TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pelajaran dari Film Mencuri Raden Saleh untuk Kaum Muda

Berbagi pelajaran berharga

Official poster Mencuri Raden Saleh.(instagram.com/mencuriradensalehfilm)

Film Mencuri Raden Saleh adalah film yang menceritakan tentang keenam anak muda yang karena mendapatkan tekanan kebutuhan maka mereka nekat melakukan pencurian terhadap lukisan karya Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Diponegoro.

Film berdurasi 2 setengah jam yang ditayang sejak 25 Agustus 2022 ini selain diperankan oleh artis-artis milenial yang banyak digemari remaja. Film ini juga mengandung banyak pelajaran yang bisa dipelajari oleh para penonton. Ayo simak 5 pelajaran dari film Mencuri Raden Saleh

1. Ada alasan di balik berubahnya seseorang

Sarah sebal kepada Ucup (instagram.com/mencuriradensalehfilm)

Setiap orang berhak untuk berpendapat, tapi yang harus kita pahami bahwa kita mengenal setiap orang hanya sebatas fisik bukan isi kepala mereka. Ada banyak orang yang tidak ingin perjuangannya diketahui oleh orang lain karena berbagai alasan.

Pada film mencuri Raden Saleh ini, Piko yang diperankan oleh Iqbal Ramadhan, berubah ketika dia berusaha mengeluarkan ayahnya dari penjara. Piko yang selalu bersama pacarnya Sarah (Anghniny Haque) tiba-tiba membagi waktu dengan perjuangan dari isi kepalanya. Seketika itu Sarah menduga hal buruk terhadap Piko, namun ternyata Piko menyembunyikan beban berat dari Sarah, hingga Sarah sadar bahwa Piko berubah karena beban yang di pundaknya.

Dari film ini kita belajar bahwa lebih baik mencari tahu alasan mengapa seseorang menjauh dari kita atau seseorang berubah dari kebiasaan lamanya, sebelum memberikan penilaian yang buruk terhadap orang tersebut.

2. Generasi muda harus genius

Angga Yunanda sedang sibuk dengan leptop. (instagram.com/mencuriradensalehfilm)

Kegeniusan Ucup dan Piko berhasil membuat mereka membentuk sebuah komplotan yang anggotanya memiliki keunggulan masing-masing. Banyak tantangan yang mereka temui membuat mereka semakin gigih dan teliti dalam menjalankan aksi.

Perjuangan keenam remaja dalam film mencuri Raden Saleh, membuktikan bahwa anak muda memiliki kecerdasan lebih dari orangtua. Akting keenam remaja ini, membuktikan bahwa anak muda juga bisa beraksi dengan ide mereka sendiri.

Pesan dari film ini adalah generasi muda harus genius dalam menjalani kehidupan di zaman sekarang sehingga tidak gampang dibodohi. Generasi muda harus memiliki imajinasi yang kuat dan mampu membuktikannya melalui aksi nyata yang inovatif walaupun dalam perjalanan menemukan kegagalan berkali-kali.

Baca Juga: 11 Film Pertama yang Dibintangi Pemeran Mencuri Raden Saleh

3. Tuntutan kebutuhan membuat orang nekat melakukan aksi kriminal

Komplotan mencuri lukisan( instagram.com/anggasasongko)

Demi memenuhi kebutuhan, setiap orang berani melakukan apa pun. Demikialah dengan alur cerita film ini. Remaja-remaja yang berperan dalam film ini nekat melakukan kriminal untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sangat mendesak.

Mereka yang tidak mempunyai pengalaman dalam aksi pencurian, dipaksakan oleh keadaan untuk melakukan pencurian. Keadaan membuat mereka tidak menghiraukan konsekuensi ke depannya.

4. Waspada penguasa yang memanfaatkan kaum lemah untuk melancarkan aksi

Permadi sedang Menawarkan uang 150 Milyar kepada Piko. (instagram.com/tyopakoesadewo)

Dari film ini kita bisa belajar bahwa ada orang-orang yang menggunakan kekuasaannya untuk memanfaatkan kaum lemah demi melancarkan aksinya dengan berpura-pura membantu kaum lemah. Film ini juga mengajarkan bahwa segala tawaran yang bagus didengar, belum tentu mulus dijalani serta gampang digenggam.

Ada peringatan dalam film ini bahwa tidak semua orang yang memberikan senyuman indah kepada kita saat ditemui itu, tulus membantu dan menghargai. Terkadang mereka hanya memanfaatkan situasi untuk kelancaran aksi yang sedang meraka rancang. Oleh karena itu, kaum muda harus teliti, cerdas perbanyak doa sebelum mengambil keputusan.

Baca Juga: 7 Lukisan Raden Saleh yang Memesona di Mata Dunia, Fenomenal Lho!

Writer

Pengaggum Anugerah

Bocah overthinking

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya