang lewat voting yang diadakan di Twitter. Elvira juga menorehkan prestasi sebagai 15 besar finalis dalam ajang tersebut.

Baca Juga: Beda Miss Universe, Miss World, dan Miss Grand International

5. Mystical Toraja (2015)

Rumah adat Toraja jadi inspirasi kostum. (instagram.com/thenationalcostume)

Melanjutkan perolehan tahun sebelumnya, kostum nasional dari perwakilan Indonesia kembali menjadi pemenang dalam Miss Supranational 2015 yang diadakan di Krynica-Zdrój, Polandia.

Karya kesekian dari Dynand Fariz ini dibawakan oleh Gresya Amanda Maaliwuga dengan mengangkat tema Toraja. Unsur khas dari Toraja paling jelas terlihat dari bentuk rumah adat tongkonan yang menjadi ornamen pundak dan kepala. 

6. Ken Dedes (2016)

Terinspirasi oleh legenda Ken Dedes (instagram.com/levinafaby)

Siapa yang ingat akan cerita rakyat asal Jawa Timur, Ken Dedes? Ia yang kecantikanya memikat Ken Arok sampai terjadi pertumpahan darah. 

Kecantikan Ken Dedes yang melegenda tersebut menjadi inspirasi dari kostum nasional yang didesain Inggi Kendran asal Bali. Lewat pembawaan Levina Faby, Ken Dedes berhasil menyabet perolehan kostum nasional terbaik dalam Miss Cosmopolitan World 2016 di Kuala Lumpur, Malaysia.

7. Royal Sigokh (2016)

Unsur Lampung dalam kostum nasional. (instagram.com/missgrandindonesia)

Budaya Lampung kembali bersinar di ajang internasional lewat karya desainer Dynand Fariz. Kali ini dibawakan oleh Ariska Putri Pertiwi dalam ajang Miss Grand International 2016 di Phu Quoc, Vietnam. Titel kostum nasional terbaik diperoleh dari hasil voting terbanyak dengan total 10 juta suara.

Sigokh sendiri adalah sebutan siger bagi masyarakat Lampung Saibatin yang tinggal di daerah pesisir. Selain menonjolkan siger, kostum ini juga menggunakan kain tenun tapis Lampung asli. Tak hanya mendapatkan juara kostum terbaik, Ariska juga berhasil menjadi pemenang dari ajang tersebuat dan berhak menyandang titel Miss Grand International 2016.

8. Barong Sunar Udara (2016)

Unsur budaya Osing Banyuwangi dalam kostum. (instagram.com/arief_siswandhono)

Tema kostum karya desainer asli Banyuwangi Annisa Febby diangkat dari kesenian barong osing dari suku Osing yang tinggal di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Febby hanya diberikan waktu satu minggu untuk mempersiapkan kostum yang akan dibawa dalam kontes Supermodel International 2016 di New Delhi, India.

Kostumnya dibawakan oleh Windy Yolanda Amran dan membawa pulang penghargaan kostum nasional terbaik dalam ajang tersebut.

9. Ibu Pertiwi (2017)

Kostum berikut memiliki atribut megah dan rumit. (mayaratihcouture.com)

Karya kolaborasi Mayaratih couture dan Morphacio Body Art ini bisa dibilang yang paling megah serta rumit di antara yang lain. Karenanya, tidak ada keraguan saat 'Ibu Pertiwi' didapuk sebagai kostum nasional terbaik dalam Miss Grand International 2017 di Hồ Chí Minh, Vietnam. Penghargaan tersebut melanjutkan prestasi yang ditorehkan Ariska pada 2016.

Ada banyak makna dari tiap ornamen kostum yang dibawakan oleh Dea Rizkita ini. Mulai dari 5 kristal dalam lingkaran pada bahu yang melambangkan pancasila, dominasi warna biru pada busana yang melambangkan Indonesia sebagai negara maritim, serta miniatur candi di bagian ekor gaun yang memaknai 'tubuh sebagai sebuah candi'.

10. The Sacred Hudoq (2018)

Kostum Hudoq memiliki dua penampilan (instagram.com/situngkirwilda)

Kostum karya Jember Fashion Carnaval ini kembali terinspirasi dari budaya Dayak, tepatnya tarian topeng Hudoq. Tarian sakral tersebut biasa dibawakan oleh etnis Dayak di Kalimantan Timur untuk mengusir hama serta penyakit dari tanaman.

Topeng Hudoq yang dijadikan kostum adalah urang tinggung yang melambangkan burung enggang. Sesuai arti hudoq yaitu 'menjelma',  terdapat unsur kejutan dengan adanya kostum kedua di balik kostum pertama.

Konsep kreatif dan eksekusi yang tepat dari Wilda Situngkir membawanya menjadi kostum nasional terbaik dalam Miss Supranational 2018 di Krynica-Zdroj, Polandia.

Baca Juga: 9 Potret Thato Runner-up Kedua Miss Supranational 2021, Super Menawan!

Writer

Fadillah Wiyoto

Paling suka buku, film, dan jalan-jalan. Sedang menjalani hidup sebagai mahasiswa.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya