TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Srimulat: Hil yang Mustahal, Pelawak Daerah yang Sukses ke Ibu Kota

Inspiratif, kaya akan budaya, dan tentunya sangat menghibur

Foto lengkap anggota Srimulat dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/filmsrimulat)

Generasi 90-an tentu sudah tidak asing dengan Srimulat. Aktor dan artisnya bahkan masih populer hingga saat ini. Grup pelawak legendaris yang dibentuk oleh Teguh Slamet Rahardjo pada tahun 1950 ini, sukses menjadi salah satu grup pelawak legendaris di Indonesia. Beberapa anggotanya bahkan masih cukup populer hingga saat ini.

Belum lama ini, IDN Pictures berkolaborasi dengan MNC Pictures mengangkat kisah grup pelawak legendaris Srimulat ke dalam sebuah film yang berjudul Srimulat: Hil yang Mustahal. Fajar Nugros sebagai sutradara, sukses membawa penonton nostalgia dengan lawakan ala Srimulat.

Sukses tayang di bioskop Indonesia, penulis pun akhirnya tertarik untuk ikut menyaksikan film Srimulat: Hil yang Mustahal. Pendalaman karakter yang maksimal, totalitas aktor dan artis dalam berakting, serta rangkaian cerita yang membuat seisi bioskop penuh dengan gelak tawa, memberikan pengalaman tersendiri bagi penulis. Berikut ulasan tentang Srimulat: Hil yang Mustahal.

1. Ciri khas anggota Srimulat tetap terlihat meskipun diperankan oleh orang yang berbeda

Perbandingan foto pemeran asli Tarzan dengan Ibnu Jamil yang berperan sebagai Tarzan dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal. (instagram.com/filmsrimulat)

Salah satu ciri khas Srimulat adalah karakter masing-masing anggotanya, baik dari penampilan maupun candaan khas mereka. Diperankan oleh aktor dan artis muda, mereka sukses mengenal karakter masing-masing. Penonton akan dibuat takjub dengan penampilan yang sangat mirip dengan pemain Srimulat asli, logat Jawa kental yang tentu sulit untuk ditiru, serta gestur khas setiap karakter.

Banyak penggemar Srimulat yang kagum akan kemiripan karakter pemain film Srimulat: Hil yang Mustahal dengan pemain aslinya. Penulis pun mengakui, menonton film ini seolah-olah membawa kenangan masa kecil ketika menyaksikan Srimulat di televisi dengan orang tua.

Baca Juga: 7 Film Komedi Terbaik Morgan Oey, Salah Satunya Srimulat

2. Nostalgia kembali ke tahun 80-an yang sama sekali tidak membosankan

Foto hitam putih setting tahun 80-an film Srimulat: Hil yang Mustahal. (instagram.com/eri.carl)

Ketika berbicara nostalgia, tentu akan kembali ke masa lalu dan tak jarang sering memberikan kesan bosan. Kembali ke tahun 80-an, film Srimulat: Hil yang Mustahal menarik untuk diikuti dari awal hingga akhir, bahkan untuk anak-anak muda yang baru pertama kali menonton. Penulis juga mengamati banyak anak-anak muda yang tertarik untuk menyaksikan film ini di bioskop.

Penulis seolah-olah ikut berada di tahun 1980 ketika menyaksikan film Srimulat: Hil yang Mustahal. Salah satu adegan yang mencuri perhatian penulis ketika menyaksikan film ini adalah mobil VW Combi yang digunakan anggota Srimulat untuk ke ibu kota. Sederhana, namun memberikan kesan klasik dan elegan dalam film ini.

3. Lelucon sarkas namun cerdas yang berhasil mengundang gelak tawa penonton

Poster yang berisi kutipan ucapan Basuki dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal. (instagram.com/bojvoyej)

Srimulat dikenal akan leluconnya yang berani dan ramah dengan masyarakat, hal ini membuat Srimulat sangat disukai oleh banyak orang pada masanya. Dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal juga dipenuhi dengan ucapan-ucapan lucu, baik berupa pelesetan maupun lelucon sarkas yang sukses mengundang gelak tawa.

Salah satu personil yang sering mengeluarkan lelucon sarkas dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal adalah Basuki, yang diperankan oleh Elang El Gibran. Leluconnya yang berani, relatable dengan kehidupan sehari-hari, serta logat yang khas, sukses membuat penonton jatuh cinta dengan karakternya.

4. Kaya akan budaya dan bahasa, cocok untuk tampil dalam festival film Internasional

Paul, Ana, dan Nunung dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal (instagram.com/naimmaljufri)

Film Srimulat: Hil yang Mustahal dibuka dengan iringan gamelan untuk penampilan Srimulat di panggung. Pemain wanitanya juga beberapa kali menggunakan kebaya dengan riasan lengkap yang membuatnya terlihat anggun.

Bahasa yang digunakan dalam film ini juga hampir 80 persen menggunakan bahasa Jawa. Film ini menjadi salah satu film yang kental akan budaya dan bahasa Indonesia.

Penulis merasa film ini cocok untuk ditampilkan atau menjadi salah satu kandidat film untuk tampil dalam festival film Internasional. Selain ceritanya yang menarik dan totalitas pemerannya dalam berakting, budaya dan bahasa Indonesia sangat dapat dikenal melalui film ini. Semoga film Srimulat: Hil yang Mustahal dapat tampil dalam festival film internasional.

Baca Juga: 5 Quotes Ikonik dari Srimulat: Hil yang Mustahal, Sarat Pesan Moral!

Verified Writer

sherly sherly

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya