[REVIEW] Rust-Eater Bisco—Perjalanan Mencari Jamur Pemakan Karat
Salah satu anime underrated yang wajib ditonton!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Periode Winter 2022 memang dipenuhi dengan anime yang menarik. Sayangnya, beberapa anime populer tampaknya membuat anime-anime lain yang rilis bersamaan jadi kalah pamor. Nah, penulis menemukan salah satu anime yang bisa dibilang underrated, padahal punya cerita dan desain yang unik, yaitu Rust-Eater Bisco.
Rust-Eater Bisco atau juga berjudul Sabikui Bisco adalah anime adaptasi light novel karya Shinji Cobkubo. Dirilis pada 11 Januari 2022 lalu, anime dengan porsi 12 episode ini cukup seru untuk ditonton dan gak kalah dengan anime lainnya. Namun, jika kamu belum menonton, gak ada salahnya untuk menyimak review Rust-Eater Bisco dari penulis ini dulu, ya!
1. Bisco dituduh sebagai teroris, padahal niatnya ingin menyelamatkan lingkungan
Anime Rust-Eater Bisco memiliki latar tempat yang cukup unik karena Jepang dilanda oleh angin misterius. Angin tersebut membuat apa pun menjadi berkarat. Selain membuat benda rusak parah karena karat, manusia pun tak luput terkena karat sehingga mereka yang tersisa berusaha mencari cara untuk mengobati penyakit ini.
Anime ini berfokus pada karakter Bisco Akaboshi yang menjadi buronan di beberapa daerah Jepang. Ia dikenal sebagai teroris oleh banyak orang dan ditakuti, padahal niatnya adalah berkelana untuk mencari jamur sabikui. Jamur ini konon dapat menjadi solusi untuk masalah angin karat dan obat untuk penyakit karat yang memapar banyak orang.
Ketika menyelinap ke Kota Imihama, Bisco bertemu dengan seorang dokter bernama Milo Nekoyanagi. Milo memiliki seorang kakak yang mengidap penyakit karat yang parah sehingga membuatnya ingin meneliti obat untuk penyakit tersebut.
Karena terlibat kekacauan dengan Bisco yang menyusup, Milo memutuskan untuk ikut dengan Bisco untuk mencari jamur pemakan karat. Namun, perjalanan mereka selalu diganggu oleh Kurokawa, gubernur tamak yang memerintah di Kota Imihama. Kurokawa juga menginginkan obat penyakit karat agar bisa ia monopoli dan mendatangkan keuntungan baginya.
Alur cerita dalam Rust-Eater Bisco memang cukup menarik untuk diikuti. Karena anime ini bergenre post-apocalyptic, gak heran jika latar dalam anime ini sudah dibuat kacau pada awal cerita. Dalam perjalanan mencari jamur sabikui, Bisco dan Milo bertemu dengan banyak orang yang terkena masalah akibat angin karat. Tak hanya penyakit, rumah dan lingkungan sekitar juga rusak terkena angin karat.
Selain alur cerita yang keren, penulis juga tertarik dengan banyaknya jamur dan binatang raksasa yang muncul dalam anime ini. Alih-alih dibuat dalam ukuran normal, ukuran makhluk hidup dalam Rust-Eater Bisco dibuat dengan ukuran yang terlampau besar. Jadi, jangan heran jika di anime ini, siput dijadikan helikopter dan kepiting dijadikan kendaraan untuk perjalanan darat.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Anime Romantis Studio Ghibli yang Cocok buat Remaja
Baca Juga: [REVIEW] My Dress-Up Darling—Cinta Bersemi Berkat Hobi Cosplay
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.