TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kartun Propaganda Terkenal yang Dibuat Disney selama Perang Dunia II

Digunakan sebagai alat untuk melawan Nazi dan kubu Axis

spiegel.de

Kartun-kartun garapan Walt Disney memang dikenal ringan dan memiliki nilai-nilai yang ramah keluarga. Tetapi perlu kita ketahui juga bahwa Walt Disney sempat ditugaskan oleh pemerintah Amerika dan Kanada untuk membuat propaganda perang demi kepentingan obligasi perang dan pembayaran pajak selama Perang Dunia II berlangsung.

Kedua belah pihak sepakat bahwa mereka adalah anti-Hitler. Namun dalam beberapa kesempatan, Disney malah menciptakan kartun anti-perang yang memberikan pesan-pesan kemanusiaan kepada masyarakat Amerika agar mereka juga bersimpati dengan musuh-musuh mereka, yang bagaimanapun juga adalah sesama manusia.

Berikut 7 kartun propaganda terkenal yang dibuat Disney selama Perang Dunia II.

1. Education For Death: The Making of A Nazi

Film animasi pendek ini merangkum situasi orang-orang Nazi yang tinggal di Jerman. Ceritanya dimulai dengan kelahiran Hans, seorang bocah Jerman yang kemudian didaftarkan ke sekolah khusus Nazi oleh kedua orang tuanya supaya dapat masuk ke dalam Pemerintahan Nazi.

Hans adalah seorang bocah yang masih polos dan sering sakit, sehingga membuat ibunya terus-menerus khawatir bahwa dia akan di-eutanasia. Para guru Nazi di sekolahnya juga mengkritiknya karena ia lemah. Namun seiring berjalannya waktu, ia menjadi seorang pria yang keras dan mulai menyesuaikan diri dengan harapan untuk bertahan hidup.

Tak lama kemudian, Hans tumbuh menjadi seorang prajurit Nazi yang sangat patuh. Walt Disney jelas ingin menjadikan film ini sebagai sebuah pengingat. Meskipun Jerman adalah musuh mereka pada saat itu, tetapi jelas semuanya bukan kesalahan mereka.

Saat perang berkecamuk, banyak pemuda jerman yang dicuci otak oleh Hitler dan SS agar masuk ke dalam militer Nazi. Kita juga harus ingat bahwa mereka masih seorang manusia, sama seperti kita.

Lalu saat menjelang akhir, kartun ini menunjukkan kuburan yang penuh dengan tentara Nazi. Kartun ini pun berakhir dengan mengatakan bahwa "pendidikan mereka (Nazi) pada akhirnya hanya digunakan untuk membuat boneka yang bergerak menuju kematian mereka."

2. Reason and Emotion

Kartun ini dimulai dengan menjelaskan bahwa setiap orang memiliki dua hal yang mengatur pikiran dan tindakan mereka: akal dan emosi. Saat masih bayi, kita dikontrol oleh emosi yang masih murni. Ketika ada sebuah alasan, barulah kita mulai berpikir dua kali tentang tindakan yang akan kita lakukan.

Dalam kartun ini, emosi digambarkan sebagai manusia gua, sementara akal adalah pria normal yang memakai kacamata. Mereka berdua pun memperebutkan kursi pengemudi yang bisa "mengendalikan" otak semua orang.

Kita juga ditunjukkan dengan keadaan seorang pria yang sangat stres karena membaca dan mendengarkan radio, karena dia tidak yakin apa yang harus dia percayai. Saat itu terjadi, emosi mulai mengambil alih akal. Namun sang narator langsung menyela, dan menjelaskan bahwa itulah yang diinginkan Hitler. 

Dia terus menjelaskan bahwa kekuatan Hitler berasal dari manipulasinya kepada orang-orang Jerman melalui ketakutan, simpati, kesombongan, dan kebencian. Selanjutnya, ia menunjukkan bahkan orang Jerman yang masuk akal pun dapat dimanipulasi oleh seorang diktator yang jahat.

Kartun ini memiliki dua pesan. Pertama, musuh utama manusia adalah manusia juga, yang terkadang menjadi korban karena pilihannya sendiri. Pesan kedua adalah bahwa kita tidak dapat membiarkan emosi mengendalikan diri kita, sehingga membuat keputusan yang terburu-buru karena perasaan takut.

Baca Juga: Gak Nyangka, 9 Tokoh Sukses dalam Sejarah Dunia Ini Termasuk Introvert

3. Donald Gets Drafted

Kartun pendek ini dimulai dengan Donald Duck yang berjalan melewati tanda-tanda propaganda Angkatan Darat Amerika yang mengajak anak laki-laki untuk bergabung dengan mereka.

Adegan ini diputar bersamaan dengan sebuah lagu berjudul "The Army Not the Army Anymore," yang menggambarkan kehidupan sebagai seorang prajurit yang penuh kenikmatan — didekati oleh wanita cantik, sarapan di tempat tidur, dan mendapatkan rasa hormat dari komunitas.

Donald lalu bergegas ke kantor militer dan mendaftar untuk menjadi bagian dari Angkatan Udara Amerika. Dia pun menjelaskan kualifikasinya kepada petugas perekrutan, tetapi ia ditolak karena mereka tidak menerima sembarang orang.

Donald kecewa karena dia tidak bisa masuk ke dalam Angkatan Udara. Namun dia tetap dipaksa untuk taat, bahkan dalam situasi yang sangat tidak nyaman. Di akhir film, Donald terpaksa harus mengupas kentang di dapur dan tidak pernah terlibat dalam tindakan apa pun selama perang berlangsung.

Kartun ini dibuat pada tahun 1942, ketika usia draft tentara Amerika diturunkan menjadi 18 tahun. Banyak orang yang menafsirkan kartun ini sebagai propaganda anti-Angkatan Darat. Namun pesannya jelas bahwa para pemuda lugu, seperti halnya Donald, bisa dibodohi untuk bergabung dengan tentara tanpa mengetahui apa tujuan asli mereka.

4. The Spirit of '43

Dalam kartun ini, Donald Duck mengambil gajinya dari tempat kerja dan bertemu dengan Scrooge McDuck, yang mengingatkannya bahwa ia perlu menghemat uang sehingga ia dapat membayar pajak tepat waktu.

Lalu Disney memperkenalkan karakter bebek baru bernama "The Spendthrift," yang berpakaian seperti gabungan antara gangster dan mucikari, lalu membawa Donald ke klub untuk menggoda gadis-gadis dan berjudi.

Setelahnya narator mengingatkan hadirin bahwa membayar pajak penghasilan berarti mendukung upaya pemerintah untuk membiayai pabrik-pabrik pembuat senjata dan membantu upaya perang Sekutu. Saat Perang Dunia II berlangsung, kartun ini sering ditampilkan selama iklan di bioskop sebagai pengumuman layanan publik.

Kartun ini menggunakan elemen ketakutan, mengingatkan penonton bahwa musuh bekerja siang dan malam dengan pabrik mereka sendiri untuk membuat senjata yang dapat menghancurkan Amerika. Mereka mengatakan bahwa orang yang tidak membayar pajak berarti menunjukkan dukungan kepada Nazi.

Slogan kartun ini adalah: "Apakah anda akan menghabiskan uang anda untuk Axis, atau menyisihkannya untuk pajak?"

5. Stop That Tank!

Dalam kartun ini, Adolf Hitler yang flamboyan memimpin pasukan Jermannya dengan tank-tank kecil, dan menyerang sebuah desa ketika mereka tidur. Namun ternyata tentara Kanada sudah siap untuk serangan itu, sehingga mereka berhasil menangkisnya dengan mudah.

Selama pertempuran, Hitler terbunuh dan jatuh ke gerbang neraka. Hitler pun memberontak dan berteriak, berkata kepada iblis bahwa dia sedang tertindas dan itu tidak adil. Iblis menertawakan ironi Hitler yang mengeluh tentang penindasan dan mengatakan bahwa Hitler tidak bisa memenangkan perang hanya dengan melawan senapan anti-tank.

Kartun ini adalah iklan untuk ikatan perang dan akan ditampilkan selama preview di bioskop, karena Walt Disney ditugaskan untuk membuat banyak kartun di Kanada. Intinya adalah meyakinkan penonton untuk menunjukkan dukungan keuangan kepada Sekutu dan memberikan senjata untuk melawan tank Jerman.

6. Der Fuehrer’s Face

Kartun ini memenangkan Oscar untuk kategori Best Animated Short Subject pada tahun 1943. Plot ceritanya berfokus pada Donald Duck yang bangun di dunia yang dikendalikan oleh Nazi.

Dia memulai harinya dengan terbangun di pagi buta, dan langsung mengenakan seragam Nazi. Lalu secara diam-diam mencelupkan sebongkah jatah kopinya yang terkompres ke dalam secangkir air panas, memasukkan "Eau de Bacon and Eggs" ke dalam mulutnya dan memakan sepotong roti basi.

Donald Duck melanjutkan harinya dengan bekerja di sebuah pabrik, di mana dia berada di bawah pengawasan terus-menerus untuk memastikan bahwa dia mengatakan "Heil Hitler," sambil menyimpan semua keluhan dan ketidakpuasannya. Lalu senjata diarahkan ke kepalanya saat dia keluar dari barisan, sampai ia mengatakan "Heil Hitler" sambil gemetar.

Donald pun mulai menjadi gila di bawah tekanan, tetapi pada akhirnya, dia bangun di Amerika Serikat, dan menyadari bahwa itu semua hanya mimpi. Secara tiba-tiba, dia sangat gembira atas hak istimewanya untuk menjadi warga negara Amerika.

Baca Juga: 8 Pesan Tersembunyi tentang Isu Sosial dalam Film-film Disney

Verified Writer

Shandy Pradana

"I don't care that they stole my idea. I care that they don't have any of their own." - Tesla // I am a 20% historian, 30% humanist and 50% absurdist // For further reading: linktr.ee/pradshy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya