7 Fakta Eric Clapton, Salah Satu Gitaris Terbaik Dunia

Berbicara mengenai masa lalunya, ia memiliki masa kecil cukup menyedihkan. Dibesarkan oleh kakek dan nenek yang dikira adalah orang tua kandungnya. Ayah ibunya berpisah bahkan sebelum ia dilahirkan, di saat itu ibunya berusia 16 tahun. Ayahnya adalah seorang tentara Inggris yang ditugaskan di Kanada pada saat PD II. Setelah masa tugas berakhir, ayahnya memilih untuk kembali ke Kanada dan meninggalkan ibunya.

Demi menjaga nama baik keluarga mereka memutuskan untuk menganggap kalau Patricia, ibunya Eric adalah kakaknya. Eric dititipkan kepada kakek neneknya sementara ibunya pergi ke Jerman bersama suami barunya. Kenyataan itu baru terungkap setelah ia berusia 9 tahun setelah sang ibu kembali menjenguknya dengan membawa saudara tirinya. Eric mengalami trauma dan menjadi pemurung sejak saat itu.

Pasti kebanyakan orang akan bertanya-tanya bagaimana seorang gitaris handal diberi julukan yang terbalik dari aslinya. Ternyata faktanya julukan itu diberikan saat dulu ketika ia masih bergabung bersama band-nya The Yardbirds ia sering memutuskan senar gitarnya saat konser karena terlalu bersemangat.

Sehingga penonton yang tadinya riuh menjadi bertepuk tangan pelan tiba-tiba karena kejadian itu. Sehingga hal ini mengilhami sang manajer, Giorgio Gomelsky untuk memberi julukan itu kepadanya, padahal awalnya dengan maksud menyindiri.

Melihat jejak perjalanan bermusiknya, ternyata Eric pernah mengalami masa sulit dalam bermusik. Sang ‘dewa gitar’ ini pernah mengalami sakit saraf yang sangat mengganggu karir bermusiknya. Pelantun lagu Tears in Heaven ini didiagnosa mengalami penyakit saraf neuropati perifer di tahun 2013. Penyakit ini mengakibatkan gangguan saraf di luar otak dan saraf tulang belakang, sehingga ia sulit menggerakkan tubuhnya. Pengobatan intensif pun harus dilakukan agar ia bisa kembali beraktvitas dan bermain gitar lagi.

Diawal tahun 70-an ia telah dinyatakan sembuh dari kecanduan heroin. Namun ternyata tak sampai disitu, setelah selesai dari heroin ia beralih ke alkohol dan menjadi kecanduan. Terhitung sejak tahun 80-an ia menjadi sangat adiktif terhadap alkohol dan ia sangat menderita karenanya. Sampai puncaknya di tahun 1982 ia masuk Pusat Perawatan Kecanduan Hazelden dan direhabilitasi untuk kedua kalinya.

Namun akhirnya ia sembuh di tahun 1987 dan kini telah lebih dari 30 tahun ia berkomitmen untuk bekerja bersama para orang yang menderita karena kecanduan.

Seperti yang banyak diberitakan, bahwa salah satu putranya meninggal akibat jatuh dari jendela apartemen ibunya di kota New York. Saat itu usia putranya masih empat tahun dan karena keteledoran harus meninggal akibat insiden tersebut. Ia pun merasa sangat sedih dan sempat mengasingkan diri, ia sempat bekerja sama dengan penulis lirik Will Jennings dan membuat lagu Tears in Heaven. Lagu ini yang membawanya memenangkan tiga Grammy Awards sekaligus untuk kategori Best Pop Vocal Performance, Record of the Year, dan Song of the Year.

Layla merupakan salah satu lagu yang paling banyak didengarkan di seluruh karyanya yang fenomenal. Dirilis pada tahun 1970 oleh grup Derek and the Dominos, ada dua hal yang menginspirasi Eric terhadap lagu ini. Pertama adalah kisah klasik Persia yang berjudul The Story of Layla and Majnun dan kedua adalah karena istri gitaris The Beatles, Pattie Boyd. Dilansir dari The Guardian pada 2008, Boyd mengatakan lagu itu memang bagus, penuh semangat dan dramatis, tetapi ia ingin mempertahankan pernikahannya dengan George.

Tetapi ternyata pada tahun 1977 Boyd menceraikan suaminya dan dua tahun kemudian menikah dengan Eric. Hal yang paling membuat heran adalah suaminya tidak marah akan hal tersebut. Alih-alih menghindari, George malah datang ke pernikahan mereka dan tampil di panggung bersama Paul McCartney dan Ringo Star.

Ia telah aktif bermusik sejak tahun 1963 dan kini telah lebih dari 50 tahun berkarya di industri musik. Selama itu ia telah menjalankan banyak kegiatan konser yang kalau ditotal bisa lebih dari 3000 konser terselenggara di 58 negara di 6 benua. Penonton yang hadirpun tak terhitung jumlahnya, bahkan diperkirakan lebih dari dua milyar orang telah menonton konsernya. Salah satu tempat yang paling sering menyelenggarakan konsernya adalah di London's Royal Albert Hall dimana lebih dari 200 kali konsernya diadakan.

Itulah beberapa fakta menarik Eric Clapton yang jarang orang ketahui, ternyata dibalik ketenaran sang musisi tersimpan banyak kisah pilu yang tak diketahui. Semoga bisa terus berkarya dan menginspirasi masyarakat dunia.