Luncurkan Buku, Larissa Chou Bagikan Pengalaman Menjadi Mualaf

2. Keputusannya menjadi mualaf sempat ditentang keluarga

Menjadi mualaf memang tidak mudah bagi Larissa. Ia pun ditentang oleh keluarganya, khususnya sang ibu ketika ingin menjadi mualaf.

"Mami sih lebih ke yang kecewa pas aku pindah agama. Ya, orangtua mana ya, yang gak kecewa kalau anaknya pindah agama. Sama mami agak traumatis sedikit karena kejadian kerusuhan tahun 1998. Apalagi kita dari Tionghoa," ujar Larissa.

Meskipun begitu, sang ibu kini sudah mengikhlaskan Larissa menjadi mualaf. Mereka pun tetap akur hingga kini. Salut deh sama mereka berdua!

3. Flashback ke masa kecil

Dibutuhkan waktu lima hingga enam bulan untuk menulis buku tersebut. Selain itu, Larissa mengatakan bahwa ia kembali mengingat masa-masa kecilnya hingga sebelum menjadi mualaf untuk menulis buku.

"Cukup sulit sih nulis buku ini, apalagi aku harus ingat-ingat masa kecil yang menurut aku ada pengalaman pahitnya. Terus ingat-ingat ketika aku ngambil keputusan untuk jadi mualaf. Semuanya aku tulis dalam buku ini," ujar Larissa.
 

4. Alasan Larissa ingin menjadi mualaf

Pada kesempatan tersebut, Larissa mengungkapkan alasan ketika ia ingin menjadi mualaf nih guys. Ternyata simpel loh, Larissa melihat adanya kesederhanaan agama Islam.

"Awalnya aku cuma pengen tahu aja dan aku lihat agama Islam merupakan agama yang sederhana, salah satunya dari tata cara ibadah. Laki-laki dan perempuan dipisahkan, tidak memandang suatu golongan, wanita jika ibadah memakai mukena. Aku melihatnya itu sebuah kesederhanaan yang indah," ujar Larissa.

Ia pun mulai mencari tahu tentang Islam dan belajar lewat YouTube, salah satunya dari dakwah Dr. Zakir Naik. Larissa kemudian memutuskan menjadi mualaf atas dasar kemauannya sendiri tanpa ada paksaan.