TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Curhat Kangen Jogja ala Kunto Aji yang Bikin Orang Ikut Baper

Pastinya sih kangen gudeg

Dok.Pribadi/Kunto Aji

Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan.

Secarik kalimat dari penyair Joko Pinurbo itu rupanya dirasakan hampir oleh semua orang yang pernah tinggal di Kota Gudeg, Jogja. Tak terkecuali penyanyi yang kesohor dengan hit "Terlalu Lama Sendiri", Kunto Aji Wibosono, atau yang kerap dikenal dengan nama panggung Kunto Aji.

Kunto memang berasal dari Jogja. Ia lahir dan besar di kota yang terkenal dengan trademark tugunya itu.

Dok.Pribadi/Kunto Aji

Beberapa waktu lalu, kepada IDNtimes, ia membeberkan perasaan kangen kepada kota yang telah menjadi saksi perjalanannya. "Kalau sama Jogja, saya selalu kangen," tuturnya sembari mengenang. Kunto lantas mengingat hal-hal yang selalu membuatnya ingin kembali ke kota kelahirannya.

Pertama, aura Jogja yang tak pernah melambaikan tangan.

Dok.Pribadi/Kunto Aji

Tak ada kata meninggalkan Jogja selama-lamanya buat penyanyi kelahiran 4 Januari 1987 itu. Ke mana pun Kunto pergi, Jogja akan menjadi rumah yang bakal selalu dituju untuk pulang. Menurut dia, definisi Jogja adalah cukup berada di rumah dan berkumpul bersama keluarga. Di situlah keutuhan Jogja benar-benar dirasakannya.

Baca Juga: Kerja di Jogja Itu Jauh Lebih Enak Daripada Kerja di Jakarta atau Surabaya!

Kedua, Jogja tak lengkap tanpa teman-teman. Maka, arti kepulangan adalah menjumpai para sahabat.

Dok.Pribadi/Kunto Aji

Tak ada artinya sebuah kota tanpa orang-orang yang berkontribusi mencetak kenangan di sana. Begitulah yang terjadi dengan Kunto. Di kota penuh kisah itu, ia punya teman-teman yang masih tinggal di Jogja. Kepulangan pun buat Kunto sama artinya dengan mengunjungi sahabat-sahabatnya.

Begitu pula kalau jauh, yang dirindukan pasti mereka. Tak lain tak bukan. Entah teman main, entah teman kuliah—Kunto dulu berkuliah di Akademi Akutansi Yayasan Keluarga Pahlawan Negara (AAYKPN). "Kadang malas pulang karena teman-teman udah pada lulus dan mencar. Tapi ada sih beberapa yang masih di sana," ujarnya.

Ketiga, kuliner. Namanya orang Jogja, pasti kalau pulang yang dicari adalah gudeg.

kemanalagi.com

Sama halnya yang terjadi pada Kunto. Ia tak absen mencari penganan itu kala bertandang ke kota tempatnya dibesarkan. Gudeg yang paling menjadi kegemarannya adalah gudeg batas kota.

Selain itu, kuliner-kuliner baru seperti balungan yang dijual di kawasan Bantul. Sahabatlah yang mengajak Kunto berwisata lidah. "Kebetulan teman saya orangnya kuliner banget, jadi kalau saya pulang, dia ngajak untuk mengulik penganan di Jogja," ucapnya.

Keempat, tempat ngejam, di sebuah gudang di Terban.

makangudeg.blogspot.co.id

Dulu, Kunto pernah punya band yang ia bentuk bersama teman-teman sejawat. Namanya Sukastik. Biasanya mereka ngejam di sebuah gudang di Terban, dekat Universitas Gadjah Mada. Saat kepulangannya beberapa waktu lalu ke Jogja untuk mengisi acara di Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), Kunto kembali menggandeng bandnya untuk turut tampil.

Di kesempatan itu, ia tak melewatkan begitu saja kesempatan untuk menyambangi gudang yang dulu kerap digunakan buat ngejam untuk berlatih.

"Dulu kami biasa latihan dan nyanyi-nyanyi di situ. Ini pas kesempatan FKY, temanya juga nostalgia, akhirnya saya ngajakin anak Jogja buat ngeband, dan sebelumnya, latihan dulu di sana," tutur Kunto.

Baca Juga: 11 Tempat Wisata yang Baru Dibuka di Jogja, Kerennya Kebangetan!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya